9 Desa Ajukan Pamsimas
Sembilan desa di Kabupaten Bangli mengajukan proposal untuk mendapatkan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) ke Dirjen Cipta Kaya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
BANGLI, NusaBali
Sementara 7 desa di Bangli membuat pernyataan belum berminat dengan program Pamsimas. Desa yang belum berminat dengan alasan sudah ada kelompok air di wilayahnya. Fasilitator Senior Pamsimas Bangli, I Made Sudiarta, menyampaikan 9 desa yang telah mengajukan proposal yakni 7 desa di Kecamatan Kintamani yakni Desa Abang Batudingding, Desa Banua, Desa Sekardadi, Desa Batur Tengah, Desa Catur, Desa Belanga, Desa Bonyoh Kecamatan Kintamani. Berikutnya Desa Apuan Kecamatan Susut dan Desa Jehem Kecamatan Tembuku. Program pamsimas diawali dengan sosialisasi desa (sosdes).
Dalam sosdes, fasilitator fokus menanyakan masalah ketersedian air bersih dan sanitasi. Jika desa ada masalah air bersih, dianjurkan mengikuti program pamsimas. “Desa wajib mengajukan usulan lewat proposal yang ditujukan ke bupati. Usulan tersebut ditindaklanjuti oleh tim dengan melakukan verifikasi. Hasil verifikasi akan menentukan layak tidaknya desa mendapatkan kegiatan pamsimas,” jelas Sudiarta, Jumat (20/7).
Persyaratan yang wajib dipenuhi yakni adanya sumber mata air, kesiapan masyakarat berkontribusi, telah dibentuknya satuan pelaksana, telah berdirinya badan pengelola sistem pengelolan air minum, dan dibentuknya kelompok keswadayaan masyarakat (KKM). Program pamsimas wajib ada partisipasai masyarakat. Sebesar 70 persen pembiayaan dari APBN/APBD, 10 persen dari APBDes, dan 20 persen bersumber dari kontribusi masyarakat berupa uang cash sebesar 4 persen dari pembiayaan dan 16 persen berupa bantuan tenaga kerja (in-kind).
Sudiarta menambahkan, dari hasil verifikasi untuk usulan tahun 2017, sebanyak 15 desa mendapatkan program pamsimas. Adapun 15 desa tersebut yakni Desa Batukaang, Bunutin, Pengejaran, Selulung, Mangguh, Katung, Sukawana, Binyan, Belancan, Lembean (seluruhnya di Kecamatan Kintamani), Desa Sulahan dan Desa Susut (keduanya di Kecamatan Susut). Ada juga desa belum berminat dengan program ini dengan alasan di desanya sudah ada kelompok air. Desa yang belum berminat yakni Desa Abangsongan, Suter, Gunung Bau, Manikliyu (keempatnya di Kecamatan Kintamani) Desa Peninjoan, Undisan, dan Bangbang (ketiganya di Kecamatan Tembuku). *e
Sementara 7 desa di Bangli membuat pernyataan belum berminat dengan program Pamsimas. Desa yang belum berminat dengan alasan sudah ada kelompok air di wilayahnya. Fasilitator Senior Pamsimas Bangli, I Made Sudiarta, menyampaikan 9 desa yang telah mengajukan proposal yakni 7 desa di Kecamatan Kintamani yakni Desa Abang Batudingding, Desa Banua, Desa Sekardadi, Desa Batur Tengah, Desa Catur, Desa Belanga, Desa Bonyoh Kecamatan Kintamani. Berikutnya Desa Apuan Kecamatan Susut dan Desa Jehem Kecamatan Tembuku. Program pamsimas diawali dengan sosialisasi desa (sosdes).
Dalam sosdes, fasilitator fokus menanyakan masalah ketersedian air bersih dan sanitasi. Jika desa ada masalah air bersih, dianjurkan mengikuti program pamsimas. “Desa wajib mengajukan usulan lewat proposal yang ditujukan ke bupati. Usulan tersebut ditindaklanjuti oleh tim dengan melakukan verifikasi. Hasil verifikasi akan menentukan layak tidaknya desa mendapatkan kegiatan pamsimas,” jelas Sudiarta, Jumat (20/7).
Persyaratan yang wajib dipenuhi yakni adanya sumber mata air, kesiapan masyakarat berkontribusi, telah dibentuknya satuan pelaksana, telah berdirinya badan pengelola sistem pengelolan air minum, dan dibentuknya kelompok keswadayaan masyarakat (KKM). Program pamsimas wajib ada partisipasai masyarakat. Sebesar 70 persen pembiayaan dari APBN/APBD, 10 persen dari APBDes, dan 20 persen bersumber dari kontribusi masyarakat berupa uang cash sebesar 4 persen dari pembiayaan dan 16 persen berupa bantuan tenaga kerja (in-kind).
Sudiarta menambahkan, dari hasil verifikasi untuk usulan tahun 2017, sebanyak 15 desa mendapatkan program pamsimas. Adapun 15 desa tersebut yakni Desa Batukaang, Bunutin, Pengejaran, Selulung, Mangguh, Katung, Sukawana, Binyan, Belancan, Lembean (seluruhnya di Kecamatan Kintamani), Desa Sulahan dan Desa Susut (keduanya di Kecamatan Susut). Ada juga desa belum berminat dengan program ini dengan alasan di desanya sudah ada kelompok air. Desa yang belum berminat yakni Desa Abangsongan, Suter, Gunung Bau, Manikliyu (keempatnya di Kecamatan Kintamani) Desa Peninjoan, Undisan, dan Bangbang (ketiganya di Kecamatan Tembuku). *e
1
Komentar