Timsel Umumkan 10 Calon Anggota KPU Bali
Didominasi Ketua KPU Kabupaten/Kota
DENPASAR, NusaBali
Tim seleksi calon anggota KPU Provinsi Bali periode 2018-2023 mengumumkan 10 orang peserta yang lolos untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di KPU RI. "Sepuluh nama yang lolos ini berdasarkan hasil rekapitulasi tes tertulis, tes psikologi, tes kesehatan, dan wawancara," kata Ketua Timsel Calon Anggota KPU Bali Dr Luh Riniti Rahayu, di Denpasar, Kamis (26/7).
Adapun 10 besar calon anggota KPU Bali itu mayoritas merupakan ketua KPU kabupaten/kota di Bali yakni I Gusti Ngurah Agus Darmasanjaya (Ketua KPU Kabupaten Jembrana), Luh Darayoni (Ketua KPU Tabanan), I Gede John Darmawan (Ketua KPU Denpasar), I Made Kariada (Ketua KPU Klungkung), I Dewa Agung Gede Lidartawan (Ketua KPU Bangli), Anak Agung Gede Raka Nakula (Ketua KPU Badung), Luh Putu Sri Widyastini (anggota KPU Buleleng), Putu Ariyanti Suningsih (anggota KPU Bangli), I Wayan Jondra (anggota KPU Provinsi Bali/petahana), dan I Nyoman Gede Anggawarsa (profesional).
Sebelumnya ada 14 peserta yang berhak mengikuti tes tertulis, tes psikologi, tes kesehatan, dan wawancara tersebut. Dengan demikian, ada empat orang yang gagal maju ke tahap seleksi berikutnya. Empat orang itu adalah Kadek Wirati (anggota KPU Bali/petahana), I Gusti Ngurah Agung Darmayuda, I Made Raka Suwarna, dan Ida Bagus Saskara.
"Sebenarnya ke-14 peserta itu tangguh-tangguh dan bagus-bagus karena memang sudah berpengalaman sebagai penyelenggara pemilu. Selisih nilainya pun kecil, tetapi karena kami harus menentukan 10 besar, ya mau tidak mau kami harus memilih 10 orang yang terbaik dengan nilai tertinggi," ujar Riniti yang juga Ketua LSM Bali Sruti itu.
Terkait pelaksanaan fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan di KPU RI, Riniti mengaku tidak mengetahui kapan pelaksanaannya karena kewenangan tim seleksi hingga menghasilkan 10 besar calon anggota KPU Bali. "Dari 10 nama ini, nanti KPU RI akan memilih lima nama yang akan ditetapkan sebagai komisioner KPU Bali untuk lima tahun ke depan," kata Riniti yang juga akademisi dari Universitas Ngurah Rai itu. *ant
Tim seleksi calon anggota KPU Provinsi Bali periode 2018-2023 mengumumkan 10 orang peserta yang lolos untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di KPU RI. "Sepuluh nama yang lolos ini berdasarkan hasil rekapitulasi tes tertulis, tes psikologi, tes kesehatan, dan wawancara," kata Ketua Timsel Calon Anggota KPU Bali Dr Luh Riniti Rahayu, di Denpasar, Kamis (26/7).
Adapun 10 besar calon anggota KPU Bali itu mayoritas merupakan ketua KPU kabupaten/kota di Bali yakni I Gusti Ngurah Agus Darmasanjaya (Ketua KPU Kabupaten Jembrana), Luh Darayoni (Ketua KPU Tabanan), I Gede John Darmawan (Ketua KPU Denpasar), I Made Kariada (Ketua KPU Klungkung), I Dewa Agung Gede Lidartawan (Ketua KPU Bangli), Anak Agung Gede Raka Nakula (Ketua KPU Badung), Luh Putu Sri Widyastini (anggota KPU Buleleng), Putu Ariyanti Suningsih (anggota KPU Bangli), I Wayan Jondra (anggota KPU Provinsi Bali/petahana), dan I Nyoman Gede Anggawarsa (profesional).
Sebelumnya ada 14 peserta yang berhak mengikuti tes tertulis, tes psikologi, tes kesehatan, dan wawancara tersebut. Dengan demikian, ada empat orang yang gagal maju ke tahap seleksi berikutnya. Empat orang itu adalah Kadek Wirati (anggota KPU Bali/petahana), I Gusti Ngurah Agung Darmayuda, I Made Raka Suwarna, dan Ida Bagus Saskara.
"Sebenarnya ke-14 peserta itu tangguh-tangguh dan bagus-bagus karena memang sudah berpengalaman sebagai penyelenggara pemilu. Selisih nilainya pun kecil, tetapi karena kami harus menentukan 10 besar, ya mau tidak mau kami harus memilih 10 orang yang terbaik dengan nilai tertinggi," ujar Riniti yang juga Ketua LSM Bali Sruti itu.
Terkait pelaksanaan fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan di KPU RI, Riniti mengaku tidak mengetahui kapan pelaksanaannya karena kewenangan tim seleksi hingga menghasilkan 10 besar calon anggota KPU Bali. "Dari 10 nama ini, nanti KPU RI akan memilih lima nama yang akan ditetapkan sebagai komisioner KPU Bali untuk lima tahun ke depan," kata Riniti yang juga akademisi dari Universitas Ngurah Rai itu. *ant
1
Komentar