nusabali

Menyelaraskan Seni Tradisional dan Modern melalui 3rd Equilibrium Art Competition

  • www.nusabali.com-menyelaraskan-seni-tradisional-dan-modern-melalui-3rd-equilibrium-art-competition

3rd Equilibrium Art Competition (EAC) dikemas dengan berbagai lomba kesenian tradisional dan modern yang diadakan pada 28 and 29 Juli 2018, bertempat di Gedung Wanita Nari Graha, Denpasar.

DENPASAR, NusaBali
Di tahun ketiganya, Equilibrium Art Competition kembali diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Udayana (Unud). Acara ini merupakan realisasi dari program kerja Divisi II BEM FEB Unud dalam bidang kesenian yang berkolaborasi dengan Badan Semi Otonom (BSO) yang bergerak dalam bidang seni tradisional (Swara Satra Sedhana) dan modern (Equilibrium +).

Sebelumya, acara 3rd Equilibrium Art Competition dibuka secara resmi oleh Gubernur Bali yang pada kesempatan ini diwakili oleh Biro Kemahasiswaan Universitas Udayana. Tampak juga hadir Dekan Fakultas yang diwakili oleh Kepala Sub Bagian Kemahasiswaan FEB.

Menurut I Wayan Mastra Adi Candra, selaku Ketua Panitia 3rd Equilibrium Art Competition, ada 4 kategori lomba yang dinilai dalam ajang ini, yaitu, Tari Legong Kuntul, Reong Berpasangan, Makendang Tunggal, dan Akustik. Pada hari pertama dilaksanakan pembukaan acara serta beberapa perlombaan, seperti, Tari Legong Kuntul (25 pasang) dan Reong Berpasangan dan Makendang Tunggal (8 tim). Lalu, di hari kedua, dilaksanakan lomba Akustik sebanyak 12 tim dengan ketentuan, lagu yang dibawakan harus lagu khas Bali. Perlombaan ini bersifat umum dan dapat diikuti oleh peserta dalam rentang usia 16 - 25 tahun.

Candra menjelaskan bahwa tujuan daripada acara ini sejalan dengan tema yang diusung, yaitu untuk menyelaraskan antara kesenian Bali tradisional dan modern. Selain itu, sudah barang tentu tujuan yang tidak kalah penting adalah untuk melestarika kesenian budaya yang ada di Bali. Selain tujuan umum, ada pula tujuan khusus yang melandasi acara ini, yaitu untuk memperkenalkan BSO yang ada di FEB Unud pada masyarakat luas, bahwa BEM FEB Unud memiliki wadah untuk mengembangkan bakat mahasiswa di bidang non akademik khususnya dalam seni Bali tradisional dan modern.

Ada pun perbedaan yang dapat ditemui dari acara tahun ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yaitu perbedaan jenis lomba dan tempat diadakannya acara. Jika dahulu kategori tari yang dipilih adalah Tari Truna Jaya, maka kali ini Tari Legong Kuntul lah yang dipilih. Dari segi seni modern juga ada perubahan. Dahulu Musikalisasi Puisi, sedangkan kini Akustik. Alasan memilih Tari Legong Kuntul adalah agar selaras dengan ikon Equilibrium Art Competition (EAC), sedangkan Akustik dipilih agar dapat diikuti oleh peserta umum se-Bali.

Ditanya soal harapan ke depannya untuk acara EAC ini, Candra pun berharap agar EAC dapat menyelaraskan antara kesenian Bali tradisional dan modern agar setara dan bisa saling melengkapi satu sama lain.

“Kalau untuk harapan saya kedepannya, bagaimana kita sebagai generasi muda Bali itu bisa menyelaraskan antara seni Bali tradisional dan modern tanpa menitikberatkan antara satu dengan yang lainnya.” Tandas Candra. *ph

Video Liputan :




Komentar