Baru 8 Sekolah Terapkan Full Day School
Full Day School yang sudah lama digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI ternyata belum bisa diterapkan secara maksimal di Kota Denpasar.
DENPASAR, NusaBali
Hingga saat ini, baru 8 sekolah yang dapat menerapkan sistem tersebut. Tujuh diantaranya merupakan sekolah SD dan 1 SMP yang seluruhnya merupakam sekolah swasta. Hal tersebut diungkapkan Kadisdikpora Kota Denpasar I Wayan Gunawan saat dikonfirmasi, Rabu (18/7). Menurut Gunawan, sekolah yang menerapkan Full Day School sekolah swasta yang memiliki fasilitas lebih lengkap. “Namun, penerapan tersebut masih terbatas,” ujarnya.
Menurut Gunawan, pihaknya hingga saat ini masih menerapkan sistem uji coba belum bisa menerapkan secara langsung. Sebab, fasilitas yang dimiliki sekolah SD dan SMP baik negeri maupun swasta di Denpasar banyak yang belum memiliki fasilitas lengkap terutama ruang kelas yang masih kekurangan karena masih tahap pembangunan dan menggunakan dua sift belajar.
Kata dia, sistem tersebut harus memerlukan fasilitas yang memadai dan kesiapan orangtua siswa untuk memberikan anaknya di sekolah hingga sore hari. "Sekarang kita masih terapkan sistem uji coba Full Day School. Dan kami belum bisa menerapkan keseluruhannya. Karena kita tahu sendiri fasilitas yang kita miliki masih terbatas untuk penerapan itu. Terutama ruang kelas, saat ini saja ruang kelas kami masih digunakan dua sift pagi dan sore. Jadi gimana caranya kita terapkan Full Day School," ungkapnya.
Dengan kondisi tersebut, kata Gunawan, pihaknya masih melakukan proses sedikit demi sedikit untuk pengadaan fasilitas. Apalagi, pengadaan fasilitas dengan anggaran APBD saat ini, kata dia, masih dilakukan secara bertahap. Jadi, yang sudah memiliki fasilitas lengkap bisa melaksanakan Full Day School. "Mereka yang sudah menerapkan fasilitasnya sudah memadai jadi sudah bisa jalan," imbuhnya. *m
Menurut Gunawan, pihaknya hingga saat ini masih menerapkan sistem uji coba belum bisa menerapkan secara langsung. Sebab, fasilitas yang dimiliki sekolah SD dan SMP baik negeri maupun swasta di Denpasar banyak yang belum memiliki fasilitas lengkap terutama ruang kelas yang masih kekurangan karena masih tahap pembangunan dan menggunakan dua sift belajar.
Kata dia, sistem tersebut harus memerlukan fasilitas yang memadai dan kesiapan orangtua siswa untuk memberikan anaknya di sekolah hingga sore hari. "Sekarang kita masih terapkan sistem uji coba Full Day School. Dan kami belum bisa menerapkan keseluruhannya. Karena kita tahu sendiri fasilitas yang kita miliki masih terbatas untuk penerapan itu. Terutama ruang kelas, saat ini saja ruang kelas kami masih digunakan dua sift pagi dan sore. Jadi gimana caranya kita terapkan Full Day School," ungkapnya.
Dengan kondisi tersebut, kata Gunawan, pihaknya masih melakukan proses sedikit demi sedikit untuk pengadaan fasilitas. Apalagi, pengadaan fasilitas dengan anggaran APBD saat ini, kata dia, masih dilakukan secara bertahap. Jadi, yang sudah memiliki fasilitas lengkap bisa melaksanakan Full Day School. "Mereka yang sudah menerapkan fasilitasnya sudah memadai jadi sudah bisa jalan," imbuhnya. *m
1
Komentar