SMPN 1 Bangli Berbenah
SMPN 1 Bangli mewakili Bali dalam Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat nasional. Penilaian dijadwalkan Rabu (18/7) besok.
BANGLI, NusaBali
Jelang penilaian, SMPN 1 Bangli masih berbenah untuk penyempurnaan performa. Buat sementara persiapannya baru 90 persen. Sekolah memiliki 10 kelompok kerja (pokja) yang menjabarkan kegiatan-kegiatan untuk mewujudkan sekolah bersih dan sehat.
Kepala SMPN 1 Bangli, I Wayan Widiana Sandhi, mengatakan persiapan lomba sudah dilakukan sejak tahun lalu. Mulai dari persiapan LSS kabupaten, tingkat provinsi, dan sampai akhirnya terpilih mewakili Bali. “Persiapan sudah cukup lama, sekarang ini tinggal penyempurnaan, apa yang masih kurang sebelumnya itu kami lengkapi. Sebelumnya kekurangan taoilet, sekarang sudah sesuai ketentuan,” ungkapnya, Senin (16/7).
Widiana Sandhi mengatakan, LSS tingkat nasional seluruh komponen terlibat mulai dari masyarakat, pembina tingkat kecamatan hingga provinsi. Dikatakan, pokok LSS nasional meliputi penilaian Trias UKS hingga visi misi sekolah. Visi misi yang diangkat yakni Catur Karya Eka Satya yang artinya empat usaha, satu tekad. “Program kami adalah UKS berbudaya. Sesuai dengan visi misi, terdapat empat pondasi meliputi Jnana Pratyaksa, Abipraya Pratyaksa, Swaka Dharma Pratyaksa, dan Adyutha Pratyaksa,” jelasnya.
Jnana Pratyaksa yakni kegiatan UKS melalui pengajaran atau pendidikan, Abipraya Pratyaksa merupakan pelayanan kesehatan, Swaka Dharma Pratyaksa merupakan budaya lingkungan sekolah sehat, dan Adyutha Pratyaksa merupakan kegiatan penyuluhan atau sosialisasi program kesehatan. Penilaian LSS tidak hanya di areal sekolah, juga meliputi lingkungan sekitarnya. “Penilaian dilakukan juga di lingkungan sekolah, jarak 500 meter dari sekolah. Maka dari itu kami dan masyarakat sekitar senantiasa melakukan gotong royong mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat,” ujar Widiana Sandhi.
Dikatakan, sekolah memiliki 10 kelompok kerja (pokja) yang menjabarkan kegiatan-kegiatan untuk mewujudkan sekolah bersih dan sehat. Pokja meliputi informasi sehat, sanitasi, olahraga, pelopor peduli lingkungan dan jumantik, kriya sehat, spiritual sehat, kantin sehat, pelopor tanaman obat sekolah, pelopor pengolahan sampah dan limbah. Widiana Sandhi optimis bisa tampil optimal sebagai perwakilan Bali. “Kami berusaha untuk tampil sebaik mungkin dan ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak,” tutupnya. *e
Jelang penilaian, SMPN 1 Bangli masih berbenah untuk penyempurnaan performa. Buat sementara persiapannya baru 90 persen. Sekolah memiliki 10 kelompok kerja (pokja) yang menjabarkan kegiatan-kegiatan untuk mewujudkan sekolah bersih dan sehat.
Kepala SMPN 1 Bangli, I Wayan Widiana Sandhi, mengatakan persiapan lomba sudah dilakukan sejak tahun lalu. Mulai dari persiapan LSS kabupaten, tingkat provinsi, dan sampai akhirnya terpilih mewakili Bali. “Persiapan sudah cukup lama, sekarang ini tinggal penyempurnaan, apa yang masih kurang sebelumnya itu kami lengkapi. Sebelumnya kekurangan taoilet, sekarang sudah sesuai ketentuan,” ungkapnya, Senin (16/7).
Widiana Sandhi mengatakan, LSS tingkat nasional seluruh komponen terlibat mulai dari masyarakat, pembina tingkat kecamatan hingga provinsi. Dikatakan, pokok LSS nasional meliputi penilaian Trias UKS hingga visi misi sekolah. Visi misi yang diangkat yakni Catur Karya Eka Satya yang artinya empat usaha, satu tekad. “Program kami adalah UKS berbudaya. Sesuai dengan visi misi, terdapat empat pondasi meliputi Jnana Pratyaksa, Abipraya Pratyaksa, Swaka Dharma Pratyaksa, dan Adyutha Pratyaksa,” jelasnya.
Jnana Pratyaksa yakni kegiatan UKS melalui pengajaran atau pendidikan, Abipraya Pratyaksa merupakan pelayanan kesehatan, Swaka Dharma Pratyaksa merupakan budaya lingkungan sekolah sehat, dan Adyutha Pratyaksa merupakan kegiatan penyuluhan atau sosialisasi program kesehatan. Penilaian LSS tidak hanya di areal sekolah, juga meliputi lingkungan sekitarnya. “Penilaian dilakukan juga di lingkungan sekolah, jarak 500 meter dari sekolah. Maka dari itu kami dan masyarakat sekitar senantiasa melakukan gotong royong mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat,” ujar Widiana Sandhi.
Dikatakan, sekolah memiliki 10 kelompok kerja (pokja) yang menjabarkan kegiatan-kegiatan untuk mewujudkan sekolah bersih dan sehat. Pokja meliputi informasi sehat, sanitasi, olahraga, pelopor peduli lingkungan dan jumantik, kriya sehat, spiritual sehat, kantin sehat, pelopor tanaman obat sekolah, pelopor pengolahan sampah dan limbah. Widiana Sandhi optimis bisa tampil optimal sebagai perwakilan Bali. “Kami berusaha untuk tampil sebaik mungkin dan ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak,” tutupnya. *e
1
Komentar