nusabali

Pengurus PAC PDIP Mundur Ramai-Ramai

  • www.nusabali.com-pengurus-pac-pdip-mundur-ramai-ramai

Tak Puas Proses Pencalegan di Klungkung

SEMARAPURA, NusaBali
Tak puas dengan mekanisme pencalegan DPRD Klungkung menuju tarung Pileg 2019, semua pengurus PAC PDIP Kecamatan Banjarangkan, Klungkung kompak mengundurkan diri, Selasa (17/7) malam. Masalahnya, tidak satu pun pengurus yang didaftarkan sebagai caleg DPRD Klungkung dari Dapil Banjarangkan. Justru ada kader selundupan dari Kecamatan Dawan yang diudaftarkan sebagai caleg Da-pil Banjarangkan.

Dari Dapil Banjarangkan, PDIP mengajukan 6 caleg DPRD Klungkung untuk tarung Pileg 2019. Mereka telah didaftarkan DPC PDIP Klungkung ke KPU Klungkung, Senin (16/7) lalu. Termasuk di antaranya incumbent Sang Nyoman Putrayasa, politisi asal Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan yang masih duduk di DPRD Klungkung 2014-2019.

Selain incumbent SN Putrayasa, muncul 6 caleg new comer dari PDP Dapil Banjarangkan. Mereka masing-masing I Gusti Ngurah Bagus Putra (mantan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Kabupaten Klungkung), Ni Wayan Puspayanti, Anak Agung Gede Rai Ardika, Ni Kadek Mariati, Ida Bagus Ketut Arimbawa, dan Ni Luh Dewi Idah Sari.

Tidak satu pun dari 7 bakal caleg ini duduk di kepengurusan PAC PDIP Banjarangkan. Sebagai bentuk ketidakpuasan dan kekecewaan atas proses pencalegan ini, jajaran pengurus PAC PDIP Banjarangkan mendatangi kediaman Ketua PAC PDIP Banjarangkan, Ngakan Nyoman Kencana di Dusun Kangin, Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan, Selasa malam. Dalam pertemuan itu, mereka menyamakan persepsi dan kemudian putuskan mundur berjemaah dari kepengurusan PAC PDIP Banjarangkan.

Ada tiga alasan utama, kenapa pengurus PAC PDIP Banjarangkan mundur beramai-ramai. Pertama, mereka kecewa karena Ketua PAC PDIP Banjarangkan, Ngakan Kencana, yang notabene mantan anggota DPRD Klungkung 2004-2009, tidak dicalonkan ke Pileg 2019. Kedua, mekanisme partai dianggap tidak jalan. Ketiga, ada calon selundupan yang seharusnya maju dari Dapil Kecamatan Dawan, justru masuk di Dapil Kebanjarangkan.

Bukan hanya semua pengurus PAC PDIP Banjarangkan yang meletakkan jabatan. Pengunduran diri ini juga diikuti oleh 9 Ranting PDIP (tingkat desa) di wilayah Kecamatan Banjarangkan. Mereka masing-masing Ranting PDIP Desa Tohpati, Ranting PDIP Desa Bungbungan, Ranting PDIP Desa Bakas, Ranting PDIP Desa Tusan, Ranting PDIP Desa Tihingan, Ranting PDIP Desa Banjarangkan, Ranting PDIP Desa Nyanggelan, Ranting PDIP Desa Getakan, dan Ranting PDIP Desa Timuhun.

Ketua PAC PDIP Banjarangkan, Ngakan Kencana, mengatakan pihaknya tidak dilibatkan dalam penyusunan caleg DPRD Klungkung untuk Pileg 2019. Dirinya juga tidak dimasukkan sebagai bakal caleg dari Dapil Banjarangkan yang didaftarkan DPC PDIP Klungkung ke KPU, Senin (16/7) lalu.

Menurut Ngakan Kencana, justru ada celeg selundupan dari daerah pemilihan lain masuk ke Dapil Banjarangkan, tanpa mengikuti proses assessment. “Hal ini membuat pengurus PAC PDIP Banjarangkan kecewa,” ujar Ngakan Kencana saat dikonfirmasi NusaBali di Semarapura, Rabu (18/7).

Mantan Ketua Komisi I DPRD Klungkung 2004-2009 ini menyebutkan, pengurus PAC PDIP Banjarangkan selama ini sudah melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Namun, saat pencelegan untuk Pileg 2019, mereka tidak mendapatkan haknya.

“Kita terlahir dari pejuang Partai PDI Perjuangan. Kita mundur dari kepengurusan, karena kita tidak dipentingkan lagi. Meski mundur, kita tetap jadi simpatisan partai. Biarlah kasi kesempatan kader yang lebih berbobot dalam membesarkan partai,” tegas Ngakan Kencana. “Loyolitas itu ada batasnya, kesabaran ada batasnya, langit pun dibatasi oleh atmosfir. Semua akan kembali pada ruang dan waktu, biarkan wa-ktu menjawab semuanya.”

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Klungkung AA Gde Anom alias Gung Anom mengatakan pihaknya belum tahui tentang aksi mundur ramai-ramai pengurus PAC PDIP Banjarangkan dan 9 Ranting PDIP se-Kecamatan Banjarangkan tersebut. Menurut Gung Anom, kalau mengundurkan diri, harusnya bersurat di mana suratnya diajukan ke DPD PDIP Bali dengan tembusan ke DPC PDIP Klungkung.

Mengenai tidak lolosnya Ketua PAC Banjarangkan sebagai caleg DPRD Klungkung, kata Gung Anom, pencalonan sudah melalui mekanisme penjaringan lewat pintu DPC PDIP. Bisa juga pintu DPD PDIP atau bahkan DPP PDIP. “Yang namanya pimpinan partai, kan banyak pertimbangan,” dalih Gung Anom saat dikonfirmasi terpisah, Rabu kemarin.

Disebutkan, terkait daftar nama bakal caleg yang didaftarkan ke KPU Klungkung, tentu saja ada yang tidak puas, bahkan sampai loncat pagar ke partai lain. “Orang partai sudah biasa itu loncat pagar menjelang Pileg. Sudah biasa politisi pindah dari perahu ke perahu,” tandas mantan Ketua DPRD Klungkung 2009-2014 yang terjengkang KO saat maju sebagai Calon Bupati Klungkung di Pilkada 2013 ini.

Sekadar dicatat, berdasarkan hasil Pileg 2014, PDIP hanya kebagian 7 kursi DPRD Klungkung. Kursi tersebut masing-masing diraih AA Gde Bagus (dari Dapil Kecamatan Klungkung/dengan raihan 995 suara), Anak Agung Anom Artha (Dapil Kecamatan Klungkung/raih 945 suara), I Nengah Aryanta (Dapil Kecamatan Dawan/dengan 1.409 suara), I Wayan Sugati (Dapil Kecamatan Dawan/dengan 1.484 suara), I Wayan Misna (Dapil Kecamatan Nusa Penida/dengan 2.810 suara), Ni Ketut Suwerni (Dapil Kecamatan Nusa Penida/dengan 2.425 suara), dan Sang Nyoman Putrayasa (Dapil Kecamatan Banjarangkan/dengan 1.186 suara). *wan

Komentar