nusabali

Dewan Soroti Wifi di Tempat Umum Belum Diimbangi Pengawasan Ketat

  • www.nusabali.com-dewan-soroti-wifi-di-tempat-umum-belum-diimbangi-pengawasan-ketat

Kabupaten Tabanan sudah ditetapkan sebagai Kota Layak Anak (KLK), namun dewan menyoroti pelayanan akses internet yang dipasang di beberapa titik tempat belum diimbangi pengawasan yang ketat.

TABANAN, NusaBali
Hal itu karena sudah ada laporan bahwa anak-anak dengan mudah mengakses konten negatif.  Seperti yang diungkapkan, anggota DPRD Tabanan Gusti Nyoman Omardani, pemasangan akses internet di beberapa tempat umum seperti di halte Trans Serasi belum diimbangi dengan pengawasan ketat. “Jangan sampai nanti kita bangga memasang wifi di setiap fasilitas umum, tetapi justru menjadi sumber kerusakan mental anak,” ucapnya, Minggu (29/7).

Dia mengakui karena sudah ada laporan terutama anak-anak yang nongkrong di halte Trans Serasi barat Kantor Bupati Tabanan, mereka dengan mudah melihat konten negatif. “Artinya ini kontrol kita lemah,” tegasnya.

Oleh karena itu, politisi asal Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, ini menginginkan ada pengawasan oleh perangkat daerah terutama Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Tabanan. Sebab jangan sampai pelayanan wifi menjadi bumerang merusak mental tunas bangsa.

Dia juga menyoroti, fasilitas anak jangan sampai hanya ada di kota saja. Di desa juga harus diperhatikan. Seperti di kantor desa bisa disediakan tempat forum, atau tempat kumpul. “Jangan sampai status saja layak anak tetapi hanya di kota saja layak anak, di desa hendaknya juga diberlakukan sama,” tegas Omardani.

Terkait hal itu Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Tabanan  I Nyoman Sumartana mengakui sejatinya pihak Diskominfo sudah terus melakukan pengawasan. Tidak harus melakukan pengawasan seperti polisi di tempat seperti itu. Karena IT tersebut bisa diawasai dari jarak jauh. “Kami sudah lakukan pengawasan, tidak kami biarkan begitu saja,” ungkapnya.

Kendati begitu, masih ada celah untuk masuk. Karena IT itu sama dengan penyakit, dapat obat baru untuk sembukan penyakit lama, maka akan tumbuh lagi penyakit baru yang memerlukan obat yang baru pula.  “IT ini perubahanya kan setiap menit, bahkan setiap detik, jika ada yang masih dapat diakses terutama konten negatif, karena memang masih ada celah,” tuturnya.

Sebab menurutnya selama ini informasi yang dapat diakses di internet sudah disaring. Lebih banyak ke informasi pendidikan. “Terima kasih informasinya, kami akan perketat lagi pengawasan. Dan harapan saya tidak Kominfo saja yang ikut ambil peran, orang tua, guru bahkan media sekali pun. Dan jika masih ditemukan itu bisa langsung dilaporkan ke Diskominfo,” tandas Sumartana. *d

Komentar