nusabali

Nasib Cok Ibah ke DPRD Bali Makin Tak Jelas

  • www.nusabali.com-nasib-cok-ibah-ke-dprd-bali-makin-tak-jelas

Masalah Cok Ibah Akan Dikembalikan ke DPP Golkar

DENPASAR, NusaBali
Nasib Tjokorda Raka Kerthyasa Sukawati alias Cok Ibah untuk maju sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) DPRD Bali 2019 Dapil Gianyar makin tidak jelas. Hasil rapat DPP dan DPD I Golkar Bali yang dilakukan secara tertutup di Kantor DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati 3 Denpasar, Sabtu (21/7) sekitar pukul 13.00 Wita, Cok Ibah belum bisa didaftarkan sebagai Bacaleg DPRD Bali ke KPU Bali. Rapat memutuskan DPD I Golkar Bali akan tanyakan dan konsultasi dengan KPU Bali, untuk memasukkan Cok Ibah sebagai bacaleg di tengah-tengah pendaftaran bacaleg yang tahapannya sudah ditutup.

Rapat DPD I Golkar Bali dan DPP Golkar kemarin dihadiri Ketua Koordinator Pemenangan Pemilu Wilayah Bali DPP Golkar Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, anggota Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Bali DPP Golkar Dewa Made Widiyasa Nida, Sekretaris DPD I Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry, Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali I Gusti Putu Wijaya, Ketua DPD II Golkar Gianyar I Made Dauh Wijana, dan sejumlah fungsionaris DPP Golkar Bali lainnya. Rapat membahas nasib Cok Ibah kemarin digelar tertutup.

Bocoran yang diperoleh NusaBali, posisi Cok Ibah kian terjepit karena namanya sejak awal memang tidak ada yang mengusulkan dari Gianyar. Ketika DPP Golkar mengeluarkan rekomendasi secara tiba- tiba supaya Cok Ibah didaftarkan sebagai Bacaleg DPRD Bali ke KPU Bali, tahapan pendaftaran sudah ditutup. Karena pendaftaran Bacaleg menggunakan silon (sistem pencalonan). “Tanya ke pengurus DPD I dan DPP saja. Cok Ibah kian kejepit,” ujar sumber NusaBali, kemarin siang.

Ketua Koordinator Pemenangan Pemilu Wilayah Bali Sumarjaya Linggih alias Demer, mengatakan hasil rapat di DPD I Golkar Bali akan dilaporkan ke DPP. “Hasil rapat kami hari ini (kemarin) soal Cok Ibah akan kami bawa ke DPP. Kami laporkan kondisi riil di bawah soal Cok Ibah,” beber Demer.

Dari rapat kemarin, Cok Ibah yang asal Puri Agung Ubud, Gianyar, ini memang sejak awal tidak bisa didaftarkan sebagai bacaleg karena memang tidak ada yang mengusulkan di Dapil Gianyar.

“Awalnya memang tak ada yang mengusulkan nama Cok Ibah sebagai Bacaleg DPRD Bali. Mungkin kader di Gianyar juga melihatnya Cok Ibah sedang mengikuti Pilkada Gianyar 2018. Sehingga nggak terpikirkan nama Cok Ibah untuk dicalonkan,” ucap Demer.

Kedua, rekomendasi DPP Golkar yang meminta supaya Cok Ibah didaftarkan sebagai bacaleg sedikit bermasalah karena pendaftaran sudah ditutup juga akan dilaporkan ke DPP Golkar. Karena kalau dipaksakan mendaftarkan Cok Ibah, maka harus ada bacaleg yang akan diganti di tengah jalan. “Nah, kondisi ini kami akan mintakan petunjuk kepada DPP Golkar. Intinya apa yang kami terima laporannya dari DPD I dan DPD II Golkar Gianyar kami laporkan lagi ke DPP,” tegas Demer.

Sementara Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali I Gusti Putu Wijaya, usai rapat mengatakan soal Cok Ibah akan dikonsultasikan dulu ke KPU Bali. Apakah bisa didaftarkan di tengah jalan atau tidak. “Pendaftaran di KPU sudah ditutup. Ini masalahnya muncul karena Surat DPP untuk meminta Cok Ibah didaftarkan sebagai bacaleg telat datangnya. Kami tadi (kemarin) mencari jalan terbaik, supaya tidak berantakan proses pencalegan DPRD Bali Dapil Gianyar. Kami akan tanya KPU Bali dulu,” ujar Wijaya.

Kapan akan dikonsultasikan ke KPU Bali? “Ya secepatnya. Karena kalau kita daftarkan mendadak, bisa mengacaukan sistem pendaftaran Caleg Golkar Dapil Gianyar di silon. Kami tidak mau gegabah lah. Masih ada waktu dan solusi untuk Cok Ibah. Tetapi ya tergantung hasil konsultasi di KPU Bali,” kata mantan Ketua DPD II Golkar Tabanan, ini.

Sementara Ketua KPU Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi dikonfirmasi terpisah soal masalah Cok Ibah, mengatakan, mengganti bakal caleg DPRD Bali adalah keputusan internal Golkar. “Masalah pergantian caleg DPRD Bali yang diwacanakan Golkar itu keputusan internal partai. Karena dalam aturan pemilu itu, yang disebut peserta pemilu adalah parpol. Kami tidak intervensi keputusan Partai Golkar Bali,” kata Raka Sandi.

Apakah Cok Ibah bisa dimasukkan sebagai bacaleg di tengah proses verifikasi dan Bacaleg Partai Golkar DPRD Bali Dapil Gianyar telah lengkap didaftarkan ke KPU Bali? Menurut Raka Sandi, KPU Bali telah konsultasikan ke KPU RI. “Masalah Golkar itu sudah kami konsultasikan ke KPU RI. Sudah ada petunjuknya,” ucap alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta, ini.

Kata Raka Sandi sesuai dengan petunjuk KPU RI, pergantian caleg (bongkar pasang) di tengah jalan dibolehkan kalau belum ada penetapan DCS (Daftar Calon Sementara). Partai Golkar bisa mengajukan Cok Ibah ketika ada caleg yang sebelumnya didaftarkan mengundurkan diri. Semua itu ditunjukkan dengan surat pernyataan pengunduran diri dari bacaleg yang sebelumnya didaftarkan atau yang akan diganti oleh Cok Ibah.

“Kalau mau mengganti bacaleg di tengah jalan, maka harus ada bukti surat pernyataan pengunduran diri dari bacaleg yang akan diganti,” ujar Raka Sandi. Sementara Ketua DPD II Golkar Gianyar I Made Dauh Wijana belum bisa dimintai komentar terkait masalah Cok Ibah. Saat dihubungi melalui ponselnya ada nada sambung, namun tidak dijawab. Hal yang sama juga terjadi dengan Cok Ibah. Saat dikonfirmasi melalui ponselnya bernada mailbox.

Sebelumnya diberitakan, proses pencalegan DPRD Bali dari Golkar Dapil Gianyar memanas. DPD I Golkar Bali terpaksa akan menggelar rapat khusus untuk membahas nasib Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah, karena politisi senior asal Puri Agung Ubud itu dimunculkan DPP Golkar dalam daftar kandidat caleg DPRD Bali Dapil Gianyar.

Nantinya, Cok Ibah kemungkinan akan dipasang kembali menjadi caleg DPRD Bali Dapil Gianyar, setelah dibahas bersama jajaran DPD II Golkar Gianyar dan dikonsultasikan dengan KPU Bali. Semula, nama Cok Ibah terpental karena polisi senior yang baru saja terjengkang KO di Pilkada Gianyar 2018 ini ditolak sistem pencalonan (silon).

Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya, mengatakan Cok Ibah direkomendasikan DPP Golkar untuk dimasukkan dalam pencalonan DPRD Bali Dapil Gianyar untuk tarung Pileg 2019. Namun, rekomendasi tersebut terlambat diterima DPD I Golkar Bali.

“Ketika surat rekomendasi dari DPP Golkar untuk Cok Ibah turun, kita sudah daftarkan 55 bakal caleg DPRD Bali asal 9 kabupaten/kota se-Bali ke KPU Bali. Jadi, masalah Cok Ibah ini harus dibahas ulang,” tandas IGP Wijaya di Denpasar, Kamis (19/7). *nat

Komentar