Terseret Ayunan, Bule Prancis Jatuh ke Jurang
Wisata Ayunan di Tegalalang Telan Korban Jiwa
GIANYAR, NusaBali
Objek wisata swing atau ayunan tinggi nan menjulang di seputaran Desa Tegalalang, Kecamatan Tegalalang, Gianyar menelan korban jiwa. Seorang Turis asal Prancis, Patrick Jean Pierre Bouchard, 52, terseret ayunan kemudian terbuang ke dalam jurang sedalam kurang lebih 15 meter, pada Rabu (25/7) pukul 11.30 Wita.
Kapolsek Tegalalang, AKP Gde Sukadana, membenarkan kejadian itu. “Ya, ada kejadian itu. Anggota kami masih di lapangan merangkum data,” ujar AKP Sukadana, sore kemarin. Terkait kejadian itu, polisi langsung mendatangi lokasi kejadian dan mengumpulkan data dan saksi. Dugaan sementara, itu terjadi akibat kelalaian. “Itu termasuk kelalaian,” ujarnya.
Menurut informasi yang dihimpun koran ini, korban Patrick yang menginap di hotel Bije Sari di Jalan Bisma Ubud datang ke lokasi wisata ayunan di daerah Ceking Tegalalang. Sampai di ayunan tersebut, anak korban hendak naik ayunan itu. Semestinya pengunjung yang naik ayunan akan dipandu dan didorong oleh pekerja.
Akan tetapi, kemarin, Patrick berinisiatif membantu mendorong swing. Patrick yang tidak tahu metode mendorong ayunan, saat itu tidak melepas ayunan saat mendorong. Justru Patrick ikut terdorong dan jatuh ke jurang sedalam kurang lebih 15 meter.
Akhirnya, petugas wisata ayunan bersama pemilik wisata turun ke jurang untuk mengevakuasi. Sampai di bawah jurang, korban tampak mengeluarkan darah dari mulutnya. Bahkan, kemungkinan ada mengalami patah tulang. Korban selanjutnya diangkut menggunakan ambulance UPT Puskesmas Kecamatan Tegalalang I.
Luka yang parah membuat korban dirujuk ke RS Ari Canti di Desa Mas Kecamatan Ubud untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Namun, pada pukul 12.45 wita, nyawa korban tidak terselamatkan. "Itu karena korban mengalami pendarahan dari mulut dan mengalami patah tulang bagian dada, bahkan mengalami cidera kepala berat. Korban dinyatakan meninggal dunia pukul 13.35," jelas Kapolsek. Sore kemarin, jasad korban dibawa dan dititipkan di ruang jenazah RS Sanglah Denpasar. Korban diangkut mobil ambulance RS Ari Canti DK 1626 KE menuju RS Sanglah Denpasar. *nvi
Kapolsek Tegalalang, AKP Gde Sukadana, membenarkan kejadian itu. “Ya, ada kejadian itu. Anggota kami masih di lapangan merangkum data,” ujar AKP Sukadana, sore kemarin. Terkait kejadian itu, polisi langsung mendatangi lokasi kejadian dan mengumpulkan data dan saksi. Dugaan sementara, itu terjadi akibat kelalaian. “Itu termasuk kelalaian,” ujarnya.
Menurut informasi yang dihimpun koran ini, korban Patrick yang menginap di hotel Bije Sari di Jalan Bisma Ubud datang ke lokasi wisata ayunan di daerah Ceking Tegalalang. Sampai di ayunan tersebut, anak korban hendak naik ayunan itu. Semestinya pengunjung yang naik ayunan akan dipandu dan didorong oleh pekerja.
Akan tetapi, kemarin, Patrick berinisiatif membantu mendorong swing. Patrick yang tidak tahu metode mendorong ayunan, saat itu tidak melepas ayunan saat mendorong. Justru Patrick ikut terdorong dan jatuh ke jurang sedalam kurang lebih 15 meter.
Akhirnya, petugas wisata ayunan bersama pemilik wisata turun ke jurang untuk mengevakuasi. Sampai di bawah jurang, korban tampak mengeluarkan darah dari mulutnya. Bahkan, kemungkinan ada mengalami patah tulang. Korban selanjutnya diangkut menggunakan ambulance UPT Puskesmas Kecamatan Tegalalang I.
Luka yang parah membuat korban dirujuk ke RS Ari Canti di Desa Mas Kecamatan Ubud untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Namun, pada pukul 12.45 wita, nyawa korban tidak terselamatkan. "Itu karena korban mengalami pendarahan dari mulut dan mengalami patah tulang bagian dada, bahkan mengalami cidera kepala berat. Korban dinyatakan meninggal dunia pukul 13.35," jelas Kapolsek. Sore kemarin, jasad korban dibawa dan dititipkan di ruang jenazah RS Sanglah Denpasar. Korban diangkut mobil ambulance RS Ari Canti DK 1626 KE menuju RS Sanglah Denpasar. *nvi
Komentar