Dievaluasi, Kualitas Sekolah Model Ada Peningkatan
Pengawas SMP Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem melakukan evaluasi 5 SMP negeri yang dijadikan sekolah model.
AMLAPURA, NusaBali
Kelima sekolah model itu yakni SMPN 1 Amlapura, SMPN 1 Kubu, SMPN 1 Abang, SMPN 2 Abang, dan SMAN 1 Manggis. Hasil evaluasi, rata-rata di standar isi (kualitas) mengalami peningkatan.
Pengawas SMP Disdikpora Karangasem, Ida Bagus Nyoman Japa mengatakan, menekankan empat standar pendidikan yang sifatnya internal di 5 SMP yang masuk sekolah model. Tujuannya agar berpengaruh terhadap penjaminan mutu. Keempat standar itu yakni standar isi, standar proses, standar kelulusan, dan standar penilaian. Sedangkan empat standar lainnya yang berpengaruh terhadap penjaminan mutu eksternal yakni standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, seerta standar sarana dan prasarana.
IB Japa menegaskan, 8 standar itu semuanya saling berkaitan sebagai fungsi dasar perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pendidikan dalam mewujudkan sekolah bermutu. “Hasilnya mulai kelihatan, misalnya nilai UN di 5 sekolah model itu mengalami peningkatan. Tingkat lulusannya juga meningkat,” katanya, Minggu (29/7). Itu berarti program sekolah model telah berjalan sesuai arahan dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Bali selaku pembina. Harapan ke depan, sekolah model mampu menerapkan penjaminan mutu secara mandiri.
Kasek SMPN 2 Abang, I Ketut Sandiasa, mengatakan sesuai arahan LPMP, program sekolah model telah berjalan. Dari 4 standar pendidikan yang ditekankan, skornya meningkat sejak 2 tahun sekolah model berjalan. “Bisa dibuktikan dengan nilai UN meningkat, angka kelulusan meningkat,” kata Sandiasa. Sementara Kasek SMPN 1 Kubu, I Nyoman Sukadana, mengatakan setiap tahun sekolah model dievaluasi oleh LPMP. Sasaran terakhir agar sekolah model mampu mengimbaskan ke 4-5 sekolah sekitarnya. *k16
Pengawas SMP Disdikpora Karangasem, Ida Bagus Nyoman Japa mengatakan, menekankan empat standar pendidikan yang sifatnya internal di 5 SMP yang masuk sekolah model. Tujuannya agar berpengaruh terhadap penjaminan mutu. Keempat standar itu yakni standar isi, standar proses, standar kelulusan, dan standar penilaian. Sedangkan empat standar lainnya yang berpengaruh terhadap penjaminan mutu eksternal yakni standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, seerta standar sarana dan prasarana.
IB Japa menegaskan, 8 standar itu semuanya saling berkaitan sebagai fungsi dasar perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pendidikan dalam mewujudkan sekolah bermutu. “Hasilnya mulai kelihatan, misalnya nilai UN di 5 sekolah model itu mengalami peningkatan. Tingkat lulusannya juga meningkat,” katanya, Minggu (29/7). Itu berarti program sekolah model telah berjalan sesuai arahan dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Bali selaku pembina. Harapan ke depan, sekolah model mampu menerapkan penjaminan mutu secara mandiri.
Kasek SMPN 2 Abang, I Ketut Sandiasa, mengatakan sesuai arahan LPMP, program sekolah model telah berjalan. Dari 4 standar pendidikan yang ditekankan, skornya meningkat sejak 2 tahun sekolah model berjalan. “Bisa dibuktikan dengan nilai UN meningkat, angka kelulusan meningkat,” kata Sandiasa. Sementara Kasek SMPN 1 Kubu, I Nyoman Sukadana, mengatakan setiap tahun sekolah model dievaluasi oleh LPMP. Sasaran terakhir agar sekolah model mampu mengimbaskan ke 4-5 sekolah sekitarnya. *k16
Komentar