nusabali

Interaksi Tiga Faktor Perilaku Memilih dalam Pilkada Klungkung dan Gianyar

  • www.nusabali.com-interaksi-tiga-faktor-perilaku-memilih-dalam-pilkada-klungkung-dan-gianyar

Hari pemungutan suara untuk memilih pemimpin daerah melalui Pilkada serentak 2018 telah dilalui.

Berikutnya terkait dengan faktor partai politik. Pemilih di Gianyar yang mengatakan bahwa faktor partai politik merupakan pertimbangan penting dalam menentukan pilihan dalam Pilkada 2018 berada di kisaran 18%. Angka tersebut agak berbeda dengan angka untuk variabel yang sama di Klungkung. Jumlah responden di Klungkung yang mengatakan bahwa parpol penting dalam pertimbangan mereka menentukan pilihan politik hanya 11,7%. Data ini mengindeikasikan party ID pemilih di Gianyar lebih tinggi dibandingkan Klungkung.

Faktor incumbency dapat dilihat melalui data kepuasan publik terhadap kinerja incumbent yang melaju kembali dalam Pilkada di dua wilayah ini. Di Klungkung, angka pemilih yang menyatakan sangat puas pada kinerja Suwirta mencapai angka 48,4%, cukup puas 47,3%, tidak puas 3,8%, dan sangat tidak puas 0,5%. Di Gianyar, responden yang menyatakan sangat puas pada kinerja incumbent wakil bupati, Mahayastra berada di kisaran 14,2%, cukup puas 75,8%, tidak puas 8,8%, dan sangat tidak puas 1,3%. Melalui data tersebut kita dapat melihat bahwa publik Gianyar dan Klungkung merasa puas atas kinerja incumbent dan melihatnya sebagai janji kinerja yang telah dapat dibuktikan. Menariknya angka responden yang menyatakan sangat puas akan kinerja incumbent di Klungkung dan Gianyar memiliki perbedaan yang cukup jauh. Hal ini dapat dilihat sebagai alternatif penjelasan bagi perolehan suara incumbent Klungkung yang lebih tinggi dibandingkan Gianyar. Jumlah pemilih Klungkung yang dengan tegas menyatakan sangat puas pada kinerja incumbent mencapai hampir 50%, sedangkan di Gianyar berada pada kisaran 14%. Angka di Klungkung jelas membuat penantang lebih sulit membangun opini buruk mengenai kinerja incumbent jika disbandingkan angka Gianyar. Data ini kemudian memampukan kita untuk melihat pengaruh kualitas kandidat yang tercermin dari kinerjanya terhadap perilaku memilih masyarakat di daerah bersangkutan.

Melalui paparan di atas dapat diketahui bahwa faktor puri tidak lagi menjadi pertimbangan utama bagi pemilih dalam menentukan pilihan politiknya dalam pemilihan pemimpin daerah. Bauran faktor parpol pengusung dan incumbency terbaca lebih jelas dengan kadar yang berbeda pada dua Pilkada tersebut. Pengaruh faktor partai politik terlihat lebih nyata di Gianyar dibandingkan Klungkung. Sebaliknya, faktor incumbency terutama kepuasan atas kinerja petahana terbaca lebih menonjol di kabupaten Klungkung. Inilah interaksi tiga factor dan dinamikanya yang dapat kita cermati dari perbandingan data di dua Pilkada kabupaten di Bali tahun 2018.


Dalam menentukan pilihan calon Bupati, apakah Partai Pengusung atau Figur Kandidat yang menjadi pertimbangan utama bagi Ibu/Bapak dalam memilih calon Bupati Klungkung?


Secara Umum, apakah sejauh ini Ibu/Bapak sangat puas, cukup puas, kurang puas atau sangat tidak puas dengan kinerja kepala daerah (Klungkung dan Gianyar) periode 2013-2018?


Penulis:  Kadek Dwita Apriani
*Penulis adalah direktur riset di lembaga survei Cirus Surveyors Group (CSG)

*. Tulisan dalam kategori OPINI adalah tulisan warga Net. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Komentar