nusabali

Sejumlah Kader PDIP Klungkung Kurang Puas Proses Pencalegan

  • www.nusabali.com-sejumlah-kader-pdip-klungkung-kurang-puas-proses-pencalegan

Sejumlah kader PDIP Klungkung merasa kurang puas terhadap keputusan partai untuk pencalegan DPRD Klungkung pda Pileg 2019.

SEMARAPURA, NusaBali
Setelah semua pengurus PAC PDIP Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, mundur ramai-ramai. Kini disusul oleh mundurnya Wakil Ketua Bidang Buruh, Tani dan Nelayan, DPC PDIP Klungkung, I Nengah Soma.

Politisi asal Desa Gelgel, Klungkung ini, memutuskan mundur karena kecewa sebagai pengurus partai tapi tidak mendapatkan prioritas rekomendasi dalam perekrutan dan penetapan bakal calon anggota legislatif pada Pileg 2019. “Namun demikian saya tetap menghargai kebijakan partai dan mekanisme yang sedang berlangsung, untuk tidak mencederai kebijakan partai dengan ini saya mengundurkan diri sebagai pengurus DPC dan sekaligus berhenti sebagai anggota partai PDIP,” ujar I Nengah Soma, Kamis (19/7).

Selain itu, Wakil Ketua Bidang Organisasi DPC PDIP Klungkung, Dewa Gede Anom Samudra juga berniat mengundurkan diri. Selain karena turut kecewa dengan proses rekrutmen bacaleg di DPC PDIP Klungkung, dirinya  juga mengaku mundur karena kesibukannya. "Rencana untuk mundur memang ada, namun secara resmi belum saya ajukan," ujarnya yang dalam pencalegan ini dirinya tidak lolos sebagai bacaleg.

Persoalan rumit juga dihadapi Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik, DPC PDIP Klungkung, I Komang Karnawan, pasalnya saat proses penjaringan bacaleg dirinya daftar nyaleg di dapil Banjarangkan. Namun namanya malah muncul dari dapil Kecamatan Klungkung menjelang pendaftaran ke KPU. Masalahnya, politisi yang beralamat di Lingkungan Lebah, Kecamatan Klungkung ini, memiliki massa pendukung dari Kecamatan Banjarangkan.

Namun Karnawan tidak langsung mengambil keputusan atas masalah ini, karena dirinya akan mengambil keputusan dan menentukan sikap lagi 4 hari ke depan, Senin (23/7). “Nanti saya akan mengambil sikap. Saya selaku Wakil Ketua Bidang Politik dan Komunikasi dimana saya juga LO ditugaskan oleh partai pada waktu Pilkada lalu, tentunya saya berkeringatlah di partai,” ujarnya. “Saya kasihan sama pendukung-pendukung saya di Banjarangkan sampai menangis. Kalau memang saya diminta dari DPP bawa massa (massa pendukung), saya akan bawa karena saya di Pilkada yang saya bina yakni di Desa Tohpati, Kecamatan Banjarangkan, menang. Saya siap dipanggil DPP, saya siap memberikan penjelasan apa yang saya kerjakan di Klungkung,” imbuhnya.

Sementara itu, incumbent DPRD Klungkung dari Dapil Kecamatan Nusa Penida, I Wayan Misna, yang notabene Bendahara DPC PDIP Klungkung, merasakan mekanisme partai dalam mekanisme proses pencalegan ini tidak jalan. “Kalau secara mekanisme AD/ART seharusnya saya kan ditaruh pada nomor urut 1, tapi ditaruh nomor urut 2. Saya sudah tanya ke Ketua DPC tapi jawabannya karena kewenangannya katanya di DPD,” ujarnya.

Sedangkan kandidat yang menduki nomor 1 di Dapil Nusa Penida, kata dia, belum ada 6 bulan bergabung. Namun dirinya tetap mengikuti proses, karena namanya saya sudah di daftarkan. ”Biarkan seperti itu toh juga tidak terpengaruh dengan nomor dan kita nyari suara penentuan kursinya kan tetap suara terbanyak,” katanya.

Ketua DPC PDIP Klungkung, Anak Agung Gede Anom mengatakan, I Komang Karnawan memang daftar pencalegan di dapil Banjarangkan, sekarang ditugaskan oleh partai di Kecamatan Klungkung. “Sebenarnya sama saja, beliau kan pulang kampung karena beliau dapat penugasan di Kecamatan Klungkung,” ujarnya. Sementara mengenai kader yang mengundurkan diri karena tidak lolos sebagai bacaleg, kata dia, untuk di Kecamatan Klungkung jatahnya 9 kursi, yang mendaftar 13 otomatis ada yang terlempar. “Sedangkan mengenai penomoran urut tersebut, kan bukan masalah nomor tapi ini tarung bebas. Nomor itu tidak akan masalah. Tergantung diri kita sendiri,” tegas Anak Agung Gede Anom. *wan

Komentar