nusabali

Mayat Mengapung di Sungai Gegerkan Warga

  • www.nusabali.com-mayat-mengapung-di-sungai-gegerkan-warga

Warga diseputaran Jalan Patih Jelantik, Kuta, Badung pada Kamis (19/7) pagi digegerkan dengan temuan mayat mengapung di sungai Tukad Mati. Belum diketahui secara pasti penyebab tewasnya pria yang diketahui identitasnya bernama Duwin Hopen, 27 ini.

DENPASAR, NusaBali

Namun, dugaan awal lantaran terpeleset dan jatuh kesungai. Tewasnya wisatawan asal Desa Kapuk RT 017 RW 012 Kodya Cengkareng Jakarta Barat, Jakarta ini pertama kali diketahui oleh seorang petugas cleaning service bernama Emilia Helek, 27. Dimana, pada Kamis sekitar pukul 09.30 Wita. Saat itu ia sedang melakukan pembersihan sekitar areal sentral parkir sebelah barat dari lokasi.

Saksi asal Kupang, Nusa Tenggara Timur ini terkejut melihat mayat yang mengapung di Tukad Mati tepat disebelah selatan Jembatan Pati Jelantik, Kuta itu. Saksi kemudian berlarian memanggil rekannya bernama Huru Dari, 26, untuk memeriksa temuan itu. Pun saksi kedua yang sama-sama bekerja sebagai cleaning service ini melihat dengan jelas yang mengapung adalah mayat. Atas hal itulah, keduanya meneruskan kepada petugas kepolisian yang sedang berjaga diseputaran lokasi kejadian.

Kapolsek Kuta AKP Teuki Rikci Fadkiansah mengaku bahwa pihaknya mendapat laporan mayat mengapung dan langsung turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan. Polsek Kuta juga langsung berkoordinasi dengan petugas Inafis untuk melakukan identifikasi pada jenazah.

Hasil pemeriksaan, mayat yang mengapung tersebut masih memakai baju blue jeans, celana hitam, memakai kaos warna coklat, pakai tas selempang coklat, kartu berobat ke puskesmas Kuta II dan barang berharga masih berada pada kantong celananya. “Pemeriksaan awal, pada jenazah lengkap dengan dompet serta uang yang berisi identitas dirinya. Tidak ada barang yang hilang,” katanya.

Sementara hasil identifikasi dari Tim Inafis, mayat tersebut sudah dalam keadaan membiru seluruh badannya. Pun pada mayat korban juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Untuk kepentingan penyelidikan, jenazah korban kemudian dibawa ke RSUP Sanglah untuk dilakukan otopsi. “Penyebab kematiannya masih dalam penyelidikan. Tapi, dugaan awal korban jatuh saat melintas didekat jembatan. Saat ini, kita masih menunggu hasil resmi pemeriksaan otopsinya,” tutupnya.

Sementara itu, rekan korban bernama Debora sempat mendatangi lokasi penemuan mayat. Pasalnya, ia kehilangan kontak temannya bernama Duwin Hopen, 27 sejak tiga hari lalu. “Tadi saya mendengar informasi bahwa ada penemuan mayat di Nakula. Saat itu saya merasa, karena teman saya hilang. Akhirnya saya tanya cewek apa cowok ? Kurus atau gemuk ? Untuk memastikanya saya datang ke sini. Karena teman saya sudah menghilang dari rumah sejak tiga hari yang lalu. Dia memiliki penyakit lambung, tipes, pokoknya komplikasi sepertinya sudah lama,” ungkapnya. *dar, p

Komentar