nusabali

Prarekonstruksi, Tersangka Jalani 73 Adegan

  • www.nusabali.com-prarekonstruksi-tersangka-jalani-73-adegan

Ibu yang Tega Bunuh dan Buang Orok Kembarnya

DENPASAR, NusaBali

Petugas gabungan dari Unit PPA Satuan Reserse Kriminal Polresta Denpasar, Labfor Mabes Polri Cabang Denpasar, Tim Inafis Polresta bersama Unit Reskrim Polsek Denpasar Timur melakukan prarekonstruksi kasus pembunuhan orok kembar yang dilakukan oleh DW alias LJ alias D, 20 pada Rabu (25/7) pagi kemarin. Dalam prarekonstruksi yang digelar di kos tersangka di Jalan Ratna Gang Werkudara, Denpasar tersebut, DW melakukan 73 adegan.

Pantauan NusaBali dilapangan, proses prareskonstruksi yang dimulai pukul 09.00 Wita hingga pukul 14.30 Wita tersebut dijaga ketat petugas kepolisian berpakaian lengkap serta pakaian preman. Para petugas yang hadir di lokasi langsung memasang garis polisi untuk membatasi warga yang hendak menyaksikan secara langsung proses tersebut.

Turut hadir dalam prarekonstruksi adalah tersangka utama DW alias LJ alias D, bersama kekasihnya VKR yang hingga kini masih sebagai saksi. Pun ada dua orang tetangga yang turut terlibat dalam beberapa adegan. Menurut salah satu petugas yang ditemui dilapangan, proses pra rekonstruksi pada Rabu pagi itu didahului oleh olah TKP untuk mencari bukti baru atau bukti tambahan oleh tim Inafis dan Labfor untuk menguak adanya pelaku lain. Selanjutnya, tim dari Unit PPA dan Sat Reskrim Polresta melakukan pra Rekonstruksi di dalam kamar kosan yang berada paling pojok sebelah timur. Dalam pra rekonstruksi itu, tersangka utama sejatinya memperagakan sekitar 50an adegan.

Namun, petugas memecahkan lagi beberapa adegan yang dianggap penting guna memudahkan penyidik untuk melihat gambaran detik demi detik aksi keji itu. Sehingga, total keseluruhan adegan mencapai 73 adegan. Keseluruhan adegan itu sebagian besar dilakukan di dalam kamar kosan dan di lorong kecil samping kos tempat tersangka membuang bayi kembar berjenis kelamin perempuan itu.

Adegan pra rekonstruksi tersebut mulai dari melahirkan dan menghabisi bayi kembar serta membungkus lalu membuang dilakukan sendiri oleh tersangka DW. Sementara, kekasihnya VKR hanya terlihat saat pagi hari usai membeli pembalut. Begitu juga oleh dua saksi pasutri yang berada di samping kamar tersangka. "Kalau keseluruhannya memang tersangka ini memilik peran utama dalam aksi pembunuhan ini. Kalau saksi hanya sebatas sapa pada pagi hari saja. Itu sesudah tersangka menghabisi dua buah hatinya yang baru dilahirkan itu," beber petugas kepolisian dilapangan.

Masih menurut petugas tadi, bahwa sejauh ini keterangan tersangka dengan hasil prarekonstruksi nyaris sudah sesuai yang ada di BAP. Hanya saja, ada beberap tambahan adegan baik itu temuan baru sesuai perubahan saat rekonstruksi dan juga pecahan dari adegan utama untuk melihat lebih detail aksi pembunuhan itu. "Kalau keseluruhan ya nyaris sama. Memang ada yang ditambah itu karena perubahan di TKP. Ini yang nanti kita dalami lagi dan juga gali kembali keterangan tersangka," urainya.

Sementara dihubungi terpisah,Kasat Reskrim Kompol Wayan Arta Ariawan mengatakan, tujuan prarekontruksi untuk mengetahui gambaran sebenarnya apa yang terjadi, guna memudahkan penyidikan. "73 adegan yang diperagakan. Setelah dilakukan prarekontruksi akan dilanjutkan rekontruksi untuk proses melengkapi berkas perkara," singkatnya yang dikonfirmasi wartawan. *dar

Komentar