Festival Tulamben, Edukasi Pelestarian Terumbu Karang
Festival Pesona Tulamben 2018 di Pantai Banjar/Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem menitikberatkan pentingnya melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pelestarian terumbu karang.
AMLAPURA, NusaBali
Tujuannya meningkatkan kunjungan wisatwan sambil melakukan recovery pariwisata. Festival Pesona Tulamben diagendakan dari tanggal 27 Juli-29 Juli 2018.
Kepala Dinas Pariwisata Karangasem, I Wayan Astika, mengatakan hari pertama menggelar jukung race (lomba jukung) diikuti 42 nelayan se-Kecamatan Kubu. Start di Pantai Batu Dawa menuju Pantai Desa Tulamben. Tiap jukung dihias dengan layar warna warni. Sebelum dilepas, Kadis Pariwisata I Wayan Astika mengingatkan kepada para nelayan dan masyarakat umum untuk turut menjaga dan melestarikan terumbu karang.
Dikatakan, terumbu karang itulah satu-satunya potensi dan daya pikat industri pariwisata di Objek Wisata Tulamben. Selama ini wisatawan ramai datang untuk diving, tujuannya menikmati keindahan terumbu karang dan ikan hias yang lokasinya di sekitar tenggelamnya kapal dagang Amerika yang tenggelam tahun 1942. “Selain aktif melestarikan terumbu karang juga mencegah terjadinya aksi bom ikan yang merusak terumbu karang,” ungkapnya.
Lomba lainnya yakni mewarnai gambar diikuti siswa TK dan SD se-Kecamatan Kubu dengan tema Karangasem the Spirit of Bali dan merangkai kata. Kegiatan ini diikuti siswa SMPN 1 Kubu, SMPN 2 Kubu, SMPN 3 Kubu, SMPN 4 Kubu, dan SMPN 5 Kubu. Sedangkan parade budaya diselenggarakan di hari terakhir disinergikan dengan pameran ekonomi kreatif menampilkan hasil-hasil kerajinan masyarakat se-Kecamatan Kubu, juga diselenggarakan lomba memancing atau fishing tournament.
Kunjungan ke Objek Wisata Tulamben sebelumnya selama September-Desember 2017 sempat terpuruk akibat erupsi Gunung Agung. Sebab Objek Wisata Tulamben merupakan jalur lahar panas. Tingkatkan kunjungan dan recovery digencarkan dengan Festival Pesona Tulamben. Ketua PHRI Karangasem, I Wayan Tama, mengapresiasi inovasi Dinas Pariwisata Karangasem yang secara rutin menggelar Festival Pesona Tulamben. “Paling tidak secara kontinyu memperkenalkan potensi pariwisata di Objek Wisata Tulamben, bukan saja yang terlihat di permukaan, tetapi yang lebih memikat panorama di bawah laut,” jelas Wayan Tama. *k16
Tujuannya meningkatkan kunjungan wisatwan sambil melakukan recovery pariwisata. Festival Pesona Tulamben diagendakan dari tanggal 27 Juli-29 Juli 2018.
Kepala Dinas Pariwisata Karangasem, I Wayan Astika, mengatakan hari pertama menggelar jukung race (lomba jukung) diikuti 42 nelayan se-Kecamatan Kubu. Start di Pantai Batu Dawa menuju Pantai Desa Tulamben. Tiap jukung dihias dengan layar warna warni. Sebelum dilepas, Kadis Pariwisata I Wayan Astika mengingatkan kepada para nelayan dan masyarakat umum untuk turut menjaga dan melestarikan terumbu karang.
Dikatakan, terumbu karang itulah satu-satunya potensi dan daya pikat industri pariwisata di Objek Wisata Tulamben. Selama ini wisatawan ramai datang untuk diving, tujuannya menikmati keindahan terumbu karang dan ikan hias yang lokasinya di sekitar tenggelamnya kapal dagang Amerika yang tenggelam tahun 1942. “Selain aktif melestarikan terumbu karang juga mencegah terjadinya aksi bom ikan yang merusak terumbu karang,” ungkapnya.
Lomba lainnya yakni mewarnai gambar diikuti siswa TK dan SD se-Kecamatan Kubu dengan tema Karangasem the Spirit of Bali dan merangkai kata. Kegiatan ini diikuti siswa SMPN 1 Kubu, SMPN 2 Kubu, SMPN 3 Kubu, SMPN 4 Kubu, dan SMPN 5 Kubu. Sedangkan parade budaya diselenggarakan di hari terakhir disinergikan dengan pameran ekonomi kreatif menampilkan hasil-hasil kerajinan masyarakat se-Kecamatan Kubu, juga diselenggarakan lomba memancing atau fishing tournament.
Kunjungan ke Objek Wisata Tulamben sebelumnya selama September-Desember 2017 sempat terpuruk akibat erupsi Gunung Agung. Sebab Objek Wisata Tulamben merupakan jalur lahar panas. Tingkatkan kunjungan dan recovery digencarkan dengan Festival Pesona Tulamben. Ketua PHRI Karangasem, I Wayan Tama, mengapresiasi inovasi Dinas Pariwisata Karangasem yang secara rutin menggelar Festival Pesona Tulamben. “Paling tidak secara kontinyu memperkenalkan potensi pariwisata di Objek Wisata Tulamben, bukan saja yang terlihat di permukaan, tetapi yang lebih memikat panorama di bawah laut,” jelas Wayan Tama. *k16
Komentar