Arus Lalin dari Semua Arah Sempat Lumpuh
Aksi demo tolak Reklamasi Teluk Benoa digelar di Bundaran Taman Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Minggu (20/3) sore.
Demo Tolak Reklamsi di Bundaran Taman Ngurah Rai Tuban
MANGUPURA, NusaBali
Demo yang melibatkan ribuan massa dari berbagai desa kawasan Denpasar, Badung, dan Gianyar ini sempat bikin lumpuh arus lalulintas di Jalan Bypass Ngurah Rai (rute Denpasar-Nusa Dua) dan jalur Bandara Internasional Ngurah Rai-Jalan Tol Bali Mandara.
Massa yang tergabung dalam ForBali yang demo menolak Reklamasi Teluk Benoa, Minggu sore sekitar pukul 15.00 Wita, berasal dari tiga Kabupaten/Kota. Massa dari Kabupaten Badung, antara lain, asal Desa Tanjung Benoa (Kecamatan Kuta Selatan), Nusa Dua (Kecamatan Kuta Selatan), Desa Kedonganan (Kecamatan Kuta), Desa Kuta (Kecamatan Kuta), Desa Legian (Kecamatan Kuta), dan Desa Canggu (Kecamatan Kuta Utara). Sedangkan dari Gianyar di antaranya asal Desa/Kecamatan Sukawati. Sebaliknya, masa dari Kota Denpasar di antaranya asal Sanur (Kecamatan Denpasar Selatan).
Sebelum beraksi berkeliling Bundaran Taman Ngurah Rai (yang berada di persimpangan Jalan Bypass Ngurah Rai Tuban dan Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban-Tol Bali Mandara), massa lebih dulu berkumpul di Bale Desa Kelan. Dari sana, mereka selanjutnya jalan kaki ke arah selatan menuju Bundaran Taman Ngurah Rai.
Massa berkekuatan ribuan orang yang mengenakan busana adat madya dipadu dengan baju bertuliskan ‘Tolak Reklamasi’ ini long march sambil membentangkan spanduk beragam ukuran. Bahkan, ada yang mengusung ogoh-ogoh, sebagai simbol keserakahan investor yang hendak mencaplok Teluk Benoa.
"Reklamasi Teluk Benoa harus dibatalkan, karena telah menganggu nilai kesucian wilayah. Selain itu, investor yang ingin menguasai kawasan tersebut sangat serakah, tanpa peduli dengan lingkungan dan mengabaikan budaya Bali," kata Koordinator ForBali, Wayan Gendo Suardana, dalam orasinya.
Arus lalulintas pun sempat lumpuh sebelum dan saat aksi demo tolak reklamasi berlangsung di Bundaran Taman Ngurah Rai. atus lalulintas yang lumpuh itu adalah menuju Gergang Tol Bali Mandara dari arah Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban atau sebaliknya dan Jalur Bypass Ngurah Rai rute Denpasar-Nusa Dua atau sebaliknya.
Sempat terjadi adu mulut anatara iring-iringan konvoi massa pendemo saat akan menuju Bundaran Taman Ngurah Rai. Pasalnya, petugas kepolisian melakukan penghadangan di beberapa titik ruas jalan. Salah satunya, di kawasan Underpass Simpang Dewa Ruci Kuta, yang berjarak 1 kilometer arah timur Bundaran Taman Ngurah Rai.
Petugas kepolisian sempat hendak pasang kawat berduri untuk menghalau massa dari arah timur menuju Bundaran Taman Ngurah Rai. Namun, akhirnya massa pendemo dibiarkan lewat, setelah mereka ancam tidak akan berenjak dari lokasi bila tidak diizinkan melintas. Saat dialog terjadi antara massa pendemo dan aparat keamanan itulah, arus lalulintas di Jalur Bypass Ngurah Rai seputar Underpass Simpang Dewa Ruci praktis lumpuh total selama 15 menit.
Saat arus lalulintas lumpuh total, massa pendemo sempat mengibarkan bendera ‘Tolak Reklamsi’ dari atas kendaraan Truk. Setelah dibiarkan melintas, massa pendemo kemudian konvoi menuju Bundaran Taman Ngurah Rai. Mereka sempat kumpul dilu di Wantilan Desa Kelan, sebelum long march menuju Bundaran Taman Ngurah Rai. Usai berdemo di Bundaran Taman Ngurah Rai sekitar pukul 15.30 Wita, ribuan pendemo kembali kumpul ke Wantilan Desa Adat Kelan yang berada di sebelah selatan Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban.
Ketika long march, juga berlangsung orasi di mana Gendo Suardana bicara sambil berdiri di atas kendaraan roda empat yang berjalan lambat. “Mari Berjuang bersama-sama tolak rencana Reklamasi Teluk Benoa,” katanya. Aksi ini sekaligus sebagai wujud permintaan kepada Presiden Jokowi agar mencabut dan membatalkan Perpres Nomor 51 Tahun 2014.
Di sisi lain, Kapolresta Denpasar Kombes AA Made Sudana menyatakan pihaknya menerjunkan 1.000 personel untuk amankan aksi demo ‘Tolak Reklamasi Teluk Benoa’, Minggu jkemarin. Petugas yang diterjunkan adalah gabungan dari Brimob Polda Bali, Shabara Polda Bali, Dalman Polresta Denpasar, serta di-back up seluru Polsek di bawah Polresta Denpasar. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Polres Badung, Polres Tabanan, Polres Gianyar, dan Polres Klungkung.
"Peserta aksi demo kan bukan hanya dari Denpasar saja, tapi juga dari daerah-daerah. Makanya, kita sudah koordinasikan dengan semua Polres untuk mengamankan jalanan," jelas Gung Sudana.
Sementara itu, Kepala Humas PT Jasamarga Bali Tol (selaku pengelola Jalan Tol Bali Mandara), Drajat Hari Suseno, mengakui aksi demo ‘Tolak Reklamasi’ kemarin sore cukup berpenggaruh terhadap arus lalulintas kendaraan. “Ya, jelas arus laluluntas terganggu,” ujar Drajat Hari saat dihubungi NusaBali.
Apa ada pemberitahuan sebelumnya soal bakal adanya demo besar-besaran? “Secara resmi, tidak ada pemberitahuan. Sebab, untuk urusan izin kan ranahnya pihak kepolisian. Jadi, kami tidak tahu,” kata Drajat Hari.
Drajat Hari sendiri mengaku belum menghitung seberapa besar dampak lumpuhnya arus kendaraan di Tol Bali Mandara. Yang jelas, kata dia, dalam sehari pergerakan di Tol Bali Mandara rata-rata mencapai 45.000 unit kendaraan per hari. “Tapi, kami belum menghitung masalah dampak lebih jauh (seberapa besar turunnya pemasukan, Red),” katanya.
Sementara, aktivitas penerbangan di bandara Internasional Ngurah Rai tetap berjalan normal, meski ada demo besar-besaran di Bundaran Taman Ngurah Rai, Minggu sore. Pasalnya, jalur menuju Bandara Internasional Ngurah Rai dari Jalan Raya Kuta via Patung Kuda di Tuban, tidak terlalu macet.
Pihak Bandara Ngurah Rai menyatakan sejak awal telah mengantisipasi segala kemungkinan yang bakal terjadi. GM PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai, Trikora Harjo, menyatakan pihaknya sudah mendengar akan ada demo besar-besaran ‘Tolak Reklamasi’.
“Secara resmi kami tidak ada pemberitahuan aksi demo. Tapi, kami tahu agenda ini melalui media sosial,” jelas Trikora Harjo saat dihubungi NusaBali secara terpisah, kemarin sore. “Untuk kelancaran arus lalulintas menuju akses bandara, kami sudah dibantu Polresta Denpasar dan pihak desa adat,” imbuhnya. 7 asa,da
Komentar