Badung Gelontor Rp 17 Miliar untuk Subak dan Subak Abian
Pemkab Badung menganggarkan sekitar Rp 17 miliar lebih untuk pengembangan nilai budaya, khususnya untuk subak dan subak abian.
MANGUPURA, NusaBali
Bantuan diberikan dalam bentuk untuk aci-aci serta bantuan saat penyelenggaraan piodalan. Kepala Badan Pendapatan Daerah Bapenda dan Pasedahan Agung Kabupaten Badung I Made Sutama, Kamis (19/7), menerangkan bantuan yang diberikan kepada subak dan subak abian se-Badung ini merupakan wujud perhatian pemerintah dan komitmen Bupati membantu masyarakat. Bantuan yang diberikan tidak saja untuk pembelian aci maupun saat piodalan, namun juga untuk honor pada pekaseh dan pangliman.
Berikut perinciannya, untuk aci-aci dan sesajen untuk Pura/Parhyangan Sungsungan Subak Rp 3.615.306.200, pelestarian subak dan subak abian se-Kabupaten Badung Rp 12.745.328.600, penguatan lembaga subak dan subak abian se-Kabupaten Badung Rp 290.237.800. Kemudian ada juga penyelenggaraan piodalan subak dan subak abian pada kelurahan di Kabupaten Badung sebesar Rp 950.000.000,00.
“Sehingga total anggaran digelontor dalam rangka pengembangan nilai budaya khususnya subak yakni Rp 17 miliar lebih,” ungkap Sutama. Nah, honor untuk pekaseh dan pangliman itu masuk pada pelestarian subak dan subak abian. Berdasarkan data dari Badan Pendapatan Daerah Bapenda dan Pasedahan Agung Kabupaten Badung, untuk di Badung terdapat 214 subak. Sementara jumlah pekaseh 120 orang, kelian subak abian 94 orang, dan pangliman 810 orang.
“Para pekaseh dan pangliman ini diberikan santunan. Untuk pekaseh mendapat santunan Rp 1,5 juta per bulan dan pangliman Rp 900 ribu per bulan,” kata Sutama. *asa
Bantuan diberikan dalam bentuk untuk aci-aci serta bantuan saat penyelenggaraan piodalan. Kepala Badan Pendapatan Daerah Bapenda dan Pasedahan Agung Kabupaten Badung I Made Sutama, Kamis (19/7), menerangkan bantuan yang diberikan kepada subak dan subak abian se-Badung ini merupakan wujud perhatian pemerintah dan komitmen Bupati membantu masyarakat. Bantuan yang diberikan tidak saja untuk pembelian aci maupun saat piodalan, namun juga untuk honor pada pekaseh dan pangliman.
Berikut perinciannya, untuk aci-aci dan sesajen untuk Pura/Parhyangan Sungsungan Subak Rp 3.615.306.200, pelestarian subak dan subak abian se-Kabupaten Badung Rp 12.745.328.600, penguatan lembaga subak dan subak abian se-Kabupaten Badung Rp 290.237.800. Kemudian ada juga penyelenggaraan piodalan subak dan subak abian pada kelurahan di Kabupaten Badung sebesar Rp 950.000.000,00.
“Sehingga total anggaran digelontor dalam rangka pengembangan nilai budaya khususnya subak yakni Rp 17 miliar lebih,” ungkap Sutama. Nah, honor untuk pekaseh dan pangliman itu masuk pada pelestarian subak dan subak abian. Berdasarkan data dari Badan Pendapatan Daerah Bapenda dan Pasedahan Agung Kabupaten Badung, untuk di Badung terdapat 214 subak. Sementara jumlah pekaseh 120 orang, kelian subak abian 94 orang, dan pangliman 810 orang.
“Para pekaseh dan pangliman ini diberikan santunan. Untuk pekaseh mendapat santunan Rp 1,5 juta per bulan dan pangliman Rp 900 ribu per bulan,” kata Sutama. *asa
Komentar