nusabali

Puluhan Warga Tegak Geruduk Polres Bangli

  • www.nusabali.com-puluhan-warga-tegak-geruduk-polres-bangli

Gara-Gara Indisen Pemukulan di Jalur Bangli- Besakih

BANGLI, NusaBali
Puluhan warga Banjar Tengah, Desa Tegak, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, mendatangi Mapolres Bangli, Selasa (24/7). Kedatangan puluhan warga tersebut, berawal dari insiden pemukulan yang dialami I Wayan Nakta, 75 dan  I Nyoman Taram, 66, yang merupakan warga Banjar Tengah, Desa Tegak, Kecamatan. Diduga pemukulan itu dilakukan oleh salah satu warga asal Desa Nyanggelan Kelod, Kecamatan Banjarakan, Klungkung.

Informasi yang terhimpun, pada Senin (23/7) sekitar pukul 16.30 Wita, Wayan Nakta dan Nyoman Taram melintas di jalur Bangli- Besakih tepatnya di depan pura Dalem Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Bangli dengan mengendarai mobil pick up nomor polisi DK 9868 MH. Wayan Nakta dan Nyoman Taram baru saja habis membeli babi di wilayah Desa Undisan, Kecamatan Tembuku, Bangli bermaksud untuk pulang ke Desa Tegak.

Saat melintas di ruas jalan Bangli- Besakih korban bertemu dengan rombongan dari masyarakat Nyanggelan Kelod, Banjarangkan, Klungkung yang sedang melaksanakan prosesi nganyut serangkian upacara Pitra Yadnya.

Ketika akan berpapasan dengan rombongan  warga tersebut, ada salah satu warga yang memberikan isyarat  untuk maju. Ketika akan maju korban dihentikan oleh rombongan sekhaa gong dan tanpa disadari oleh korban tiba- tiba ada orang naik ke atas mobilnya dan langsung memukul kaca belakang dan spion kiri mobil hingga pecah serta bagian depan mobil penyok.

Tidak itu saja kedua korban turut pula jadi sasaran pemukulan. Akibat aksi pemukulan dengan menggunakan benda keras (alat pemukul gong) korban  Nyoman Nakta mengalami luka robek pada pelipis bagian kiri, dan korban I Nyoman Taram mengalami bengkak pada pipi kanan.

Ditemui di Mapolres Bangli, panitia Pitra Yadnya Desa Nyangelan Kelod, I Wayan Suardika mengatakan bila pihaknya tidak tahu persis kejadian pemukulan tersebut. Pihaknya melihat satu korban sudah dalam keadaan luka. Pihaknya berinisiatif segera membawa korban ke Puskesmas Pembantu (Pustu) yang ada di Desa Bangbang.

Pihaknya pun sudah menanggung biaya pengobatan, begitu pula biaya untuk penggantian kaca mobil yang rusak. “Biaya pengobatan sebesar Rp 100 ribu, dan kami juga menyerahkan uang Rp 500 ribu untuk perbaikan mobil,” jelasnya.

Lanjutnya, bila nantinya uang Rp 500 ribu tidak cukup untuk perbaikan, pihaknya pun bersedia memberikan uang tambahan lagi. Wayan Suardika bersama panitia lain, mengaku sudah menyampaikan permohonan maaf pada korban saat berada dilokasi kejadian. Kemudian karena ada perasaan tidak enak, panitia Pitra Yadnya bersama tokoh masyarakat mendatangi korban untuk menyampaikan permohonan maaf kembali. “Kami sudah berkoordinasi dengan kelian dan tokoh disana, agar bisa menengahi. Sementara saat kami kesana justru ada di Polres Bangli. Ternyata kasus ini dilanjutkan ke ranah hukum. Kalau bisa permasalahan ini diselesaikan secara kekeluargaan,” imbuhnya. Ditanya terkait pelaku pemukulan, Wayan Suardika mengaku tidak mengetahui pelakunya, dan pihaknya pun masih menelusuri.

Dikonfirmasi KBO Reskrim Polres Bangli Iptu Ngakan Gede Yuana Putra mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman terakit kasus ini. “Kami masih dalami, jadi belum bisa memberikan informasi lebih lanjut,” ungkapnya singkat. Disisi lain, sudah ada beberapa orang yang diklarifikasi terkait laporan tersebut. *e

Komentar