nusabali

Dewan Desak Evaluasi Jumantik yang Nakal

  • www.nusabali.com-dewan-desak-evaluasi-jumantik-yang-nakal

Keluhan atas kinerja juru pemantau jentik (jumantik) yang kerap membolos sampai juga ke telinga anggota DPRD Badung.

MANGUPURA, NusaBali
Anggota dewan pun geram dan meminta agar dinas terkait mengambil tindakan tegas. Sebab, tujuan bupati membentuk jumantik sangat mulia, untuk membantu masyarakat memberantas jentik nyamuk, yang dapat memicu demam berdarah dengue (DBD).

“Laporan yang kami terima, ada petugas jumantik yang jarang ngantor. Ini bagaimana kok begini. Dinas Kesehatan harus melakukan evaluasi terhadap petugas jumantik yang mangkir dalam tugas,” kata anggota Komisi IV DPRD Badung I Nyoman Sentana, Rabu (25/7).

Politisi Partai Gerindra ini menegaskan, program jumantik yang digagas Bupati Badung sebenarnya sangat mulia, untuk pencegahan dini terhadap penyebaran DBD. “Tujuan bupati membentuk jumantik sangat bagus, tapi sayang pelaksanaan di lapangan banyak yang tak sesuai. Dinas Kesehatan mestinya tidak melepas begitu saja, lakukan evaluasi secara rutin, pantau petugasnya,” imbuhnya.

Bahkan Sentana meminta petugas jumantik yang kerap bolos untuk mengundurkan diri. Hal itu karena masih banyak yang membutuhkan pekerjaan di luar sana. “Kalau memang tidak mau bekerja sebagai jumantik lagi sebaiknya mundur, masih banyak warga Badung yang membutuhkan pekerjaan,” tandas Sentana.

Agar tak ada keluhan lagi dari masyarakat, Sentana yang juga Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Badung itu meminta Dinas Kesehatan agar cepat mengambil tindakan. “Jangan sampai permasalah ini nanti jadi temuan,” tukasnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Badung I Gede Putra Suteja berjanji akan menindaklanjuti keluhan dari masyarakat ini. “Segera kita akan lakukan evaluasi,” tegasnya.

Menurut Suteja, sejatinya tugas para jumantik sudah sangat jelas. Misalkan melakukan kegiatan pemantauan jentik di seluruh rumah/kepala keluarga dan tempat-tempat umum di wilayah kerjanya. Sesuai target Dinas Kesehatan, yaitu, minimal 30 kepala keluarga per hari dan tempat-tempat umum wajib dikunjungi minimal 1 minggu sekali. Makanya, kalau ada keluhan pihaknya berjanji akan dijadikan bahan evaluasi.

Data Dinas Kesehatan Badung jumlah petugas jumantik sebanyak 645 orang, terdiri dari petugas jumantik lapangan 583 orang dan koordinator jumantik 62 orang. Dana yang dianggarkan untuk jumantik pada APBD 2018 meliputi, upah dan asuransi sebesar Rp 21,1 miliar lebih, operasional kegiatan sebesar Rp 348,2 juta, dan pelatihan jumantik sebesar Rp 155,6 juta. *asa

Komentar