Tiga Perbukitan di Les Kesulitan Akses Jalan
Selama ini, akses jalan itu hanya bisa dilintasi sepeda motor.
SINGARAJA, NusaBali
Tiga pemukiman di wilayah perbukitan yakni Lingkungan Buu, Lingkungan Yangudi, dan Lingkungan Tinggajan di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Buleleng, masih kesulitan akses jalan. Akibatnya, warga harus menambah biaya tambahan untuk menjual hasil pertanian ke luar desa.
Kini pihak desa setempat sudah memikirkan pembukaan akses jalan bersama pihak adat. Data dihimpun, tiga lokasi itu berada di kawasan perbukitan, wilayah atas dari pusat Desa Les. Jumlah warga di tiga lingkungan itu tercatat sekitar 180 kepala keluarga (KK). Selama ini, hasil pertanian bagi warga setempat adalah buah rambutan dan mangga. Saat menjual keluar hasil pertanian, warga harus menambah biaya angkut. Masalahnya, akses jalan menuju ketiga lingkungan itu masih sulit dijangkau dengan kendaraan roda empat.
Selama ini, akses jalan itu hanya bisa dilintasi sepeda motor. Akses jalan itu pun harus memutar dengan rrsiko jalan licin saat musim penghujan karena jalan cukup terjal. “Biaya bisa nambah lagi lima sampai sepuluh ribu, sekali angkut. Jadi hasil pertanian di sini (tiga lingkungan,red) tidak bisa bersaing. Dijual malah tidak ada mau beli, dijual sama dengan harga lainnya, warga yang rugi,” ungkap warga, Minggu (20/3).
Ditempat terpisah, Perbekel Desa Les Gede Susila, tidak menampik kondisi tersebut. Ia mengaku telah memikirkan pembukaan akses jalan sepanjang 4 km, yang bisa dilintasi kendaraan roda empat. Hanya saja, pihaknya masih kesulitan dalam pembebasan lahan. “Tapi kami sudah bekerjasama dengan pihak adat. Nanti pihak adat yang menyiapkan lahannya, setelah lahannya siap, baru kami dari APBDes bisa menggarap jalan tersebut,” terangnya.
Menurut Susila, akses jalan sepanjang 4 km itu akan dibuka dari pusat desa menuju tiga lingkungan di daerah perbukitan. Akses jalan itu disebutkan tidak begitu terjal, sehingga bisa diakses dengan sepeda motor dan kendaraan roda empat. “Kalau jalan yang ada selama ini memang sangat curam, kalau musim penghujan sangat licin, bawa sepeda motor saja sulit bagi yang belum terbiasa. Nanti akses jalan yang dibuka, jalurnya lain, tidak begitu terjal,” ungkap Susila.
Akses jalan yang dibuka nanti selain bisa memudahkan akses ekonomi bagi tiga lingkungan di bagian perbukitan, juga memudahkan bagi siswa SD yang bersekolah kelas jauh di Dusun Butiyang. Kini SD 5 kelas jauh itu memiliki 108 siswa. Diantara jumlah siswa itu, tercatat ada anak-anak dari Desa Siakin, Kintamani, Bangli yang ikut sekolah di kelas jauh. 7 k19
1
Komentar