Puskesmas Tegallalang 1 Raih Predikat Puskesmas Ramah Anak
Tahun 2018, Gianyar Pertahankan Predikat KLA Nindya
GIANYAR, NusaBali
Kabupaten Gianyar kembali menunjukkan prestasi sebagai Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) tingkat Nasional. Tahun 2018, Gianyar mempertahankan peringkat Nindya untuk KLA bersama 11 kabupaten/kota se-Indonesia. Gianyar juga meraih penghargaan Puskesmas dengan Pelayanan Ramah Anak untuk Puskesmas Tegalllang 1.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise, bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional, di Dyandra Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, Senin, (23/7). Penghargaan diterima Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Gianyar Ir Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu MT. Usai menerima penghargaan itu, Cok Trisnu mengatakan penghargaan yang diterima tidaklah bersifat instan. Namun merupakan kerja keras seluruh instansi terkait dan masyarakat guna mewujudkan Gianyar jadi KLA.
Kata dia, predikat KLA Nindya untuk Gianyar telah diraih pada peringatan Hari Anak Nasional tahun 2017. Dengan penuh tekad dan segala usaha predikat itu bisa dipertahankan. Ditambahkan, berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Gianyar dalam upaya mewujudkan Gianyar yang ramah anak. Seperti menerbitkan Perda, Peraturan Bupati dan juga berbagai sarana dan prasarana yang mendukungnya. Kedepan menurut Cok Trisnu, Pemkab Gianyar tetap berkomitmen ingin mewujudkan Kabupaten Gianyar sebagai KLA. Ia berharap peran serta seluruh OPD untuk selalu mendukung kegiatan yang dilaksanakan untuk memenuhi hak anak. “Peran swasta seperti APSAI (Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia) juga sangat berkontribusi dalam pemenuhan hak anak di Gianyar. Ke depan saya harap peran sertanya dapat lebih ditingkatkan,” ujar Cok Trisnu.
Dilanjukan, Pemkab Gianyar tetap berkomitmen untuk memenuhi hak-hak anak, baik perlindungan anak dari kekerasan dan diskriminasi. Hal ini memerlukan dukungan semua pihak terkait, antara lain dengan pemasangan Baliho di tempat strategis, iklan tentang tumbuh-kembang anak di tempat umum, dan lainhya. Sistem Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) juga agar dimulai dari lingkungan banjar sampai tingkat kabupaten.
Kabid Perlindungan Anak Dinas P3AP2KB Gianyar Anak Agung Istri Sri Laksmi Paramitha Dewi juga menambahkan, Puskesmas Tegallalang I telah memenuhi 16 indikator penilaian Puskesmas Ramah Anak (PRA). Salah satunya, ada ruang pelayanan ramah anak yang terpisah dari gedung pelayanan medis. Upaya ini untuk memisahkan anak sehat dan sakit sehingga dapat memutuskan penularan penyakit. ‘’Ada juga program inovasi CHIEP (Children Invitasion and Education Program) yakni anak TK/PAUD diundang ke Puskesmas untuk inisiasi dini pengenalan Puskesmas dan pembelajaran untuk hidup bersih dan sehat,’’ jelasnya. *lsa
Kabupaten Gianyar kembali menunjukkan prestasi sebagai Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) tingkat Nasional. Tahun 2018, Gianyar mempertahankan peringkat Nindya untuk KLA bersama 11 kabupaten/kota se-Indonesia. Gianyar juga meraih penghargaan Puskesmas dengan Pelayanan Ramah Anak untuk Puskesmas Tegalllang 1.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise, bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional, di Dyandra Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, Senin, (23/7). Penghargaan diterima Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Gianyar Ir Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu MT. Usai menerima penghargaan itu, Cok Trisnu mengatakan penghargaan yang diterima tidaklah bersifat instan. Namun merupakan kerja keras seluruh instansi terkait dan masyarakat guna mewujudkan Gianyar jadi KLA.
Kata dia, predikat KLA Nindya untuk Gianyar telah diraih pada peringatan Hari Anak Nasional tahun 2017. Dengan penuh tekad dan segala usaha predikat itu bisa dipertahankan. Ditambahkan, berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Gianyar dalam upaya mewujudkan Gianyar yang ramah anak. Seperti menerbitkan Perda, Peraturan Bupati dan juga berbagai sarana dan prasarana yang mendukungnya. Kedepan menurut Cok Trisnu, Pemkab Gianyar tetap berkomitmen ingin mewujudkan Kabupaten Gianyar sebagai KLA. Ia berharap peran serta seluruh OPD untuk selalu mendukung kegiatan yang dilaksanakan untuk memenuhi hak anak. “Peran swasta seperti APSAI (Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia) juga sangat berkontribusi dalam pemenuhan hak anak di Gianyar. Ke depan saya harap peran sertanya dapat lebih ditingkatkan,” ujar Cok Trisnu.
Dilanjukan, Pemkab Gianyar tetap berkomitmen untuk memenuhi hak-hak anak, baik perlindungan anak dari kekerasan dan diskriminasi. Hal ini memerlukan dukungan semua pihak terkait, antara lain dengan pemasangan Baliho di tempat strategis, iklan tentang tumbuh-kembang anak di tempat umum, dan lainhya. Sistem Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) juga agar dimulai dari lingkungan banjar sampai tingkat kabupaten.
Kabid Perlindungan Anak Dinas P3AP2KB Gianyar Anak Agung Istri Sri Laksmi Paramitha Dewi juga menambahkan, Puskesmas Tegallalang I telah memenuhi 16 indikator penilaian Puskesmas Ramah Anak (PRA). Salah satunya, ada ruang pelayanan ramah anak yang terpisah dari gedung pelayanan medis. Upaya ini untuk memisahkan anak sehat dan sakit sehingga dapat memutuskan penularan penyakit. ‘’Ada juga program inovasi CHIEP (Children Invitasion and Education Program) yakni anak TK/PAUD diundang ke Puskesmas untuk inisiasi dini pengenalan Puskesmas dan pembelajaran untuk hidup bersih dan sehat,’’ jelasnya. *lsa
1
Komentar