Warga Temukan Sarkofagus Berumur 2.000 - 2.500 Tahun
Tim Balai Arkeologi Bali dan Museum Purbakala Bali, NTB, dan NTT akhirnya melakukan penelitian terhadap penemuan benda purbakala sarkofagus oleh warga di Banjar Pakuaji, Desa Mundeh Kangin, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, Jumat (20/7).
TABANAN, NusaBali
Setelah diteliti, Sarkofagus itu berumur 2.000 hingga 2.500 tahun. Kelian Dinas Pakuaji I Made Puja Astawa menerangkan benda purbakala itu, menurut tim dipastikan Sarkofagus dan sudah berumur 2.000 sampai 2.500 tahun. Sedangkan terkait dengan dua permata pada benda itu, peneliti belum bisa pastikan. ‘’Apakah itu manik-manik atau gelang karena saat pembongkaran tidak melihat langsung," jelasnya.
Kata dia, rencananya Sarkofagus tersebut akan diletakkan di Desa Mundeh Kangin. Terlebih dengan bukti penemuan ini berarti di Desa Mundeh Kangin 2.000-an tahun silan itu pernah dihuni oleh sekelompok manusia. "Kami disarankan untuk membuat museum kecil di Desa Mundeh Kangin. Agar benda ini terjaga keamanannya, terpelihara dan tidak jauh dari pantauan masyarakat," bebernya.
Dirinya menambahkan sesuai dengan penjelasan tim, jika Sarkofagus kegunaanya adalah tempat mayat atau peti untuk mengubur orang atau bangsawan pada zaman itu. Diberitakan sebelumnya, Sarkofagus bersama dua batu permata hijau dan merah, diangkat warga, pada Kamis (11/7) sekitar pukul 15.00 Wita. Benda ini sudah ditemukan sebulan lalu saat perbaikan gorong-gorong di banjar tersebut. Hanya saja tidak dihiraukan, karena warga mengira buis beton.
Benda mirip palungan tersebut ditemukan pada kedalaman 70 cm (centi meter), panjang 1 meter, tinggi 60 cm, lebar bawah 70 cm, lebar atas 71 cm, dan berdiameter 130 cm. Kini benda tersebut masih diletakkan di depan Puskesmas Pembantu, menunggu arahan pihak pemerintah.*d
Setelah diteliti, Sarkofagus itu berumur 2.000 hingga 2.500 tahun. Kelian Dinas Pakuaji I Made Puja Astawa menerangkan benda purbakala itu, menurut tim dipastikan Sarkofagus dan sudah berumur 2.000 sampai 2.500 tahun. Sedangkan terkait dengan dua permata pada benda itu, peneliti belum bisa pastikan. ‘’Apakah itu manik-manik atau gelang karena saat pembongkaran tidak melihat langsung," jelasnya.
Kata dia, rencananya Sarkofagus tersebut akan diletakkan di Desa Mundeh Kangin. Terlebih dengan bukti penemuan ini berarti di Desa Mundeh Kangin 2.000-an tahun silan itu pernah dihuni oleh sekelompok manusia. "Kami disarankan untuk membuat museum kecil di Desa Mundeh Kangin. Agar benda ini terjaga keamanannya, terpelihara dan tidak jauh dari pantauan masyarakat," bebernya.
Dirinya menambahkan sesuai dengan penjelasan tim, jika Sarkofagus kegunaanya adalah tempat mayat atau peti untuk mengubur orang atau bangsawan pada zaman itu. Diberitakan sebelumnya, Sarkofagus bersama dua batu permata hijau dan merah, diangkat warga, pada Kamis (11/7) sekitar pukul 15.00 Wita. Benda ini sudah ditemukan sebulan lalu saat perbaikan gorong-gorong di banjar tersebut. Hanya saja tidak dihiraukan, karena warga mengira buis beton.
Benda mirip palungan tersebut ditemukan pada kedalaman 70 cm (centi meter), panjang 1 meter, tinggi 60 cm, lebar bawah 70 cm, lebar atas 71 cm, dan berdiameter 130 cm. Kini benda tersebut masih diletakkan di depan Puskesmas Pembantu, menunggu arahan pihak pemerintah.*d
1
Komentar