Kolaborasikan Drama, Lawak, dan Musik
Ribuan penonton tampak menikmati pementasan dalam tujuh pembabakan berdurasi 120 menit atau dua jam nonstop.
Pramusti Bali Awali BMM V dengan Manis
DENPASAR, NusaBali
Pembukaan Bali Mandara Mahalango (BMM) V di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya, Art Center, Denpasar, Minggu (22/7) malam berlangsung meriah dengan Pagelaran Kesenian Kolosal berjudul ‘Prabu Nala Sengap’ yang dibawakan Persatuan Artis, Musisi, Pencipta Lagu dan Insan Seni (Pramusti) Bali.
Pementasan ini melibatkan puluhan seniman dan artis Bali, diantaranya Sengap,Sokir, Cedil, Codet, Joblar, Ayu Petong, Sampik, Jibo, Kumis, MKP Bali, STI Bali, Prida Dewi, Joblar, dan Wayan Seraya. Di samping itu, juga dimeriahkan oleh penyanyi dan pencipta lagu AA Rakadanu, Ayu Saraswati, Dek Ulik, Rahtwo XXX, Galuh Bilen, Dua Januadi, AA Raka Sidan, Lanang Mr. Botax, D' Antoni, Gek Diah, Gek Yuri, Manik, Dek Arya, Putri Bulan, Trisna STE, Gek Trias, Yasa Sega, Ngurah Panji, De Oka S, Tisna Titiana, Eka P, Oca Putri, Duo VIP, dan lainnya dengan iringan gamelan dari sanggar seni Cahya Art pimpinan Ketut Lanus, serta iringan musik dari grup Candra & Pramusti Band dengan penata busana Cahya.
Ribuan penonton pun tumpah ruah menyaksikan pementasan yang digelar sehari usai Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-40 tersebut. Tak terkecuali Gubernur Bali Made Mangku Pastika bersama sejumlah pejabat OPD di lingkungan Pemprov Bali. Yang menarik, pembukaan BMM V ini juga dihadiri Wakil Gubernur Bali terpilih, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace).
Dalam pentas berjudul ‘Prabu Nala Sengap’ ini, Pramusti mempersembahkan garapan yang merupakan perpaduan antara drama, lawak, dan musik yang tidak lepas dari kekinian, namun juga tetap kuat dengan corak kesenian Bali. Garapan ini menggambarkan kisah heroik percintaan yang diangkat dari seri Mahabharata. Ide cerita garapan kolaborasi seni ini adalah Gusti Putu Yasa (Jibo) dengan penulis naskah dan sutradara Wayan Sugama (Codet).
Pencinta seni Bali, kemarin, diajak menyaksikan kisah heroik percintaan antara Prabu Nala dengan Putri Damayanti dari kerajaan Widharba dalam tujuh pembabakan berdurasi 120 menit atau dua jam nonstop. Penonton pun tampak menikmati pementasan spesial ini dan tak beranjak dari Ardha Candra hingga usai acara.
Ketua Pramusti Bali, IGN Murthana pun tampak sumringah puas karena pementasan ini berlangsung lancar dan sukses. “Saya sangat berterimakasih kepada para seniman dan artis yang sudah begitu maksimal tampil sehingga pementasan berlangsung sesuai harapan,” ujarnya.
Untuk diketahui, setiap pekan Bali Mandara Mahalango (BMM) ini akan menampilkan seni tematik. Misalnya pekan pertama diisi dengan gelar seni kolaborasi, yakni seni-seni yang bersifat kreasi dan inovasi yang akan menampilkan karya-karya seniman muda. Selanjutnya, pekan kedua diisi dengan Gelar Seni Klasik Unggulan. Begitu pula pekan ketiga akan menampilkan Gelar Seni Pertunjukan Pariwisata, dengan harapan supaya tumbuh nanti seni-seni pariwisata baru selain Barong, Kecak, dan Legong. Sedangkan pekan keempat diisi dengan Gelar Seni Teater, dan pekan terakhir diisi dengan Gelar Seni Kerakyatan. Ada juga Gelar Seni Musik dan Gambelan, serta Busana Teatrikal.
Bali Mandara Mahalango digelar selama 38 hari melibatkan 57 sanggar dan komunitas seni. Selain di Taman Budaya, saat HUT Provinsi Bali pada 14 Agustus nanti, selama lima hari akan digelar Joged Mebarung (dua kelompok) di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi). *ind
Komentar