Mantan Sekwan Nyaleg di Demokrat
Ida Bagus Made Griastika, mantan Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Buleleng, ikut mencalonkan diri di Pileg 2019 melalui Partai Demokrat.
SINGARAJA, NusaBali
Griastika pun pilih mengundurkan diri sebagai PNS di lingkup Pemkab Buleleng. Griastika nyalon dari Dapil 5 (Kecamatan Banjar/Busungbiu) dengan jumlah kursi 8. Griastika terakhir menjabat sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Setkab Buleleng. Sebelum menjabat Staf Ahli Bupati, Griastika sempat menduduki sejumlah jabatan, mulai dari Camat Banjar, kemudian pernah Kepala Kesbangpol, Kepala Satpol PP, lanjut Sekwan, dan Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan.
Griastika ikut nyalon setelah namanya tercatat di Dapil 5 dan turut serta mendaftar ke KPU Buleleng di Jalan A Yani Singaraja, Selasa siang. Usai pendaftaran, Griastika mengaku sudah mengajukan surat pengunduran diri dari jabatan Staf Ahli, termasuk mengajukan surat permohonan pensiun sesuai batas usia pensiun tertanggal 2 Juli 2018.
“Seharusnya tiyang (saya) pensiun Juni 2019, tetapi karena memenuhi syarat pencalonan, maka tiyang sudah mengajukan permohonan pengunduran diri dari jabatan, maka sekarang status tiyang sudah pensiun,” terang Birokrat asal Desa/Kecamatan Banjar ini.
Disinggung pertimbangan nyalon melalui Demokrat? Griastika hanya menyebut, karena ada kesesuaian visi misi dengan Demokrat. Lebih lanjut Griastika mengaku ingin melanjutkan pengabdian di masyarakat melalui legislatif.
Bergabungnya Griastika, Partai Demokrat berharap dapat menambah kursi di Dapil 5, yang tadinya hanya satu kursi, minimal kini menjadi 2 kursi. Karena Griastika dipercaya memiliki dukungan penuh, karena cukup lama mengabdi sebagai Camat Banjar sejak tahun 1998 hingga 2008. “Kita berhadap, minimal di masing-masing Dapil, ada penambahan perolehan 1 kursi. Makanya, kita target kita melebihi dari yang sudah ada sekarang yakni 6 kursi,” kata Ketua DPC Partai Demokrat, Luh Gede Herryani, usai pendaftaran.
Luh De, demikian Luh Gede Herryani disapa justru tidak mencalonkan diri di Pileg 2019. Politisi asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan ini memilih mengurus partai. “Saya pilih konsentrasi mengurus partai, saya berikan kesempatan pada kader yang lainnya. Disamping itu, kan saya sebagai Notaris, belum bisa melepas tanggungjawab itu. Kalau nyalon, persyaratannya kan harus melepas Notaris itu,” ujarnya. *k19
Griastika pun pilih mengundurkan diri sebagai PNS di lingkup Pemkab Buleleng. Griastika nyalon dari Dapil 5 (Kecamatan Banjar/Busungbiu) dengan jumlah kursi 8. Griastika terakhir menjabat sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Setkab Buleleng. Sebelum menjabat Staf Ahli Bupati, Griastika sempat menduduki sejumlah jabatan, mulai dari Camat Banjar, kemudian pernah Kepala Kesbangpol, Kepala Satpol PP, lanjut Sekwan, dan Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan.
Griastika ikut nyalon setelah namanya tercatat di Dapil 5 dan turut serta mendaftar ke KPU Buleleng di Jalan A Yani Singaraja, Selasa siang. Usai pendaftaran, Griastika mengaku sudah mengajukan surat pengunduran diri dari jabatan Staf Ahli, termasuk mengajukan surat permohonan pensiun sesuai batas usia pensiun tertanggal 2 Juli 2018.
“Seharusnya tiyang (saya) pensiun Juni 2019, tetapi karena memenuhi syarat pencalonan, maka tiyang sudah mengajukan permohonan pengunduran diri dari jabatan, maka sekarang status tiyang sudah pensiun,” terang Birokrat asal Desa/Kecamatan Banjar ini.
Disinggung pertimbangan nyalon melalui Demokrat? Griastika hanya menyebut, karena ada kesesuaian visi misi dengan Demokrat. Lebih lanjut Griastika mengaku ingin melanjutkan pengabdian di masyarakat melalui legislatif.
Bergabungnya Griastika, Partai Demokrat berharap dapat menambah kursi di Dapil 5, yang tadinya hanya satu kursi, minimal kini menjadi 2 kursi. Karena Griastika dipercaya memiliki dukungan penuh, karena cukup lama mengabdi sebagai Camat Banjar sejak tahun 1998 hingga 2008. “Kita berhadap, minimal di masing-masing Dapil, ada penambahan perolehan 1 kursi. Makanya, kita target kita melebihi dari yang sudah ada sekarang yakni 6 kursi,” kata Ketua DPC Partai Demokrat, Luh Gede Herryani, usai pendaftaran.
Luh De, demikian Luh Gede Herryani disapa justru tidak mencalonkan diri di Pileg 2019. Politisi asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan ini memilih mengurus partai. “Saya pilih konsentrasi mengurus partai, saya berikan kesempatan pada kader yang lainnya. Disamping itu, kan saya sebagai Notaris, belum bisa melepas tanggungjawab itu. Kalau nyalon, persyaratannya kan harus melepas Notaris itu,” ujarnya. *k19
Komentar