Diapresiasi Pusat, Bupati Eka Presentasikan 2 Kebijakan Pro Rakyat
Dua program inovasi yang digagas Pemkab Tabanan, yakni Trans Serasi dan kebijakan di bidang pariwisata, mendapat apresiasi dari pusat.
TABANAN, NusaBali
Untuk itu, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mempresentasikan di hadapan enam juri di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB), Kamis (19/7). Ini merupakan tahapan untuk menjadikan Trans Serasi yang dikembangkan Dinas Perhubungan Kabupaten Tabanan menjadi Top 40 Inovasi Pelayanan Publik 2018. Sebelumnya, Trans Serasi telah dinyatakan masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2018 oleh KemenPAN RB.
Sedangkan di bidang pariwisata, Tabanan masuk nominasi kabupaten terbaik kategori pariwisata dalam Indonesia Attractiveness Index 2018. Indonesia Attractiveness Index adalah penghargaan kepada kepala daerah yang memiliki daya tarik di sektor investasi, infrastruktur, layanan publik, dan pariwisata. Kedua program itu telah memasuki tahap akhir yaitu tahap presentasi di hadapan dewan juri. Bupati didampingi Asisten III Pemkab Tabanan I Made Sukada, Kadis Perhubungan Tabanan I Made Agus Harta Wiguna, dan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Tabanan I Putu Dian Setiawan.
Bupati Eka menjelaskan, Trans Serasi merupakan konsep baru angkutan siswa (Tabanan concept) yang menggunakan angkutan kota dan angkutan pedesaan. Layanan angkutan kota dan pedesaan dibeli melalui mekanisme buy the service, dimana trayeknya berdevinasi dari trayek angkot /pedesaan menjadi trayek angkutan siswa pada jam berangkat dan pulang sekolah.
“Di tahap awal pada 2014 angkutan siswa hanya dilayani oleh 57 armada. Hingga tahun 2018 sudah ada 80 angkot, 3 bus sedang, 63 bus kecil, dan berpotensi bertambah menjadi 103 bus kecil mulai Oktober 2018. Sedangkan jumlah siswa yang terangkut di tahun 2014 rata-rata 2.343 orang per hari. Di 2018 berjalan sudah mencapai 18.923 orang, atau diperkirakan mencapai 4.333.450 orang hingga akhir 2018,” ungkapnya.
Bupati Eka mengatakan jumlah armada tiap tahun juga ditingkatkan. Dan jumlah siswa yang terlayani terus meningkat. Bupati Eka juga menyampaikan, trans serasi telah memberikan dampak positif, mulai dari menurunkan atau menekan angka kecelakaan khususnya yang melibatkan pelajar SMP, pemanfaatan angkutan kota dan pedesaan dapat menghemat nilai investasi untuk membeli kendaraan baru. Serta berdampak juga terhadap kesejahterakan awak angkutan yang sudah ada, sekaligus memperbaiki kualitas layanan angkutan umum. Terakhir menekan polusi, penghematan bahan bakar, dan mengurangi subsidi BBM.
Sementara untuk nominasi kabupaten terbaik kategori pariwisata dalam Indonesia Attractiveness Index (IAI) 2018, Bupati Eka menyampaikan paparannya di depan 5 dewan juri, di Tempo Co-working space, Gedung Tempo Lantai 8 Jakarta. IAI 2018 diselenggarakan oleh Tempo Media Group bekerja sama dengan frontier consulting group. Hadir dalam kesempatan itu Kadis Pariwisata Tabanan I Made Yasa dan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Tabanan I Putu Dian Setiawan.
Bupati Eka memaparkan kebijakan dalam mengoptimalkan sektor pariwisata, seperti dengan pelaksanaan festival, promosi pariwisata, pembangunan TIC (tourism information center), penataan dan pengembangan infrastruktur pariwisata, pelestarian seni dan budaya, penguatan peran bumdes dan bumda dalam sektor pariwisata, serta program gerbang pariwisata. “Jadi hulu ke hilir kami kawal. Kami ingin pariwisata Tabanan itu pariwisata pertanian yang berbasis alami ini bisa lestari,” ujarnya.
Dikatakan, pariwisata Tabanan berkonsep nyegara gunung, dengan pantai sepanjang 33 km, sawah sepanjang dataran rendah menuju puncak, dan dataran perbukitan. “Hal ini ditunjang dengan tatanan kehidupan masyarakat melalui penerapan prinsip filosofi Tri Hita Karana agama Hindu, melengkapi kesempurnaan alam Tabanan sebagai potensi pariwisata yang layak untuk dikembangkan,” tuturnya.
Bupati Eka juga menyampaikan presentase rata-rata kenaikan wisatawan ke Tabanan 2,84 persen per tahun. Dengan daya tarik wisata unggulan mulai dari DTW Tanah Lot, Ulundanu, Jatiluwih, Kebun Raya Eka Karya Bali, Alas Kedaton, Museum Subak, areal Pura Batukaru, Taman Kupu-kupu Bali, TPB Margarana, dan air panas Panatahan.
“Di Tabanan juga sudah ada 23 desa wisata, yaitu Desa Wisata Pinge, Nyambu, Belimbing, Jatiluwih, Tista, Kaba-kaba, Tua, Kukuh, Antapan, Mengesta, Biaung, Antap, Lalanglinggah, dan Desa Wisata Gunung Salak. Serta ada 74 BUMDa,” tandasnya. *d
Untuk itu, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mempresentasikan di hadapan enam juri di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB), Kamis (19/7). Ini merupakan tahapan untuk menjadikan Trans Serasi yang dikembangkan Dinas Perhubungan Kabupaten Tabanan menjadi Top 40 Inovasi Pelayanan Publik 2018. Sebelumnya, Trans Serasi telah dinyatakan masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2018 oleh KemenPAN RB.
Sedangkan di bidang pariwisata, Tabanan masuk nominasi kabupaten terbaik kategori pariwisata dalam Indonesia Attractiveness Index 2018. Indonesia Attractiveness Index adalah penghargaan kepada kepala daerah yang memiliki daya tarik di sektor investasi, infrastruktur, layanan publik, dan pariwisata. Kedua program itu telah memasuki tahap akhir yaitu tahap presentasi di hadapan dewan juri. Bupati didampingi Asisten III Pemkab Tabanan I Made Sukada, Kadis Perhubungan Tabanan I Made Agus Harta Wiguna, dan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Tabanan I Putu Dian Setiawan.
Bupati Eka menjelaskan, Trans Serasi merupakan konsep baru angkutan siswa (Tabanan concept) yang menggunakan angkutan kota dan angkutan pedesaan. Layanan angkutan kota dan pedesaan dibeli melalui mekanisme buy the service, dimana trayeknya berdevinasi dari trayek angkot /pedesaan menjadi trayek angkutan siswa pada jam berangkat dan pulang sekolah.
“Di tahap awal pada 2014 angkutan siswa hanya dilayani oleh 57 armada. Hingga tahun 2018 sudah ada 80 angkot, 3 bus sedang, 63 bus kecil, dan berpotensi bertambah menjadi 103 bus kecil mulai Oktober 2018. Sedangkan jumlah siswa yang terangkut di tahun 2014 rata-rata 2.343 orang per hari. Di 2018 berjalan sudah mencapai 18.923 orang, atau diperkirakan mencapai 4.333.450 orang hingga akhir 2018,” ungkapnya.
Bupati Eka mengatakan jumlah armada tiap tahun juga ditingkatkan. Dan jumlah siswa yang terlayani terus meningkat. Bupati Eka juga menyampaikan, trans serasi telah memberikan dampak positif, mulai dari menurunkan atau menekan angka kecelakaan khususnya yang melibatkan pelajar SMP, pemanfaatan angkutan kota dan pedesaan dapat menghemat nilai investasi untuk membeli kendaraan baru. Serta berdampak juga terhadap kesejahterakan awak angkutan yang sudah ada, sekaligus memperbaiki kualitas layanan angkutan umum. Terakhir menekan polusi, penghematan bahan bakar, dan mengurangi subsidi BBM.
Sementara untuk nominasi kabupaten terbaik kategori pariwisata dalam Indonesia Attractiveness Index (IAI) 2018, Bupati Eka menyampaikan paparannya di depan 5 dewan juri, di Tempo Co-working space, Gedung Tempo Lantai 8 Jakarta. IAI 2018 diselenggarakan oleh Tempo Media Group bekerja sama dengan frontier consulting group. Hadir dalam kesempatan itu Kadis Pariwisata Tabanan I Made Yasa dan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Tabanan I Putu Dian Setiawan.
Bupati Eka memaparkan kebijakan dalam mengoptimalkan sektor pariwisata, seperti dengan pelaksanaan festival, promosi pariwisata, pembangunan TIC (tourism information center), penataan dan pengembangan infrastruktur pariwisata, pelestarian seni dan budaya, penguatan peran bumdes dan bumda dalam sektor pariwisata, serta program gerbang pariwisata. “Jadi hulu ke hilir kami kawal. Kami ingin pariwisata Tabanan itu pariwisata pertanian yang berbasis alami ini bisa lestari,” ujarnya.
Dikatakan, pariwisata Tabanan berkonsep nyegara gunung, dengan pantai sepanjang 33 km, sawah sepanjang dataran rendah menuju puncak, dan dataran perbukitan. “Hal ini ditunjang dengan tatanan kehidupan masyarakat melalui penerapan prinsip filosofi Tri Hita Karana agama Hindu, melengkapi kesempurnaan alam Tabanan sebagai potensi pariwisata yang layak untuk dikembangkan,” tuturnya.
Bupati Eka juga menyampaikan presentase rata-rata kenaikan wisatawan ke Tabanan 2,84 persen per tahun. Dengan daya tarik wisata unggulan mulai dari DTW Tanah Lot, Ulundanu, Jatiluwih, Kebun Raya Eka Karya Bali, Alas Kedaton, Museum Subak, areal Pura Batukaru, Taman Kupu-kupu Bali, TPB Margarana, dan air panas Panatahan.
“Di Tabanan juga sudah ada 23 desa wisata, yaitu Desa Wisata Pinge, Nyambu, Belimbing, Jatiluwih, Tista, Kaba-kaba, Tua, Kukuh, Antapan, Mengesta, Biaung, Antap, Lalanglinggah, dan Desa Wisata Gunung Salak. Serta ada 74 BUMDa,” tandasnya. *d
Komentar