KESEHATAN : Menyimpan Buah dan Sayur
Tak jarang buah dan sayur membusuk sebelum waktunya karena proses penyimpanan yang kurang tepat.
Cara penyimpanan yang tidak baik juga bisa membuat makanan segar ini dengan cepat kehilangan nutrisinya. Beberapa langkah menjaga buah dan sayur agar tetap segar, seperti dilansir reader’sdigest.
*Berries: Bilas dengan cuka. Sebelum disimpan di lemari es, cuci stroberi, raspberry, dan buah beri lainnya dengan campuran cuka dan air—rasionya 1: 3. Cara ini untuk menghindari jamur, sehingga dapat memperpanjang umur simpan hingga sepekan. Setelah itu, bilas dengan air dan keringkan.
*Selada: Simpan sisa daun selada dalam mangkuk dengan paper towel di atasnya. Kemudian tutup dengan bungkus plastik. Paper towel menyerap kelembapan, yang mengubah daun menjadi basah dan cokelat. Pastikan ganti paper towel ketika lembab. Cara lain yang bisa digunakan adalah taburkan daun dengan sedikit garam.
*Alpukat: Siram dengan lemon. Alpukat mengandung enzim yang menghasilkan pigmen coklat ketika terkena oksigen. Itulah mengapa alpukat yang dibelah dua terlihat tidak menarik perhatian apabila tidak segera disimpan. Untuk menghindarinya, semprot dengan lemon atau air jeruk nipis. Asam sitrat akan membantu mencegah agar tidak menjadi cokelat selama minimal satu hari. Bisa juga menyimpan irisan alpukat dengan potongan bawang besar. Gas yang membuat perih saat memotong bawang juga berfungsi mencegah oksidasi dalam alpukat. Pastikan bawang diletakkan di kulit alpukat, bukan daging, sehingga tidak mencemari rasa.
*Wortel: Simpan dengan air. Saat beli wortel, pastikan daun di atasnya sudah terpotong karena bisa mengambil nutrisi di dalam buah oranye itu. Untuk penyimpanan, wortel paling baik jika ditempatkan di kelembapan. Karena itu, letakkan dalam wadah yang berisi air, tutup dengan bungkus plastik, dan simpan di kulkas.
*Lemon: Hindari memotong setengah. Kalau hanya perlu meminum jus jeruk untuk resep atau minuman, tusukkan seluruh lemon dengan garpu atau tusuk sate, bukan memotongnya menjadi dua. Dengan cara ini, dapat memeras sesuai dengan yang dibutuhkan tanpa mengeringkan seluruh isi lemon.
*Bawang: Bungkus dalam pantyhose. Kedengarannya aneh, tetapi bahan seperti jala memungkinkan cukup udara, sehingga membuat sayuran tetap segar. Cukup masukkan bawang ke dalam pantyhose lalu ikat simpul. Pastikan juga untuk menggunakan pantyhose baru untuk menghindari bau kaki.
*Kentang: Simpan dengan apel Ilustrasi kentang. Apel menghasilkan gas ethylene yang bisa membuat kentang tetap segar selama lebih dari delapan pekan.
*Apel: Rendam irisan dalam air garam. Irisan apel adalah makanan ringan paling mudah dan dapat digunakan untuk salad. Namun, jika dibiarkan terlalu lama, apel akan berubah menjadi cokelat. Karena itu, rendam sisa irisan dalam mangkuk air garam dingin untuk mencegah oksidasi (tetapi tidak lebih dari setengah sendok teh garam per liter air). Setelah lima menit, keringkan dan simpan irisan di lemari es dalam kantong plastik kedap udara.
*Seledri: Bungkus dengan aluminium foil. Tidak seperti kantong plastik, aluminium foil akan melepaskan gas ethylene yang mengering. Ketika ethylene terperangkap dalam kantong plastik, maka bisa menyebabkan hilangnya kelembapan dan pembusukan yang terjadi sangat cepat.
*Pisang: Bungkus batang dengan bungkus plastic. Gas ethylene dapat merusak warna pisang. Atasi dengan memisahkan setiap pisang dari tandan dan membungkus setiap batang dengan plastik, sehingga menghentikan penyebaran gas. Jika sudah terlalu matang, kupas dan simpan pisang di dalam freezer.
*Tomat: Jauhkan dari kulkas dan ratakan ke bawah. Tomat tidak suka dingin. Jika simpan di kulkas, maka akan kehilangan cita rasa dan tekstur yang ideal. Selain itu, ketika meninggalkannya di atas meja, lalu terlepas dari batangnya, letakkan batangnya di sisi bawah, karena bagian buah ini adalah yang terakhir matang.
*Asparagus: Simpan berdiri dalam secangkir air Asparagus sering mengering sebelum sempat dimasak, tetapi ada metode yang akan membuatnya cukup lembab. Sama seperti menyimpan bunga, tempatkan asparagus berdiri dengan tepian yang terendam dalam mangkuk atau cangkir air. Letakkan di lemari es, dan letakkan kantong plastik di atas bagian atas sayuran. *
*Berries: Bilas dengan cuka. Sebelum disimpan di lemari es, cuci stroberi, raspberry, dan buah beri lainnya dengan campuran cuka dan air—rasionya 1: 3. Cara ini untuk menghindari jamur, sehingga dapat memperpanjang umur simpan hingga sepekan. Setelah itu, bilas dengan air dan keringkan.
*Selada: Simpan sisa daun selada dalam mangkuk dengan paper towel di atasnya. Kemudian tutup dengan bungkus plastik. Paper towel menyerap kelembapan, yang mengubah daun menjadi basah dan cokelat. Pastikan ganti paper towel ketika lembab. Cara lain yang bisa digunakan adalah taburkan daun dengan sedikit garam.
*Alpukat: Siram dengan lemon. Alpukat mengandung enzim yang menghasilkan pigmen coklat ketika terkena oksigen. Itulah mengapa alpukat yang dibelah dua terlihat tidak menarik perhatian apabila tidak segera disimpan. Untuk menghindarinya, semprot dengan lemon atau air jeruk nipis. Asam sitrat akan membantu mencegah agar tidak menjadi cokelat selama minimal satu hari. Bisa juga menyimpan irisan alpukat dengan potongan bawang besar. Gas yang membuat perih saat memotong bawang juga berfungsi mencegah oksidasi dalam alpukat. Pastikan bawang diletakkan di kulit alpukat, bukan daging, sehingga tidak mencemari rasa.
*Wortel: Simpan dengan air. Saat beli wortel, pastikan daun di atasnya sudah terpotong karena bisa mengambil nutrisi di dalam buah oranye itu. Untuk penyimpanan, wortel paling baik jika ditempatkan di kelembapan. Karena itu, letakkan dalam wadah yang berisi air, tutup dengan bungkus plastik, dan simpan di kulkas.
*Lemon: Hindari memotong setengah. Kalau hanya perlu meminum jus jeruk untuk resep atau minuman, tusukkan seluruh lemon dengan garpu atau tusuk sate, bukan memotongnya menjadi dua. Dengan cara ini, dapat memeras sesuai dengan yang dibutuhkan tanpa mengeringkan seluruh isi lemon.
*Bawang: Bungkus dalam pantyhose. Kedengarannya aneh, tetapi bahan seperti jala memungkinkan cukup udara, sehingga membuat sayuran tetap segar. Cukup masukkan bawang ke dalam pantyhose lalu ikat simpul. Pastikan juga untuk menggunakan pantyhose baru untuk menghindari bau kaki.
*Kentang: Simpan dengan apel Ilustrasi kentang. Apel menghasilkan gas ethylene yang bisa membuat kentang tetap segar selama lebih dari delapan pekan.
*Apel: Rendam irisan dalam air garam. Irisan apel adalah makanan ringan paling mudah dan dapat digunakan untuk salad. Namun, jika dibiarkan terlalu lama, apel akan berubah menjadi cokelat. Karena itu, rendam sisa irisan dalam mangkuk air garam dingin untuk mencegah oksidasi (tetapi tidak lebih dari setengah sendok teh garam per liter air). Setelah lima menit, keringkan dan simpan irisan di lemari es dalam kantong plastik kedap udara.
*Seledri: Bungkus dengan aluminium foil. Tidak seperti kantong plastik, aluminium foil akan melepaskan gas ethylene yang mengering. Ketika ethylene terperangkap dalam kantong plastik, maka bisa menyebabkan hilangnya kelembapan dan pembusukan yang terjadi sangat cepat.
*Pisang: Bungkus batang dengan bungkus plastic. Gas ethylene dapat merusak warna pisang. Atasi dengan memisahkan setiap pisang dari tandan dan membungkus setiap batang dengan plastik, sehingga menghentikan penyebaran gas. Jika sudah terlalu matang, kupas dan simpan pisang di dalam freezer.
*Tomat: Jauhkan dari kulkas dan ratakan ke bawah. Tomat tidak suka dingin. Jika simpan di kulkas, maka akan kehilangan cita rasa dan tekstur yang ideal. Selain itu, ketika meninggalkannya di atas meja, lalu terlepas dari batangnya, letakkan batangnya di sisi bawah, karena bagian buah ini adalah yang terakhir matang.
*Asparagus: Simpan berdiri dalam secangkir air Asparagus sering mengering sebelum sempat dimasak, tetapi ada metode yang akan membuatnya cukup lembab. Sama seperti menyimpan bunga, tempatkan asparagus berdiri dengan tepian yang terendam dalam mangkuk atau cangkir air. Letakkan di lemari es, dan letakkan kantong plastik di atas bagian atas sayuran. *
Komentar