TGB Mundur dari Partai Demokrat
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), TGH Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) mengundurkan diri dari Partai Demokrat (PD).
JAKARTA, NusaBali
Sebelumnya TGB adalah anggota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat. "Benar," ujar TGB saat dikonfirmasi, Senin (23/7). TGB telah menyerahkan surat pengunduran diri ke Ketua Dewan Kehormatan PD Amir Syamsuddin. Dia tak mengungkap alasannya.
"Alasan pribadi," ujarnya singkat dilansir detik.com. TGB telah secara terbuka mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) 2 periode. Sementara PD belum menyampaikan sikap resmi di Pilpres 2019. TGB disebut sempat akan disanksi oleh Demokrat. Dia juga menyatakan sudah berkali-kali meminta bertemu dengan Ketum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) namun tak juga dapat lampu hijau.
Sebelumnya terkait peluangnya sebagai Cawapres Jokowi, TGB tak ambil pusing. Ia mengaku tak pernah membahas jabatan dengan Jokowi. "Wallahualam-lah, nggak ngerti saya, saya dengar dari Presiden lalu ada berita yang sumbernya Mas Rommy, yaitu tidak menjadi pikiran saya juga dan tidak saya pikirkanlah. Karena memang dari awal kan tidak pernah bicara jabatan apa pun dengan Pak Jokowi, tidak pernah bahas apa pun," ujar TGB di RM Taliwang Bersama, Jalan Tebet Raya, Jakarta Selatan, Jumat (20/7) lalu.
Dia mengatakan terakhir kali bertemu dengan Jokowi di salah satu acara dan tidak membahas apa-apa mengenai cawapres. TGB juga menyatakan wajar jika dirinya dipanggil Jokowi untuk melaporkan persoalan NTB. "Ya ketemulah (dengan Jokowi) beberapa kali, tidak lebih banyak dari yang lain yang berjumpa jauh lebih sering. Ya wajar-wajar sajalah kalau dipanggil saat tertentu, lapor tentang NTB, mungkin juga diskusi satu-dua hal," ucap dia. *
Sebelumnya TGB adalah anggota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat. "Benar," ujar TGB saat dikonfirmasi, Senin (23/7). TGB telah menyerahkan surat pengunduran diri ke Ketua Dewan Kehormatan PD Amir Syamsuddin. Dia tak mengungkap alasannya.
"Alasan pribadi," ujarnya singkat dilansir detik.com. TGB telah secara terbuka mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) 2 periode. Sementara PD belum menyampaikan sikap resmi di Pilpres 2019. TGB disebut sempat akan disanksi oleh Demokrat. Dia juga menyatakan sudah berkali-kali meminta bertemu dengan Ketum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) namun tak juga dapat lampu hijau.
Sebelumnya terkait peluangnya sebagai Cawapres Jokowi, TGB tak ambil pusing. Ia mengaku tak pernah membahas jabatan dengan Jokowi. "Wallahualam-lah, nggak ngerti saya, saya dengar dari Presiden lalu ada berita yang sumbernya Mas Rommy, yaitu tidak menjadi pikiran saya juga dan tidak saya pikirkanlah. Karena memang dari awal kan tidak pernah bicara jabatan apa pun dengan Pak Jokowi, tidak pernah bahas apa pun," ujar TGB di RM Taliwang Bersama, Jalan Tebet Raya, Jakarta Selatan, Jumat (20/7) lalu.
Dia mengatakan terakhir kali bertemu dengan Jokowi di salah satu acara dan tidak membahas apa-apa mengenai cawapres. TGB juga menyatakan wajar jika dirinya dipanggil Jokowi untuk melaporkan persoalan NTB. "Ya ketemulah (dengan Jokowi) beberapa kali, tidak lebih banyak dari yang lain yang berjumpa jauh lebih sering. Ya wajar-wajar sajalah kalau dipanggil saat tertentu, lapor tentang NTB, mungkin juga diskusi satu-dua hal," ucap dia. *
Komentar