nusabali

Dermaga Rakyat Empat Kali Ditutup

  • www.nusabali.com-dermaga-rakyat-empat-kali-ditutup

Pelabuhan Rakyat Padangbai di Banjar Segara, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem empat kali ditutup.

AMLAPURA, NusaBali
Dampaknya 20 kapal cepat yang melayani wisatawan menyeberang dari Pelabuhan Padangbai menuju Gili Trawangan, Lombok, NTB, keberangkatan ditunda. Penutupan kali ini berlaku selama tanggal 29-31 Juli 2018.

Penundaan keberangkatan kapal cepat mengacu surat dikeluarkan oleh Kasubsi Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli Kantor Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai, I Nyoman Parwata. Surat dengan nomor HM 1080/07/KSOP,Pbi/2018 dikeluarkan tanggal 29 Juli 2018. Parwata menambahkan, penundaan keberangkatan kapal akibat cuaca di Selat Lombok masih memburuk.

Rilis Balai Besar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar di Selat Lombok bagian selatan kecepatan angin cukup kencang 4-20 knots dan tinggi gelombang 1-5 meter. Berbeda dengan Selat Lombok bagian utara kecepatan angin berkisar 4-10 knots dan tinggi gelombang 0,5-2 meter. Tingginya gelombang sangat riskan untuk kapal cepat yang memiliki rata-rata tinggi tiga meter. “Atas dasar itulah kami kembali merekomendasi agar dilakukan penundaan berlayar 20 kapal cepat itu,” kata Parwata, Senin (30/7).

Penundaan pertama selama 19-20 Juli 2018, penundaan kedua 21-25 Juli 2018, penundaan ketiga 26-28 Juli 2018, dan penundaan keempat 29-31 Juli 2018. Meski demikian, wisatawan hendak berwisata ke Gili Trawangan tetap berdatangan dengan naik kapal ferry di Pelabuhan Padangbai. Hanya saja, jumlahnya tidak seramai sebelumnya, tidak sampai antre, bisa dihitung dengan jari.

Terpisah, para pengusaha kapal mengaku hanya membayar gaji pokok karyawan selama keberangkatan tertunda. “Sebenarnya perusahaan tidak terlalu rugi hanya bayar gaji pokok karyawan, biaya besar mengoperasikan kapal kan di BBM,” kata Wawan Danu Sartika, pemilik One Gobel Fast Boat. Ia mengaku mengikuti instruksi pemerintah dari pada dipaksakan berakibat fatal.

Sebaliknya, Ketua PHRI Karangasem I Wayan Tama dan Kepala Dinas Pariwisata I Wayan Astika mengaku ada keuntungan atas tertundanya keberangkatan kapal cepat itu. “Berarti lebih lama wisatawan menginap di Karangasem,” ucap I Wayan Tama. Sejak tertundanya kapal cepat melayani wisatawan ke Objek Wisata Gili Trawangan, aktivitas di Pelabuhan Rakyat Padangbai lengang. Perwira Pengawas Polsek Kawasan Laut Padangbai, AKP I Gede Suparwata, mengatakan walau terjadi penundaan keberangkatan kapal cepat, tetap melakukan pemantauan. “Kami tetap patroli,” katanya. *k16

Komentar