Putu Kurnia Kejar Olimpiade
Saya bertekad menembus Olimpiade 2024 di Prancis. Peluang dipertandingkan di Olimpiade cukup besar. Sebab petanque dari Prancis.
Raih Perak di Kejuaraan Petanque Malaysia
DENPASAR, NusaBali
Atlet Petanque andalan Bali yang bergabung Timnas Putu Kurnia Shintia Pradnya Dewi harus puas dengan medali Perak untuk Indonesia pada The 2nd Asian Boules Sport Confederation (ABSC) Petanque Championship, di Kuala Lumpur Malaysia. Pada laga final, Putu Kurnia dikalahkan atlet petanque tuan rumah Malaysia, 7-13.
"Di semifinal tim petanque Indonesia menang lawan Singapura. Lawan tuan rumah di final memang cukup berat. Karena sejak awal Malaysia diunggulkan," ucap Ketua Umum Pengprov FOPI Bali, Nyoman Yamadhiputra, Minggu (22/7). Selain Kurnia, tim Petanque Indonesia yang turun di kategori triple, yakni Abriyano Nabil Kusuma (Jawa Barat), Sephia Febriyanti (Jatim), serta Luth Syamsudin (Maluku Utara).
Menurut Yamadhiputra, Kurnia memang sangat diandalkan tim Bali dan Tabanan, baik di Porprov maupun PON Papua XX/2020 nanti. Dengan pengalaman tampil di luar negeri bersama Timnas, ada hal positif bagi Kurnia, yakni terutama pengalaman dan jam terbang saat menghadapi atlet petanque di level Asia.
Sebab, program FOPI Bali memang ingin melahirkan atlet petanque yang mampu menembus Olimpiade. Jadi arahnya tidak hanya untuk Timnas saja, tapi ada hal besar yang ingin dicapai. Sementara di tempat terpisah dalam rilis yang disampaikan lewat FOPI Bali, Kurnia mengaku bersyukur dapat menyumbangkan medali untuk Timnas. Ia cukup senang, karena baru tampil pertama kali bersama Timnas Petanque.
"Saya harus lebih banyak belajar di petanque. Apalagi ini baru sekitar lima tahunan merambah Bali. Sedangkan negara luar sudah cukup lama mengenal petanque," terang Kurnia. Kurnia berharap berbekal pengalaman tampil di Malaysia ada peningkatan prestasi ke depannya. Dia bertekad menembus Olimpiade 2024 di Prancis. Peluang petanque dipertandingkan di Olimpiade cukup besar. Sebab olahraga petanque dari Prancis. "Saya ada ambisi meraih tiket Olimpiade sebagai pesta terbesar di multi even olahraga," tutur Kurnia.
Bahkan untuk PON Papua 2020, Kurnia mengaku siap lolos kualifikasi lebih dahulu. Karena rival di Indonesia cukup tagngguh, mereka dari Jambi dan DKI Jakarta. Menurutnya, pada Kejurnas 2019 ia sudah di katagori senior. *dek
DENPASAR, NusaBali
Atlet Petanque andalan Bali yang bergabung Timnas Putu Kurnia Shintia Pradnya Dewi harus puas dengan medali Perak untuk Indonesia pada The 2nd Asian Boules Sport Confederation (ABSC) Petanque Championship, di Kuala Lumpur Malaysia. Pada laga final, Putu Kurnia dikalahkan atlet petanque tuan rumah Malaysia, 7-13.
"Di semifinal tim petanque Indonesia menang lawan Singapura. Lawan tuan rumah di final memang cukup berat. Karena sejak awal Malaysia diunggulkan," ucap Ketua Umum Pengprov FOPI Bali, Nyoman Yamadhiputra, Minggu (22/7). Selain Kurnia, tim Petanque Indonesia yang turun di kategori triple, yakni Abriyano Nabil Kusuma (Jawa Barat), Sephia Febriyanti (Jatim), serta Luth Syamsudin (Maluku Utara).
Menurut Yamadhiputra, Kurnia memang sangat diandalkan tim Bali dan Tabanan, baik di Porprov maupun PON Papua XX/2020 nanti. Dengan pengalaman tampil di luar negeri bersama Timnas, ada hal positif bagi Kurnia, yakni terutama pengalaman dan jam terbang saat menghadapi atlet petanque di level Asia.
Sebab, program FOPI Bali memang ingin melahirkan atlet petanque yang mampu menembus Olimpiade. Jadi arahnya tidak hanya untuk Timnas saja, tapi ada hal besar yang ingin dicapai. Sementara di tempat terpisah dalam rilis yang disampaikan lewat FOPI Bali, Kurnia mengaku bersyukur dapat menyumbangkan medali untuk Timnas. Ia cukup senang, karena baru tampil pertama kali bersama Timnas Petanque.
"Saya harus lebih banyak belajar di petanque. Apalagi ini baru sekitar lima tahunan merambah Bali. Sedangkan negara luar sudah cukup lama mengenal petanque," terang Kurnia. Kurnia berharap berbekal pengalaman tampil di Malaysia ada peningkatan prestasi ke depannya. Dia bertekad menembus Olimpiade 2024 di Prancis. Peluang petanque dipertandingkan di Olimpiade cukup besar. Sebab olahraga petanque dari Prancis. "Saya ada ambisi meraih tiket Olimpiade sebagai pesta terbesar di multi even olahraga," tutur Kurnia.
Bahkan untuk PON Papua 2020, Kurnia mengaku siap lolos kualifikasi lebih dahulu. Karena rival di Indonesia cukup tagngguh, mereka dari Jambi dan DKI Jakarta. Menurutnya, pada Kejurnas 2019 ia sudah di katagori senior. *dek
Komentar