Garam Klungkung Dikelola Berkonsep Tradisional-Modern
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menghadiri pertemuan untuk membahas pemberdayaan dan revitalisasi petani garam tradisional Desa Kusamba dan Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, di ruang rapat Tempat Pemindangan Ikan (TPI) Kusamba, Rabu (25/7).
SEMARAPURA, NusaBali
Bupati Suwirta mengajak petani garam untuk membangkitkan dan menghasilkan garam beryodium. Alasannya, Pemkab sudah menyediakan alat untuk memproduksi garam beryodium. "Konsep produksi garam yang digunakan Pemkab yakni tradisional dan modern," ujarnya. Jelas Bupati, konsep tradisional akan dipusatkan di Pantai Belatung, Desa Pesingahan, diintegrasikan dengan objek wisata pantai. Pembuatan garam beryodium akan dipusatkan di Desa Kusamba ber konsep modern. Bupati Suwirta juga mengingatkan apabila petani garam ingin memasarkan produk garam ke seluruh Bali, agar membentuk kelompok. "Sehingga Pemkab Klungkung dapat dengan mudah membantu memberikan bantuan modal," ujarnya.
Mengenai pemasaran garam lokal, kata Bupati Suwirta, petani tidak perlu cemas, Pemkab Klungkung yang akan memfasilitasi. Bupati Klungkung mengharapkan kepada Dinas Kelautan dan Ketahanan Pangan Klungkung agar pertemuan ini ditindaklanjuti dengan baik.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten KLungkung I Wayan Durma mengatakan pada tahun 2017, Dinas Kelautan Klungkung sudah memberikan bantuan kepada 17 petani garam. Bantuan berupa mesin penyedot air, pipa, dan drum penampung air. Bantuan ini untuk mempermudah proses pembuatan garam. Namun karena terkendala faktor cuaca baru tujuh mesin penyedot air yang sudah dipasang. "Dalam keadaan normal, petani garam dapat memproduksi garam 15 kg/hari perhari," katanya.
Kasi Hubungan Hukum Pertanahan (HHP) Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klungkung Putu Birawan mendukung keinginan Pemkab untuk membangkitkan kembali petani garam. BPN berharap agar pada tahun 2018, semua tanah milik petani garam disertifikatkan. Hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua Kelompok Petani Garam Sarining Segara I Wayan Rena, Perbekel Desa Kusamba I Ketut Winastra, dan undangan lainnya. *wan
Bupati Suwirta mengajak petani garam untuk membangkitkan dan menghasilkan garam beryodium. Alasannya, Pemkab sudah menyediakan alat untuk memproduksi garam beryodium. "Konsep produksi garam yang digunakan Pemkab yakni tradisional dan modern," ujarnya. Jelas Bupati, konsep tradisional akan dipusatkan di Pantai Belatung, Desa Pesingahan, diintegrasikan dengan objek wisata pantai. Pembuatan garam beryodium akan dipusatkan di Desa Kusamba ber konsep modern. Bupati Suwirta juga mengingatkan apabila petani garam ingin memasarkan produk garam ke seluruh Bali, agar membentuk kelompok. "Sehingga Pemkab Klungkung dapat dengan mudah membantu memberikan bantuan modal," ujarnya.
Mengenai pemasaran garam lokal, kata Bupati Suwirta, petani tidak perlu cemas, Pemkab Klungkung yang akan memfasilitasi. Bupati Klungkung mengharapkan kepada Dinas Kelautan dan Ketahanan Pangan Klungkung agar pertemuan ini ditindaklanjuti dengan baik.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten KLungkung I Wayan Durma mengatakan pada tahun 2017, Dinas Kelautan Klungkung sudah memberikan bantuan kepada 17 petani garam. Bantuan berupa mesin penyedot air, pipa, dan drum penampung air. Bantuan ini untuk mempermudah proses pembuatan garam. Namun karena terkendala faktor cuaca baru tujuh mesin penyedot air yang sudah dipasang. "Dalam keadaan normal, petani garam dapat memproduksi garam 15 kg/hari perhari," katanya.
Kasi Hubungan Hukum Pertanahan (HHP) Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klungkung Putu Birawan mendukung keinginan Pemkab untuk membangkitkan kembali petani garam. BPN berharap agar pada tahun 2018, semua tanah milik petani garam disertifikatkan. Hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua Kelompok Petani Garam Sarining Segara I Wayan Rena, Perbekel Desa Kusamba I Ketut Winastra, dan undangan lainnya. *wan
Komentar