nusabali

Korban Sempat Cucikan Baju Anak

  • www.nusabali.com-korban-sempat-cucikan-baju-anak

I Komang Sudarta, 41, asal Lingkungan Pebukit, Kelurahan/Kecamatan Karangasem kernet mobil korban tewas setelah truk tangki elpiji nyemplung ke jurang di jembatan Yeh Nu Tabanan, selama ini hampir tiap hari mengontak anak bungsunya yang siswa kelas XII IPA5 SMAN 1 Amlapura, I Kadek Riko Prayesta, 17.

AMLAPURA, NusaBali
Sebab, anaknya itu tinggal di kampungnya bersama kakek dan neneknya, sedangkan korban bersama istri dan putri pertamanya tinggal di Denpasar. Korban juga sempat membantu mencuci pakaian anak bungsunya saat pulang kampung terakhir, Jumat (20/7) lalu. I Kadek Riko Prayesta, menuturkan hal itu ditemui di rumah duka Lingkungan Pebukit, Kelurahan/Kecamatan Karangasem, Jumat (27/7).

Di rumah duka, hadir kedua kakak korban Ni Wayan Putu Asih dan Ni Made Sriadi. Korban sendiri merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Kedua orangtua korban I Ketut Rai dan Ni Wayan Putu, juga hadir di tengah-tengah keluarganya. Mereka terlihat berlinang air mata. Selama ini korban tinggal di mess tempatnya bekerja bersama istri Ni Wayan Sri, 38, dan putri sulungnya Ni Luh Putu Sri Witari, 19. Sedangkan

I Kadek Riko Prayesta tinggal bersama kakek dan neneknya. Riko Prayesta menuturkan, ayahnya terakhir pulang kampung, Jumat (20/7), dan tinggal di rumahnya hingga Sabtu (21/7). Kedatangannya menengok sang nenek atau ibu korban Ni Wayan Putu karena mengalami musibah kakinya patah, terpeleset di lantai.

Saat pulang, korban sempat bersih-bersih ke seluruh kamar dan halaman rumah, serta menanyakan pakaian kotor milik Riko Prayesta untuk dicuci.

"Sebelum kejadian tidak ada firasat aneh. Selama bertemu ayah, ayah juga tidak banyak bicara. Ayah saya pendiam, dan malu-malu," katanya. Sedangkan istri korban, Ni Wayan Sri terus menangis dan enggan bercerita soal suaminya. *k16

Komentar