nusabali

Pelaku UMKM Dialog Potensi Ekonomi

  • www.nusabali.com-pelaku-umkm-dialog-potensi-ekonomi

Menyusul persiapan Bali menjadi tuan rumah Expo Sunda Kecil pada Oktober mendatang, pihak terkait bertemu dalam forum dialog potensi ekonomi dan investasi  di Kantor Gubernur Bali Niti Mandala Renon,  Denpasar, Jumat (20/7).

Persiapan Bali Tuan Rumah ‘Expo Sunda Kecil’

DENPASAR, NusaBali
Mereka di antaranya, para pelaku UMKM/UKM dari Bali, NTB dan NTT yang dulu dikenal dengan sebutan kepulauan Sunda Kecil. Pertemuan dan dialog juga dihadiri kalangan konsulat dari sejumlah Negara, di antaranya, Australia, India dan Italia.

Kabag Kerjasama Biro Pembangunan  Setda Bali I Ketut Arnawa menjelaskan, para pelaku UKM dan asosiasi-asosiasi dipertemukan, untuk dialog dan sharing. “Kira-kira apa yang bisa dikerjasamakan untuk kemajuan bersama. Apa itu pariwisata, perdagangan dan investasi,”  ujar Arnawa.

Dikatakan Arnawa, banyak potensi yang dimiliki Bali, NTB dan NTT.  Namun yang paling potensial  dalam waktu dekat dikerjasamakan adalah sektor pariwisata. Hal itu, kata Arnawa karena pariwisata sudah riil, sudah berjalan. “Ini bisa diperdalam kerjasama tiga provinsi dalam naungan Sunda Kecil”  ujar Arnawa.

Yang tak kalah penting, kata Arnawa adalah potensi UMKM/UKM.  Masing-masing daerah itu, kata Arnawa punya potensi (UMKM’UKM). “Itu bisa dijadikan satu,” ujarnya. Misalnya, barang kerajinan yang ada di NTB maupun NTT bisa dipasarkan di Bali. Atau bisa ada produk yang dikembangkan bersama.. Sebagai contoh, NTT yang punya potensi cendana bisa memasok bahan untuk kerajinan ukiran di Bali. Atau masih dalam bahan setengah jadi terus finishingnya dilakukan di Bali. Demikian pula limbah gergajian cendana, yang bisa dimanfaatkan untuk produk wangi-wangian seperti dupa di Bali.

Sebelumnya  terkait dengan kehadiran dari negara-negara asing, kata Arnawa bertalian dengan penjajagan dan peluang investasi untuk potensi-potensi dari tiga provinsi di kawasan Sunda Kecil.

Kasi Kerjasama Dunia Usaha Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPPST) Provinsi NTB  Silivi Suarniati, menambahkan , “Yang kita inisiasi nanti ikonnya Sunda Kecil,” ujar Silvi. Produk (UMKM/UMK) bisa beragam, sesuai dengan potensi, namun ketika keluar nanti, atas nama Sunda Kecil. “ Tidak ada klaster per provinsi, Bali, NTB dan NTB,” jelas Silvi. Ada banyak produk yang dikerjasamakan dalam konteks Forum Sunda Kecil. “Bukan saja energi, tetapi juga agro, seperti pariwisata, pertanian perikanan,” kata Silvi.

Sebelumnya Yance Moah, salah seorang pelaku UMKM/UKM asal NTT, mengakui dialog dan sharin bisnis dan investasi tersebut benar-benar bermanfaat. “Perajin di Bali,  bisa memanfaatkan potensi kami seperti cendana,” ujar Yance Moah.

Forum Sunda Kecil, merupakan  forum bersama tiga provinsi yang dulu disebut kepulauan dan Provinsi Sunda Kecil, meliputi Bali, NTB dan NTT – sekarang ini. Forum ini menjadi wadah bersama untuk mendorong pembangunan dan perkembangan ekonomi di kawasan kepulauan Sunda Kecil. Forum ini dirintis sejak 2008. Tahun 2018 ini, Bali menjadi tuan rumah forum dan pelaksanaan Expo Sunda Kecil. Dalam dialog kemarin, hadir SKPD terkait dari pemerintah kabupaten/kota di Bali serta para pelaku UMKM/UKM di Bali, NTB dan NTT. *k17

Komentar