nusabali

Pernah Ada yang Dihantui, Begini 7 Fakta Mencengangkan Desa Terunyan Kintamani

  • www.nusabali.com-pernah-ada-yang-dihantui-begini-7-fakta-mencengangkan-desa-terunyan-kintamani

Jangan kaget jika kebetulan melihat jenazah tertelungkup yang telah membusuk di antara puing-puing bade saat kalian berkunjung ke Kuburan Desa Terunyan karena itu adalah pemandangan biasa yang dapat disaksikan di Desa Terunyan, Kintamani, Bangli.

Siapa bilang bau jenazah yang dimakamkan di Kuburan Terunyan tidak bisa tercium? Jangan mudah termakan dongeng. Bau jenazah masih bisa tercium walaupun di sana sudah berdiri kokoh Pohon Taru Menyan. Akan tetapi, intensitas bau yang ditimbulkan sedikit diredam jika kita mendekatkan diri  ke arah pohon tersebut. Khasiat Pohon Taru Menyan memang terbukti di sini, namun tidak sampai menghilangkan bau secara sertamerta.

Jenazah yang masih dalam proses pembusukan benar-benar mengeluarkan bau yang menusuk hidung. Hal ini berbeda dengan jenazah yang sudah kering dan hampir menyerupai tulang belulang.

4. Yang Terjadi Jika Ada Warga Terunyan yang Meninggal

Selain tradisi memakamkan jenazah yang menjadi ikon unik Desa Terunyan, ada juga tradisi lain yang wajib kalian ketahui. Jika ada warga desa yang meninggal, maka seluruh masyarakat Desa Terunyan akan cuntaka (kotor/berkabung) selama 3 hari dan anggota keluarga yang bersangkutan akan cuntaka selama 12 hari. Dalam masa cuntaka tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan ritual sembahyang di mana pun. Aktivitas akan kembali normal ketika masa cuntaka berakhir.

Yang lebih mengagetkan, jika ada sepasang bayi kembar yang meninggal bersamaan, maka seluruh masyarakat akan cuntaka selama 42 hari. Barulah setelah itu digelar upacara besar untuk kembali menyucikan desa.

5. Pantangan Ketika Berkunjung ke Kuburan Desa Terunyan

Foto: Tempat Koin Sesari di Depan Gapura Kuburan Terunyan. - Dok.NusaBali

Setiap tempat terlebih yang disakralkan pasti memiliki pantangan tersendiri yang tidak boleh dilanggar. Begitu pula dengan Kuburan Terunyan, ada beberapa pantangan yang jangan sampai dilanggar oleh wisatawan, yaitu yang pertama, tidak boleh berkata kasar atau kotor ketika berada di areal pemakaman. Kedua, tidak boleh memiliki niat buruk. Ketiga, tidak boleh mengambil apa pun yang terdapat di sekitar pemakaman karena akan berakibat buruk pada yang bersangkutan.

“Pernah dulu ada tamu Belanda yang kedapatan mengambil sebuah tengkorak dari pemakaman. Namun, malamnya dia tidak bisa tidur karena diganggu oleh penunggu di sana (pemkaman). Itu (tengkorak) bisa seperti bola, mantul. Lalu paginya sudah dikembalikan ke tempatnya semula oleh tamu tersebut.” Tutur Jro Mangku Giri.

6.   Hal-Hal yang Boleh Dilakukan

Jangan berkecil hati. Masih ada beberapa hal yang masih bisa kalian lakukan ketika berkunjung ke Kuburan Terunyan, yaitu yang pertama, kalian boleh menyentuh benda-benda yang ada di sana termasuk tengkorak atau pun tulang belulang yang ada di sana, bahkan kalian bisa mengajaknya selfie jika cukup nyali. Kedua, boleh berfoto-foto di sekitar pemakaman. Ketiga, bagi wanita yang haid diperbolehkan masuk ke areal pemakaman, kecuali masuk ke pura.

7.   Nyepi Hanya 15 Menit

 Foto: Suasana Pemukiman Warga di Desa Terunyan (21/07). - Dok. NusaBali

Setelah fokus dengan pemakaman, maka saatnya kalian mengetahui sekelumit fakta penting dari Desa Terunyan. Tidak seperti warga Hindu kebanyakan yang rutin melaksanakan hari raya Nyepi setiap setahun sekali, masyarakat Desa Terunyan malah hampir tidak melaksanakan Nyepi.

Bukannya bermaksud tidak hormat pada tradisi, pasalnya hari raya Nyepi bertepatan dengan odalan (upacara yadnya) yang digelar di Pura Dalem Desa Terunyan, maka masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa, menyalakan api, melakukan aktivitas, pergi keluar rumah, dan makan makanan enak karena mereka punya bekas sesajen sehabis dari pura yang bisa dinikmati.

Kendati demikian, masyarakat Desa Terunyan tetap menghormati pelaksanaan Catur Brata Penyepian dengan melaksanakan hening sejenak barang beberapa menit setelah upacara keagamaan telah ditutup. Setelah itu aktivitas warga kembali normal.

Demikianlah seputar 7 fakta Desa Terunyan Kintamani yang bisa jadi baru kalian ketahui hari ini. Jika kalian masih pesasaran dan ingin merasakannya langsung, maka sempatkanlah berkunjung ke Desa Terunyan dan tetap taati peraturan yang ada karena Desa Terunyan adalah satu dari sekian banyak warisan budaya yang patut kita jaga dan lestarikan. *ph

Komentar