Gubernur Pastika Undur Diri, Titip Mahalango pada Pemimpin Baru
Minta Dibuatkan Garapan Lengser Kaprabon, Madeg Pandito.
DENPASAR, NusaBali
Pagelaran Bali Mandara Mahalango (BMM) V tahun 2018 sepertinya jadi pagelaran terakhir yang dibuka oleh Gubernur Bali, Made Mangku Pastika di akhir masa kepemimpinannya. Karena itu, saat membuka BMM V di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya, Art Center, Denpasar, Minggu (22/7) malam, Gubernur Pastika menitipkan program acara yang digagas pada masa kepemimpinannya itu kepada pemimpin yang baru.
“Saya mohon pamit, ini Mahalango terakhir yang saya buka. Mudah-mudahan tahun depan masih ada Bali Mandara Mahalango ini. Saya titip pada Bapak Cok Ace. Beliau adalah seorang seniman, budayawan,” ujar Gubernur Pastika, yang saat pembukaan BMM juga dihadiri Cok Ace, Wakil Gubernur Bali terpilih.
Menurut Mantan Kapolda Bali itu, kalau hanya Pesta Kesenian Bali (PKB), tidak akan mampu menapung kreativitas para seniman dan budayawan Bali. Karena itu, harus terus disediakan ruang kepada para seniman, untuk berkreasi, termasuk kesenian-kesenian kontemporer.
Menariknya, saat hari terakhirnya menjadi Gubernur pada 28 Agustus 2018, Gubernur Pastika meminta dibuatkan sebuah garapan seni yang bertema ‘Lengser Kaprabon, Madeg Pandito’. Gubernur Bali dua periode itu mengharapkan masyarakat datang untuk berpisah terakhir kalinya. “Bali Mandara Mahalango ini akan ditutup 28 Agustus. Saya harapkan semeton sareng sami juga mangda rauh, karena itu adalah hari terakhir saya jadi Gubernur. Mudah-mudah yang dipentaskan temanya Lengser Keprabon, Madeg Panditho. Pak Rektor kebetulan hadir, saya titipkan kira-kira begitu. Kalau boleh, temanya Lengser Kaprabon, Madeg Pandito,” harapnya.
Setiap pekan BMM akan menampilkan seni tematik. Misalnya pekan pertama diisi dengan gelar seni kolaborasi, yakni seni-seni yang bersifat kreasi dan inovasi yang akan menampilkan karya-karya seniman muda.
Bali Mandara Mahalango digelar selama 38 hari melibatkan 57 sanggar dan komunitas seni. Selain di Taman Budaya, saat HUT Provinsi Bali pada 14 Agustus nanti, selama lima hari akan digelar Joged Mebarung (dua kelompok) di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi).
Sementara itu, pada pembukaan BMM V, Minggu lama, dimeriahkan dengan Pagelaran Kesenian Kolosal berjudul ‘Prabu Nala Sengap’ yang dibawakan Persatuan Artis, Musisi, Pencipta Lagu dan Insan Seni (Pramusti) Bali. *ind
Pagelaran Bali Mandara Mahalango (BMM) V tahun 2018 sepertinya jadi pagelaran terakhir yang dibuka oleh Gubernur Bali, Made Mangku Pastika di akhir masa kepemimpinannya. Karena itu, saat membuka BMM V di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya, Art Center, Denpasar, Minggu (22/7) malam, Gubernur Pastika menitipkan program acara yang digagas pada masa kepemimpinannya itu kepada pemimpin yang baru.
“Saya mohon pamit, ini Mahalango terakhir yang saya buka. Mudah-mudahan tahun depan masih ada Bali Mandara Mahalango ini. Saya titip pada Bapak Cok Ace. Beliau adalah seorang seniman, budayawan,” ujar Gubernur Pastika, yang saat pembukaan BMM juga dihadiri Cok Ace, Wakil Gubernur Bali terpilih.
Menurut Mantan Kapolda Bali itu, kalau hanya Pesta Kesenian Bali (PKB), tidak akan mampu menapung kreativitas para seniman dan budayawan Bali. Karena itu, harus terus disediakan ruang kepada para seniman, untuk berkreasi, termasuk kesenian-kesenian kontemporer.
Menariknya, saat hari terakhirnya menjadi Gubernur pada 28 Agustus 2018, Gubernur Pastika meminta dibuatkan sebuah garapan seni yang bertema ‘Lengser Kaprabon, Madeg Pandito’. Gubernur Bali dua periode itu mengharapkan masyarakat datang untuk berpisah terakhir kalinya. “Bali Mandara Mahalango ini akan ditutup 28 Agustus. Saya harapkan semeton sareng sami juga mangda rauh, karena itu adalah hari terakhir saya jadi Gubernur. Mudah-mudah yang dipentaskan temanya Lengser Keprabon, Madeg Panditho. Pak Rektor kebetulan hadir, saya titipkan kira-kira begitu. Kalau boleh, temanya Lengser Kaprabon, Madeg Pandito,” harapnya.
Setiap pekan BMM akan menampilkan seni tematik. Misalnya pekan pertama diisi dengan gelar seni kolaborasi, yakni seni-seni yang bersifat kreasi dan inovasi yang akan menampilkan karya-karya seniman muda.
Bali Mandara Mahalango digelar selama 38 hari melibatkan 57 sanggar dan komunitas seni. Selain di Taman Budaya, saat HUT Provinsi Bali pada 14 Agustus nanti, selama lima hari akan digelar Joged Mebarung (dua kelompok) di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi).
Sementara itu, pada pembukaan BMM V, Minggu lama, dimeriahkan dengan Pagelaran Kesenian Kolosal berjudul ‘Prabu Nala Sengap’ yang dibawakan Persatuan Artis, Musisi, Pencipta Lagu dan Insan Seni (Pramusti) Bali. *ind
Komentar