Kanker Tulang, Kaki Kiri Diamputasi
Siswa kelas XII Akomodasi Perhotelan (AP) 3 SMK Widya Wisata Graha Amlapura, I Komang Dwitya Susila, 16, menderita kanker tulang.
AMLAPURA, NusaBali
Imbasnya, kaki kiri siswa ini diamputasi. Siswa ini pun tetap bersemangat menuntaskan sekolahnya meski hanya berkaki satu. Setelah sembuh, rencananya menggunakan kaki palsu. Komang Dwitya Susila dikunjungi dan menerima bantuan dari rombongan Pakar (Peguyuban Karangasem) se-Jabodetabek di Banjar Perasi Kangin, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem, Rabu (18/7).
Komang Dwitya Susila menderikan kanker tulang sejak Februari 2018. Sebelumnya, pada tahun 2006 ibu kandungnya Ni Nyoman Suiji menderita kanker lambung dan meninggal tahun itu juga. Disusul kakak sulungnya, I Kadek Eka Suprapta, terserang kanker usus dan meninggal tahun 2007. Komang Dwitya Susila merasakan sakitnya menusuk-nusuk, tidak bisa tidur. Lutut kaki kiri, betis, dan pahanya terus membesar warna hitam. Sempat menjalani opname di RS Denpasar sejak minggu (1/7), saran petugas medis, kakinya diamputasi. Sebab kankernya mengganas, khawatir penyakitnya menyerang seluruh tubuh.
Ayah kandung Komang Dwitya Susila, Jro Mangku Nengah Susila, mengaku keberatan kaki anaknya dipotong. Keputusan petugas medis disampaikan ke I Komang Witya Susila. Pelajar itu pun terkejut, sempat menangis. Akhirnya pasrah, operasi berjalan lancar pada Rabu (11/7). “Saya pasrah, kaki anak saya diamputasi. Itu keputusan terakhir petugas medis harus diamputasi agar penyakitnya tidak menjalar. Daripada nyawanya tidak tertolong,” kata Jro Mangku Nengah Susila.
Kasek SMK WWG, Ni Nyoman Supadmi, mengakui segala persyaratan siswa terpenuhi sehingga naik kelas. “Anak ini rajin, bertekad menyelesaikan sekolahnya,” kata Supadmi. Sementara rombongan Pakar Se-Jabodetabek dipimpin Laksamana Pertama Dr Drs I Wayan Warka didampingi Penasehat Gusti Mangku Ngurah Jelantik dan Desak Ketut Kusumawati menyerahkan bantuan untuk biaya pengobatan lebih lanjut. “Semoga cepat sembuh dan bisa kembali ke sekolah,” ujar jenderal berbintang satu dari Banjar/Desa Baturinggit, Kecamatan Kubu itu. *k16
Imbasnya, kaki kiri siswa ini diamputasi. Siswa ini pun tetap bersemangat menuntaskan sekolahnya meski hanya berkaki satu. Setelah sembuh, rencananya menggunakan kaki palsu. Komang Dwitya Susila dikunjungi dan menerima bantuan dari rombongan Pakar (Peguyuban Karangasem) se-Jabodetabek di Banjar Perasi Kangin, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem, Rabu (18/7).
Komang Dwitya Susila menderikan kanker tulang sejak Februari 2018. Sebelumnya, pada tahun 2006 ibu kandungnya Ni Nyoman Suiji menderita kanker lambung dan meninggal tahun itu juga. Disusul kakak sulungnya, I Kadek Eka Suprapta, terserang kanker usus dan meninggal tahun 2007. Komang Dwitya Susila merasakan sakitnya menusuk-nusuk, tidak bisa tidur. Lutut kaki kiri, betis, dan pahanya terus membesar warna hitam. Sempat menjalani opname di RS Denpasar sejak minggu (1/7), saran petugas medis, kakinya diamputasi. Sebab kankernya mengganas, khawatir penyakitnya menyerang seluruh tubuh.
Ayah kandung Komang Dwitya Susila, Jro Mangku Nengah Susila, mengaku keberatan kaki anaknya dipotong. Keputusan petugas medis disampaikan ke I Komang Witya Susila. Pelajar itu pun terkejut, sempat menangis. Akhirnya pasrah, operasi berjalan lancar pada Rabu (11/7). “Saya pasrah, kaki anak saya diamputasi. Itu keputusan terakhir petugas medis harus diamputasi agar penyakitnya tidak menjalar. Daripada nyawanya tidak tertolong,” kata Jro Mangku Nengah Susila.
Kasek SMK WWG, Ni Nyoman Supadmi, mengakui segala persyaratan siswa terpenuhi sehingga naik kelas. “Anak ini rajin, bertekad menyelesaikan sekolahnya,” kata Supadmi. Sementara rombongan Pakar Se-Jabodetabek dipimpin Laksamana Pertama Dr Drs I Wayan Warka didampingi Penasehat Gusti Mangku Ngurah Jelantik dan Desak Ketut Kusumawati menyerahkan bantuan untuk biaya pengobatan lebih lanjut. “Semoga cepat sembuh dan bisa kembali ke sekolah,” ujar jenderal berbintang satu dari Banjar/Desa Baturinggit, Kecamatan Kubu itu. *k16
1
Komentar