Distan Tak Bisa Bantu Petani Subak Sidayu
Pasca 7 Hektare Sawah Terendam Air Laut
SEMARAPURA, NusaBali
Dinas Pertanian (Distan) Klungkung turun mengecek kondisi sawah yang terendam air laut seluas 7 hektare di Tempek Babakan, Subak Sidayu, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung. Namun dalam musibah ini, Distan tidak bisa membantu karena lahan yang terendam itu tidak ada yang diasuransikan oleh petani.
"Kami sudah cek ke lokasi, ternyata mereka tidak ada ikut asuransi, jadi kami tidak bisa membantu," ujar Kadistan Klungkung Ida Bagus Gede Juanida kepada NusaBali, saat dihubungi Kamis (26/7). Kata dia, kalau petani diserang hama penyakit tentu masih bisa dibantu dari segi penanganan untuk mengatasi masalah tersebut.
Bercermin dari musibah sawah terendam air laut di Subak Sidayu itu, pihaknya meminta kepada petani untuk mengasuransikan sawahnya. Karena biaya asuransi tidak terlalu mahal, terlebih sudah dapat subsidi dari pemerintah 2/3-nya. "Biaya asuransi untuk 1 hektare sawah Rp 136 ribu subsisi 2/3 maka menjadi Rp 48.000/sekali masa panen (3 bulan)," ujarnya.
Keuntungan ikut asuransi apabila lahan pertanian mengalami kerusakan baik akibat hama, musibah alam dan lainnya di atas 75 persen akan mendapatkan klaim Rp 6 juta/hektare. "Kalau kami lihat dampak dari genangan air laut di Subak Sidayu, Tempek Babakan semua tanaman padi rusak," ujarnya.
Sebelumnya, akibat diterjang ombak setinggi 3 meter, sawah di wilayah Subak Sidayu, Tempek Babakan, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, tergenang air seluas 7 hektare, Rabu (25/7). Kondisi ini dikhawatirkan menyebabkan padi rusak hingga mati. Ombak belakangan ini cukup tinggi. Tinggi gelombang mencapai 3 meter dan meluap hingga ke areal persawahan Subak Sidayu, Tempek Babakan. Di mana padi itu sudah memasuki usia 1-1,5 bulan, karena terendam air laut maka tananam padi itu akan mati. *wan
Dinas Pertanian (Distan) Klungkung turun mengecek kondisi sawah yang terendam air laut seluas 7 hektare di Tempek Babakan, Subak Sidayu, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung. Namun dalam musibah ini, Distan tidak bisa membantu karena lahan yang terendam itu tidak ada yang diasuransikan oleh petani.
"Kami sudah cek ke lokasi, ternyata mereka tidak ada ikut asuransi, jadi kami tidak bisa membantu," ujar Kadistan Klungkung Ida Bagus Gede Juanida kepada NusaBali, saat dihubungi Kamis (26/7). Kata dia, kalau petani diserang hama penyakit tentu masih bisa dibantu dari segi penanganan untuk mengatasi masalah tersebut.
Bercermin dari musibah sawah terendam air laut di Subak Sidayu itu, pihaknya meminta kepada petani untuk mengasuransikan sawahnya. Karena biaya asuransi tidak terlalu mahal, terlebih sudah dapat subsidi dari pemerintah 2/3-nya. "Biaya asuransi untuk 1 hektare sawah Rp 136 ribu subsisi 2/3 maka menjadi Rp 48.000/sekali masa panen (3 bulan)," ujarnya.
Keuntungan ikut asuransi apabila lahan pertanian mengalami kerusakan baik akibat hama, musibah alam dan lainnya di atas 75 persen akan mendapatkan klaim Rp 6 juta/hektare. "Kalau kami lihat dampak dari genangan air laut di Subak Sidayu, Tempek Babakan semua tanaman padi rusak," ujarnya.
Sebelumnya, akibat diterjang ombak setinggi 3 meter, sawah di wilayah Subak Sidayu, Tempek Babakan, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, tergenang air seluas 7 hektare, Rabu (25/7). Kondisi ini dikhawatirkan menyebabkan padi rusak hingga mati. Ombak belakangan ini cukup tinggi. Tinggi gelombang mencapai 3 meter dan meluap hingga ke areal persawahan Subak Sidayu, Tempek Babakan. Di mana padi itu sudah memasuki usia 1-1,5 bulan, karena terendam air laut maka tananam padi itu akan mati. *wan
1
Komentar