nusabali

70 Wisatawan Masih Terjebak di Nusa Penida

  • www.nusabali.com-70-wisatawan-masih-terjebak-di-nusa-penida

Sedikitnya 70 wisatawan asing masih terjebak di kawasan seberang Nusa Penida, Klungkung, Jumat (20/7), akibat cuaca buruk.

Antrean Penumpang Masih Terjadi di Pelabuhan Padangbai

SEMARAPURA, NusaBali
Mereka masih menunggu dibukanya kembali penyeberangan dari berbagai pelabuhan tardisional di Desa Kusamba (Kecamatan Dawan, Klungkung)-Nusa Penida atau Dermaga Sanur (Denpasar) Nusa Penida.

Para wisatawan asing itu sudah berada di kawasan seberang Nusa Penida sebelum aktivitas penyeberangan ditutup karena cuaca buruk, Kamis (19/7) pagi. Wistawan asing ini rata-rata menyeberang ke Nusa Penida dengan naik fast boat (kapal cepat), melalui berbagai pelabuhan tradisional.

Khuus di Desa Kusamba, ada 4 pelabuhan tradisional untuk menyeberangkan turis ke Nusa Penida, yakni Pelabuhan Tribuana, Pelabuhan Banjar Bias, Pelabuhan Monggalan, dan Pelabuhan Kampung Kusamba. Sedangkan dari Denpasar, wistawan menyeberang ke Nusa Penida melalui Dermaga Sanur. “Wisatawan asing yang masih terjebak di Nusa Penida dan belum bisa balik saat ini mencapai 70 orang,” ung-kap Kepala UPT Penyeberangan Nusa Penida, I Dewa Gede Agus Suarmahendra, kepada NusaBali, Jumat kemarin.

Dewa Gede Agus Suarmahendra menyebutkan, agar turis tidak lama terkatung-katung di Nusa Penida, mereka diupayakan balik ke Bali daratan dengan naik Kapal Roro Nusa Jaya Abadi, Jumat kemarin. Mereka hendak diseberangkan dari Pelabuhan di Banjar Mentiga, Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung menuju Pelabuhan Padangbai di Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem. Namun, karena Kapal Roro Nusa Jaya Abadi yang berlayar satu trip seharian kemarin, puluhan wisatawan asing belum terangkut.

Menurut Agus Suarmahendra, untuk bsa mengangkut lebih banyak penumpang dari Nusa Penida kemarin, Kapal Roro Nusa Jaya Abadi kemarin disiasati dengan tidak mengangkut juatan truk dan mengurangi muatan mobil. Walhasil, kapal bisa mengangkut 400 orang dari kapasitas biasanya hanya 182 penumpang.

Namun, karena jumlah penumpang membludak, ada 8 wisatawan asing sekeluarga yang sebetulnya sudah berada dalam Kapal Roro Nusa Jaya Abadi pilih turun lagi, karena tidak berani ikut berlayar. Padahal, saat itu ramp door (jembatan penghubung) sudah tutup. Karenanya, Kapal Roro pun harus membuka kembaki ramp door untuk menurunkan 8 wisatawan asing ini di Pelabuhan Desa Batununggul.

“Mereka putuskan tinggal sehari lagi di Nusa Penida. Mereka akan balik dari Nusa Penida besok (hari ini). Jadi, total ada 70 wisatawan asing yang masih terjebak di Nusa Penida dan belum bisa balik,” jelas Agus Suarmahendra.

Dikonfirmasi terpisah, Jumat kemarin, Camat Nusa Penida I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya, mengatakan pihaknya tidak bisa berbuat banyak, karena ini menyangkut kondisi alam. “Kalau dipaksakan menyeberang dengan speed boat, sangat berisiko bagi keselamatan penumpang. Karenanya, baik penumpang umum maupun wisatawan mancanegara diarahkan menyeberang dengan naik Kapal Roro,” tandas Camat Putra Mahajaya.

Data yang dihimpun NusaBali dari Dinas Perhubungan Klungkung, jumlah fast boat di jalur penyeberangan Desa Kusamba-Nusa Penida mencapai 10 unit. Rinciannya, Gangga Express (4 unit), Maruti (3 unit), Sekarjaya (1 unit), Mola-mola Express (1 unit), dan Semabu Hill (1 unit). Fast boat di penyeberangan Sanur-Nusa Penida jumlahnya mencapai 26 unit. Rinciannya, penyeberangan dari Nusa Penida-Sanur (10 fast boat), Pelabuhan Jungutbatu-Sanur (8 fast boat), dan Lembongan-Sanur (8 fast boat).

Sementara itu, antrean penumpang di Pelabuhan Padangbai masihg panjang, Jumat kemarin, meskipun dua dermaga sudah diperasikan sejak malam sebelumnya. Pantauan NusaBali, ekor antrean penumpang dari Pelabuhan Padangbai bahkan sampai ke Rest Area di Banjar Yehmalet, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Mangis.

Di antara penumpang yang antre hendak menyeberang ke Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, NTB tersebut, termasuk sejumlahg wisataewan asing. Kasubsi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal KSOP Padangbai, I Ketut Muliana, aktivitas penyeberangan diu Selat Lombok (Pelabuhan Padangbai-Pelabuhan Lembar) belum normal, karena gelombang tinggi. Jumlah Kapal Ferry yang menyeberang pun masih terbatas.

Dermaga II Pelabuhan Padangbai awalnya ditutup sejak Kamis dinihari pukul 02.00 Wita hingga Kamis malam pukul 21.00 Wita. Yang dioperasikan saat ini hanya Dermaga I Pelabuhan Padangbai. Nah, sejak Kamis malam pukul 21.00 Wita, Dermaga II Pelabuhan Padangbai dioperasikan kembali.

Hingga Jumat siang pukul 13.00 Wita, tercatat hanya 9 kapal (9 trip) yang telah diberangkatkan dari Dermaga II Pelabuhan Padangbai ke Pelabuhan Lembar. Meski demikian, antrean di Pelabuhan Padangbai masih membeludak. Pasalnya, wisatawan asing yang hendak menyeberang ke Objek Wisata Gili Trawangan, NTB, juga ikut berakih naik Kapoal Ferry lewat Pelabuhan Padangbai.

Maklum, Pelabuhan Rakyat Padangbai yang biasanya jadi tempat penyeberangan menuju Gili Trawangan dengan kapal cepat, ditutup selama dua hari akibat cuaca buruk, 19-20 Juli 2018. "Untuk gelombang 3 meter, kapal dengan tinggi di bawah 3 meter dilarang beroperasi. Sebab, ini sangat riskan," jelas Ketut Muliana di Pelabuhan Padangbai, Jumat kemarin. *wan,k16

Komentar