Demokrat Andalkan Tiga Ujung Tombak
Perjuangan Demokrat untuk berebut kursi DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2019, semakin berat menyusul batalnya Gubernur Made Mangku Pastika maju tarung.
Perebutan Kursi DPR RI Dapil Bali
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Pastika yang notabene anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, pilih tarung berebut kursi DPD RI Dapil Bali. Demokrat pun praktis hanya andalkan tiga ujung tombak untuk berebut kursi di Senayan, yakni Ni Putu Tutik Kusuma Wardhani, I Putu Supadma Rudana, dan I Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles.
Trio Putu Tutik, Putu Supadma, dan Pak Oles didaftarkan DPP Demokrat sebagai bakal caleg DPR RI Dapil Bali ke KPU RI, Selasa (17/7) lalu, bersama 6 kandidat lainnya. Mereka merupakan kandidat debutan yang belum dikenal di Bali, masing-masing Ida Ayu Tikayanti, Erlangga Bramantya, Woro Pujiasuti, Kunti Ksama Wumatsari, Inggita Djijamanggala, dan RR Roro Putri Asoka.
Dari 9 bakal caleg DPR RI Dapil Bali yang didaftarkan Demokrat ke KPU RI ini, hanya tiga orang yang dikenal luas dan diprediksi mampu berebut suara, yakni trio Putu Tutik, Putu Supadma, dan Pak Oles. Putu Tutik merupakan Srikandi Demokrat asal Singaraja, Buleleng yang kini berstatus incumbent karena masih duduk di DPR RI Dapil Bali. Sebelumnya, mantan Calon Bupati Buleleng di Pilkada 2012 ini sempat menjabat sebagai Ketua Komisi II DPRD Bali 2009-2014.
Sedangkan Putu Supadma merupakan politisi Demokrat asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar. Wakil Sekjen DPP Demokrat ini juga berstatus incumbent, karena kini masih duduk di DPR RI Dapil Bali. Sebaliknya, Pak Oles merupakan politisi lawas asal Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Buleleng yang kini menjabat Ketua Bappili DPD Demokrat Bali. Mantan anggota DPRD Bali 2009-2014 ini sebelumnya sempat maju tarung ke DPR RI dari Hanura Dapil Bali dalam Pileg 2014. Namun, kala itu Pak Oles gagal lolos ke Senayan, meskipun mendulang sekitar 40.000 suara.
Sumber NusaBali di lingkaran Demokrat menyebutkan, sebelumnya beberapa nama beken memang sempat mendaftar sebagai kandidat caleg DPR RI Dapil Bali secara nline ke DPP Demokrat. Namun, saat DPP Demokrat meminta mereka menyerahkan dokumen sebagai caleg, tidak ada yang menyetornya.
"Semula, formasi dan nama-nama bakal caleg yang mendaftar secara online lumayan banyak, melebihi 150 persen. Tapi, tidak ada tindaklanjut penyerahan syarat pendaftaran. Makanya, hanya 3 ujung tombak yang disebut trio STO (Supadma, Tutik, dan Oles, Red) yang didaftarkan DPP Demokrat ke KPU RI, plus 6 kandidat debutan itu," ujar sumber tadi di Denpasar, Kamis (19/7).
Sementara itu, Wasekjen DPP Demokrat, Putu Supadma Rudana, mengatakan seluruh bakal caleg DPR RI Dapil Bali yang didaftarkan ke KPU RI diputuskan pusat atas persetujuan Ketua Umum DPP Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Itu nama-nama didaftarkan ke KPU RI setelah disetujui Pak SBY," ungkap Supadma yang juga caleg DPR RI Dapil Bali saat dikonfirmasi NusaBali terpish di Jakarta, Kamis kemarin.
Supadma yang kemarin mendmpingi SBY memberikan keterangan pers kepada awak media sepulang menjalani perawatan di rumah sakit---menyebutkan, Demokrat sebenarnya berharap bisa mencalonkan Gubernur Pastika ke DPR RI Dapil Bali di Pileg 2019. Tapi, Pastika sebagai figur superkuat justru pilih maju tarung ke DPD RI Dapil Bali.
"Ya, kembali itu kepada keputusan beliau. Kami sejak lama ingin Pak Mangku Pastika maju ke DPR RI. Tapi, pilihan politik, pilihan perjuangan Pak Mangku Pastika adalah ke DPD RI," tandas politisi yang juga Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) ini.
Supadma sendiri tetap optimistis Demokrat bisa merebut 2 dari 9 kursi DPR RI yang diperebutkan di Dapil Bali dalam Pileg 2019. "Kita optimistis bisa pertahankan 2 kursi DPR RI Dapil Bali yang direbut dalam Pileg 2014. Astungkara nanti bisa bertambah menjadi 3 kursi," ujar Supadma.
Untuk bisa mewujudkan target tersebut, seluruh caleg Demokrat di semua level harus siapkan strategi, serta berkolaborasi guna meningkatkan elektabilitas dan kepercayaan rakyat terhadap partainya. "Kita bangun kekompakan dulu untuk soliditas Partai Demokrat hadapi Pileg 2019. Ini momentum kita merebut peluang. Apalagi, doliditas Demokrat saat ini terjaga, tidak ada goncangan politik seperti masa lalu," tandas putra dari mantan anggota DPD RI Dapil Bali 2004-2009, I Nyoman Rudana ini. *nat
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Pastika yang notabene anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, pilih tarung berebut kursi DPD RI Dapil Bali. Demokrat pun praktis hanya andalkan tiga ujung tombak untuk berebut kursi di Senayan, yakni Ni Putu Tutik Kusuma Wardhani, I Putu Supadma Rudana, dan I Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles.
Trio Putu Tutik, Putu Supadma, dan Pak Oles didaftarkan DPP Demokrat sebagai bakal caleg DPR RI Dapil Bali ke KPU RI, Selasa (17/7) lalu, bersama 6 kandidat lainnya. Mereka merupakan kandidat debutan yang belum dikenal di Bali, masing-masing Ida Ayu Tikayanti, Erlangga Bramantya, Woro Pujiasuti, Kunti Ksama Wumatsari, Inggita Djijamanggala, dan RR Roro Putri Asoka.
Dari 9 bakal caleg DPR RI Dapil Bali yang didaftarkan Demokrat ke KPU RI ini, hanya tiga orang yang dikenal luas dan diprediksi mampu berebut suara, yakni trio Putu Tutik, Putu Supadma, dan Pak Oles. Putu Tutik merupakan Srikandi Demokrat asal Singaraja, Buleleng yang kini berstatus incumbent karena masih duduk di DPR RI Dapil Bali. Sebelumnya, mantan Calon Bupati Buleleng di Pilkada 2012 ini sempat menjabat sebagai Ketua Komisi II DPRD Bali 2009-2014.
Sedangkan Putu Supadma merupakan politisi Demokrat asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar. Wakil Sekjen DPP Demokrat ini juga berstatus incumbent, karena kini masih duduk di DPR RI Dapil Bali. Sebaliknya, Pak Oles merupakan politisi lawas asal Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Buleleng yang kini menjabat Ketua Bappili DPD Demokrat Bali. Mantan anggota DPRD Bali 2009-2014 ini sebelumnya sempat maju tarung ke DPR RI dari Hanura Dapil Bali dalam Pileg 2014. Namun, kala itu Pak Oles gagal lolos ke Senayan, meskipun mendulang sekitar 40.000 suara.
Sumber NusaBali di lingkaran Demokrat menyebutkan, sebelumnya beberapa nama beken memang sempat mendaftar sebagai kandidat caleg DPR RI Dapil Bali secara nline ke DPP Demokrat. Namun, saat DPP Demokrat meminta mereka menyerahkan dokumen sebagai caleg, tidak ada yang menyetornya.
"Semula, formasi dan nama-nama bakal caleg yang mendaftar secara online lumayan banyak, melebihi 150 persen. Tapi, tidak ada tindaklanjut penyerahan syarat pendaftaran. Makanya, hanya 3 ujung tombak yang disebut trio STO (Supadma, Tutik, dan Oles, Red) yang didaftarkan DPP Demokrat ke KPU RI, plus 6 kandidat debutan itu," ujar sumber tadi di Denpasar, Kamis (19/7).
Sementara itu, Wasekjen DPP Demokrat, Putu Supadma Rudana, mengatakan seluruh bakal caleg DPR RI Dapil Bali yang didaftarkan ke KPU RI diputuskan pusat atas persetujuan Ketua Umum DPP Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Itu nama-nama didaftarkan ke KPU RI setelah disetujui Pak SBY," ungkap Supadma yang juga caleg DPR RI Dapil Bali saat dikonfirmasi NusaBali terpish di Jakarta, Kamis kemarin.
Supadma yang kemarin mendmpingi SBY memberikan keterangan pers kepada awak media sepulang menjalani perawatan di rumah sakit---menyebutkan, Demokrat sebenarnya berharap bisa mencalonkan Gubernur Pastika ke DPR RI Dapil Bali di Pileg 2019. Tapi, Pastika sebagai figur superkuat justru pilih maju tarung ke DPD RI Dapil Bali.
"Ya, kembali itu kepada keputusan beliau. Kami sejak lama ingin Pak Mangku Pastika maju ke DPR RI. Tapi, pilihan politik, pilihan perjuangan Pak Mangku Pastika adalah ke DPD RI," tandas politisi yang juga Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) ini.
Supadma sendiri tetap optimistis Demokrat bisa merebut 2 dari 9 kursi DPR RI yang diperebutkan di Dapil Bali dalam Pileg 2019. "Kita optimistis bisa pertahankan 2 kursi DPR RI Dapil Bali yang direbut dalam Pileg 2014. Astungkara nanti bisa bertambah menjadi 3 kursi," ujar Supadma.
Untuk bisa mewujudkan target tersebut, seluruh caleg Demokrat di semua level harus siapkan strategi, serta berkolaborasi guna meningkatkan elektabilitas dan kepercayaan rakyat terhadap partainya. "Kita bangun kekompakan dulu untuk soliditas Partai Demokrat hadapi Pileg 2019. Ini momentum kita merebut peluang. Apalagi, doliditas Demokrat saat ini terjaga, tidak ada goncangan politik seperti masa lalu," tandas putra dari mantan anggota DPD RI Dapil Bali 2004-2009, I Nyoman Rudana ini. *nat
Komentar