BI Bali Optimistis LTV Stimulasi KPR
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali optimistis kebijakan pelonggaran rasio pembiayaan atau LTV akan menstimulasi pertumbuhan kredit kepemilikan rumah (KPR).
DENPASAR, NusaBali
"Sektor properti diperkirakan akan kembali bergairah seiring dengan perkiraan membaiknya kondisi perekonomian Bali secara keseluruhan," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Bali, Azka Subhan, di Denpasar, Selasa (24/7).
Menurut Azka Subhan, kebijakan yang berlaku per 1 Agustus 2018 itu akan semakin mendorong pertumbuhan sektor itu, setelah mengalami stagnansi hampir setahun. Bank sentral itu menyebutkan sektor properti residensial baik pasar primer dan sekunder di Bali mulai menunjukkan indikasi pemulihan.
Dalam survei, kata Azka, indeks harga properti residensial primer pada triwulan kedua 2018 tercatat 185,44 atau lebih tinggi dibanding triwulan lalu yang mencapai 185,23. Berdasarkan tipe rumah, peningkatan terutama terjadi pada rumah tipe kecil, sedangkan tipe rumah menengah dan besar masih belum menunjukkan peningkatan.
Azka melanjutkan indikasi akselerasi juga terjadi pada pasar properti residensial sekunder yang diprediksi mengalami kenaikan dari rata-rata 0,28 persen pada triwulan tahun sebelumnya, menjadi 0,74 persen pada triwulan tahun 2018.
“Harga properti residensial di pasar primer pada juga diperkirakan akan kembali menunjukkan peningkatan,”kata Azka.
Berdasarkan tipe rumah, lanjut dia, perkiraan peningkatan secara tahunan dan triwulanan terutama didorong pada tipe kecil dengan tingkat pertumbuhan sebesar 0,04 persen dan 3,94 persen diikuti oleh tipe menengah sebesar 0,01 persen dan 1,25 persen serta tipe besar 0,01 persen dan 0,69 persen.
Pulihnya sektor properti residensial juga tercermin pada peningkatan penyaluran kredit perbankan untuk kepemilikan rumah tinggal (KPR), apartemen dan rumah toko (ruko) atau rumah kantor atau rukan selama dua bulan terakhir. Kredit KPR pada Mei dan Juni 2018 masing-masing tumbuh sebesar 6,12 persen dan 6,64 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. *ant
"Sektor properti diperkirakan akan kembali bergairah seiring dengan perkiraan membaiknya kondisi perekonomian Bali secara keseluruhan," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Bali, Azka Subhan, di Denpasar, Selasa (24/7).
Menurut Azka Subhan, kebijakan yang berlaku per 1 Agustus 2018 itu akan semakin mendorong pertumbuhan sektor itu, setelah mengalami stagnansi hampir setahun. Bank sentral itu menyebutkan sektor properti residensial baik pasar primer dan sekunder di Bali mulai menunjukkan indikasi pemulihan.
Dalam survei, kata Azka, indeks harga properti residensial primer pada triwulan kedua 2018 tercatat 185,44 atau lebih tinggi dibanding triwulan lalu yang mencapai 185,23. Berdasarkan tipe rumah, peningkatan terutama terjadi pada rumah tipe kecil, sedangkan tipe rumah menengah dan besar masih belum menunjukkan peningkatan.
Azka melanjutkan indikasi akselerasi juga terjadi pada pasar properti residensial sekunder yang diprediksi mengalami kenaikan dari rata-rata 0,28 persen pada triwulan tahun sebelumnya, menjadi 0,74 persen pada triwulan tahun 2018.
“Harga properti residensial di pasar primer pada juga diperkirakan akan kembali menunjukkan peningkatan,”kata Azka.
Berdasarkan tipe rumah, lanjut dia, perkiraan peningkatan secara tahunan dan triwulanan terutama didorong pada tipe kecil dengan tingkat pertumbuhan sebesar 0,04 persen dan 3,94 persen diikuti oleh tipe menengah sebesar 0,01 persen dan 1,25 persen serta tipe besar 0,01 persen dan 0,69 persen.
Pulihnya sektor properti residensial juga tercermin pada peningkatan penyaluran kredit perbankan untuk kepemilikan rumah tinggal (KPR), apartemen dan rumah toko (ruko) atau rumah kantor atau rukan selama dua bulan terakhir. Kredit KPR pada Mei dan Juni 2018 masing-masing tumbuh sebesar 6,12 persen dan 6,64 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. *ant
Komentar