nusabali

7 Fakta Pasiraman Sebatu Gianyar yang Penuh Magis dan Bikin Merinding

  • www.nusabali.com-7-fakta-pasiraman-sebatu-gianyar-yang-penuh-magis-dan-bikin-merinding

Jangan kaget jika kebetulan pada saat melukat ada penangkil (pengunjung) yang kerauhan (kesurupan) sambil menari-nari dan mengeluarkan suara - suara aneh, saat melukat di Pasiraman Dalem Pingit Sebatu, Tegallalang, Gianyar, karena bisa jadi penangkil tersebut tengah dihinggapi ilmu gaib (penyakit non medis).

GIANYAR, Nusabali
Sebatu, begitu orang-orang yang pernah berkunjung ke sana menyebutnya, ialah sebuah tempat wisata spiritual yang sering kali dijadikan sarana melukat atau meruwat diri agar terhindar dari berbagai penyakit, baik medis maupun non medis.

Ingin lebih mengenal Pasiraman Sebatu lebih detil? Berikut adalah 7 fakta tentang Pasiraman Sebatu/Pasiraman Dalem Pingit Sebatu dan Pura Kusti yang berhasil dihimpun NusaBali dari berbagai sumber.

1. Ditemukan Pertama Kali oleh Tamu Asing

Menurut Jro Mangku Adi Armika, pemangku yang ngayah di lokasi, Pasiraman Sebatu pertama kali ditemukan pada 19 November 2007 oleh tamu asing yang bermaksud menikmati keindahan alam yang tersembunyi di Desa Sebatu. Bersama guide-nya, ia tiba di sebuah air terjun yang tidak seberapa tinggi dengan aliran air yang begitu jernih dan menyegarkan.

Ingin merasakan kesejukannya, ia pun mandi dan mengguyur dirinya dengan derai air terjun tersebut. Namun, betapa kagetnya ia ketika air yang tadinya jernih didapati sudah berwarna keruh seperti air rendaman beras. Ia pun ketakutan dan segera beranjak dari sana.

Barulah, ketika berita itu sampai di telinga masyarakat, para tetua desa sepakat untuk mengadakan parum (pertemuan) untuk meminta petunjuk pada yang berstana di tempat tersebut untuk mengetahui penyebab fenomena aneh itu. Selanjutnya, pada 24 November 2007, bertepatan dengan rahina (hari suci) Tumpek Landep (Sabtu Kliwon, Wuku Landep), dibuatkanlah upacara dan diketahui bahwa yang berstana di pasiraman tersebut adalah Dewi Uma dan Dewi Gangga. Sejak saat itu, mulailah dibuatkan palinggih-palinggih (tempat berstana) di areal tersebut dan Pasiraman Sebatu mulai dikenal oleh masyarakat luas.

2. Jika Terbukti Berpenyakit, Air akan Berubah Warna

Masih berkaitan dengan fenomena air yang tiba-tiba berubah keruh. Ternyata setelah kejadian itu, tamu asing tersebut merasakan bugar pada badannya dan penyakitnya terdahulu seketika sembuh. Pasiraman Sebatu menyimpan hal magis yang sebelumnya jarang diketahui khalayak. Menurut petunjuk niskala, air berwarna putih seperti rendaman beras adalah tanda bahwa dalam diri seseorang terdapat penyakit yang diderita, baik penyakit medis maupun non medis.

Tidak berhenti sampai di sana, air pasiraman juga bisa berubah warna menjadi kekuningan, kemerahan seperti teh, dan bening. Warna-warna tersebut juga masing-masing memiliki arti, jika warna airnya kekuningan atau kemerahan, bisa jadi orang tersebut membawa ilmu hitam atau tengah dirasuki ilmu hitam, jika warna airnya bening maka orang tersebut memang bersih tanpa penyakit maupun ilmu hitam. Namun, tidak sembarang orang bisa melihat perubahan warna air tersebut, hanya mereka yang memiliki kemampuan tersebut yang dapat melihatnya.

3. Sebagai Sarana Memohon Keturunan

Jika ada yang telah lama menikah tapi belum dikaruniai keturunan, cobalah melukat di pasiraman ini dan niscaya akan dianugrahi keturunan. Menurut Jro Mangku Adi Armika, hal tersebut telah terbukti dengan adanya kunjungan dari banyak pasutri yang membayar sesangi atau kaul mereka karena sudah dikaruniai keturunan. Melukat-lah sesering mungkin dengan pasangan jika ingin efek yang lebih manjur dan jangan lupa memohon dengan tulus saat sembahyang.

4. Pantang Mengajak Anak Kecil yang Giginya Belum Tanggal Melukat

Setelah berbicara mengenai khasiat Pasiraman Sebatu, tentu ada pula pantangan yang tidak boleh dilanggar agar tidak menimbulkan musibah di kemudian hari. Usahakan agar tidak mengajak anak kecil yang giginya belum tanggal untuk melukat di pasiraman karena konon akan menangis terus menerus. Boleh saja jika ingin mengajak anak kecil, tetapi jangan diikutsertakan dalam penglukatan.

5. Bagi Wanita, Pantang Melukat Jika Sedang Cuntaka

Sejak tersiarnya kabar mengenai keanehan Pasiraman Dalem Pingit Sebatu dan Pura Kusti, masyarakat baik domestik maupun mancanegara beramai-ramai mendatangi lokasi pasiraman. Ada yang datang sekedar untuk menikmati kearifan lokal yang tersuguh, ada pula yang datang karena ingin berobat dan menyucikan diri. Pasiraman Sebatu akan ramai oleh pengunjung Hindu ketika hari-hari suci seperti Purnama, Tilem, Kajeng Kliwon, dan hari-hari suci lainnya karena merupakan hari baik untuk meruwat diri.

Namun, meski siapa pun boleh datang ke pasiraman, ada pula hal-hal yang tidak boleh dilanggar ketika berkunjung, yaitu bagi wanita yang sedang kotor atau cuntaka (datang bulan) dan orang-orang yang tengah berkabung, dilarang untuk masuk ke areal pura dan melukat karena hal tersebut dianggap leteh atau kotor dan dapat membuat duka/marah dewa-dewi yang berstana di sana.

SELANJUTNYA...

Komentar