Bersihkan Pasir di Jalan, Dinas LHK Turunkan Tim URC
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung akan menerjunkan tim Unit Reaksi Cepat (URC) untuk menangani pasir yang tercecer di jalan akibat badai gelombang yang terjadi pada Rabu (25/7).
MANGUPURA, NusaBali
Untuk menangani pasir di jalan, Dinas LHK akan menggunakan alat berat. Penanganan akan dilakukan pada pagi atau malam hari. Kadis LHK Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan agar tim URC siaga. Fenomena air laut naik ini mungkin tak terjadi hanya pada saat ini saja. Karena dari prakiraan BMKG keadaan ini akan terjadi hingga akhir bulan ini. Walaupun terjadi berulang kali, pihaknya telah memutuskan agar tim URC menangani masalah pasir ini dengan cepat.
Untuk membersihkan pasir ini akan dilakukan pada pagi-pagi buta. Dikatakan pihaknya tak bisa melakukanya pada siang hari. Jika dilakukan siang hari sudah terjadi kepadatan arus lalulintas. Takutnya akibat kegiatan yang itu akan menambah kemacetan arus lalu lintas.
Untuk mengatasi masalah pasir ini pihaknya akan menggunakan loader untuk mengangkutnya. Menggunakan alat berat karena pasir yang berceceran di jalan itu cukup berat. Dikatakan pasir yang berceceran itu bukan dihasilkan oleh angin tetapi akibat sapuan ombak. Dia mengatakan itu bukan debu pasir saja, tetapi pasir asli dari pantai.
“Kalau diangkut dengan cara manual pasti berat. Kami melakukan operasi kala pagi-pagi buta atau malam hari. Ini adalah fenomena yang kami harus hadapi. Sebelumnya pernah terjadi, namun diakibatkan oleh angin. Karena ini adalah pasir akibat sapuan ombak, kami menanganinya dengan alat berat,” tuturnya, Kamis (26/7).
Dia mengaku mulai Jumat hari ini pihaknya menerjunkan tim URC dari selatan sampai ke utara. Penanganan ini dilakukan secara menyeluruh karena semua pantai di Badung terkena dampak badai ombak. “Yang paling berisiko adalah pasir yang ada di sepanjang Jalan Raya Pantai Kuta. Selain mengancam keselamatan pengendara juga merusak estetika,” ujarnya. *p
Untuk menangani pasir di jalan, Dinas LHK akan menggunakan alat berat. Penanganan akan dilakukan pada pagi atau malam hari. Kadis LHK Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan agar tim URC siaga. Fenomena air laut naik ini mungkin tak terjadi hanya pada saat ini saja. Karena dari prakiraan BMKG keadaan ini akan terjadi hingga akhir bulan ini. Walaupun terjadi berulang kali, pihaknya telah memutuskan agar tim URC menangani masalah pasir ini dengan cepat.
Untuk membersihkan pasir ini akan dilakukan pada pagi-pagi buta. Dikatakan pihaknya tak bisa melakukanya pada siang hari. Jika dilakukan siang hari sudah terjadi kepadatan arus lalulintas. Takutnya akibat kegiatan yang itu akan menambah kemacetan arus lalu lintas.
Untuk mengatasi masalah pasir ini pihaknya akan menggunakan loader untuk mengangkutnya. Menggunakan alat berat karena pasir yang berceceran di jalan itu cukup berat. Dikatakan pasir yang berceceran itu bukan dihasilkan oleh angin tetapi akibat sapuan ombak. Dia mengatakan itu bukan debu pasir saja, tetapi pasir asli dari pantai.
“Kalau diangkut dengan cara manual pasti berat. Kami melakukan operasi kala pagi-pagi buta atau malam hari. Ini adalah fenomena yang kami harus hadapi. Sebelumnya pernah terjadi, namun diakibatkan oleh angin. Karena ini adalah pasir akibat sapuan ombak, kami menanganinya dengan alat berat,” tuturnya, Kamis (26/7).
Dia mengaku mulai Jumat hari ini pihaknya menerjunkan tim URC dari selatan sampai ke utara. Penanganan ini dilakukan secara menyeluruh karena semua pantai di Badung terkena dampak badai ombak. “Yang paling berisiko adalah pasir yang ada di sepanjang Jalan Raya Pantai Kuta. Selain mengancam keselamatan pengendara juga merusak estetika,” ujarnya. *p
Komentar