Antar Jemput Turis ke Jaba Pura Penataran Lempuyang
Setiap wisatawan yang diantar jemput dengan mobil Pick Up modifikasi dari Terminal Kemuda menuju jaba Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang, dikenakan ongkos Rp 20.000. Si sopir terima 90 persennya, sedangkan 10 persen lagi masuk kas ‘Angkutan Purwa Amerta Wahana Lempuyang’
Krama Desa Pakraman Purwayu Bentuk Komunitas Angkutan Wisata
AMLAPURA, NusaBali
Krama Desa Pakraman Purwayu, Kecamatan Abang, Karangasem telah membentuk ko-munitas angkutan wisata khusus menuju Objek Wisata Pintu Surga di Candi Bentar jaba Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang. Mobil angkutan wisata berjumlah 26 unit ini sudah mulai melayani wisatawan, sejak 1 Juni 2018 lalu.
Komunitas angkutan wisata khusus menuju Objek Wisata Pintu Surga di jaba Pura Pe-nataran Sad Kahyangan Lempuyang yang diberi nama ‘Angkutan Purwa Amerta Wahana Lempuyang’ ini dikoordinasikan I Ketut Yasa. Mobil yang digunakan sebagai armada angkutan wisata adalah Pick Up yang dimodifikasi sedemikian rupa, dilengkapi dengan atap. Tiap mobil bisa mengangkut maksimal 12 orang.
Menurut Ketut Yasa, komunitas angkutan wisata ini dibentuk karena belakangan cukup ramai wisatawan asing yang hendak menikmati Objek Wisata Pintu Surga di jaba Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang. Dengan dikerahkannya 26 armada angkutan wisata ini, para wisatawan terbantu untuk naik turun, sementara krama setempat pun dapat penghasilan.
Mobil angkutan wisata ini melayani wisatawan dari Terminal Kemuda di Banjar Kemuda, Desa Purwayu hingga jaba Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang. Ketut Yasa memaparkan, perkumpulan angkutan wisata dadakan ini tercetus berawal dari kenyataan bahwa setiap karya pujawali di Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang, pamedek (umat yang hendak tangkil sembahyang) dilayani dengan bus.
Namun, bus hanya mampu melayani pamadek saat puncak karya pujawali. Sedangkan pada hari berikutnya terutama saat Ida Batara masineb, tak ada lagi angkutan. “Maka, kami spontan membentuk komunitas angkutan wisata, sampai terkumpul 26 pemilik mobil Pick Up untuk melayani pamedek,” ungkap Ketut Yasa kepada NusaBali di jaba Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang, Senin (30/7).
Usai karya pujawali, kata Ketut Yasa, pengunjung tetap saja ramai, terutama wisatawan yang hendak naik untuk menikmati panorama Objek Wisata Pintu Surga di jaba Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang. Maka, aktivitas 26 unit angkutan wisata ini pun terus berlanjut melayani wisatawan. Hal itu terus berlangsung sampai saat ini.
Ketut Yasa mengatakan, wisatawan tertarik naik ke Objek Wisata Pintu Surga di Candi Bentar jaba Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang untuk foto selfie dan sekaligus menyaksikan kemegahan Gunung Agung dari ketinggian. Tiap hari ada saja wisatawan yang berkunjung.
Menurut Ketut Yasa, setiap wisatawan yang diangkut dengan mobil Pick Up modifikasi dari Terminal Kemuda menuju jaba Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang dibebani ongkos Rp 10.000. “Jadi, pulang pergi wisatawan dikenakan ongkos angkut Rp 20.000 per orang,” jelas Ketut Yasa.
Dari jumlah itu, sopir angkutan wisata berhak mengambil 90 persennya atau Rp 18.000. Sedangkan 10 persen lagi atau Rp 2.000 dipotong untuk organisasi ‘Angkutan Purwa Amerta Wahana Lempuyang’. "Jumlah tenaga yang melayani wisatawan tiap harinya sesuai dengan sejumlah kendaraan yang ada (26 unit)," papar Ketut Yasa.
Sekali antar wisatawan pulang pergi dari Terminal Kemuda ke Objek Wisata Pintu Surga di Candi Bentar jaba Pura Penataran Sad Kahyangan Lempunya pulang pergi, tiap sopir angkitan minimal dapat pemasukan Rp 240.000. Artinya, satu mobil rata-rata mengangkut 12 wisatawan. Hakl ini juga diakui salah seorang sopir ‘Angkutan Purwa Amerta Wahana Lempuyang’, I Nyoman Sukadana. “Minimal kami dapat Rp 240.000 sekali antar jemput wisatawan naik,” kata Sukadana.
Sementara itu, Bendesa Pakraman Purwayu, I Nyoman Jati, mengaku pihaknya sangat mendukung munculnya komunitas ‘Angkutan Purwa Amerta Wahana Lempuyang’ yang melayani wisatawan naik turun ini. Sebab, prinsipnya saling menguntungkan antara wisatawan dan krama setempat.
"Yang terpenting tertib saat antre menunggu wisatawan di Terminal Kemuda dan tertib pula saat antre menunggu wisatawan yang hendak kembali dari puncak (jaba Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang, Red)," jelas Bendesa Nyoman Jati saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Senin siang.
Menurut Nyoman Jati, keberadaan anggitan wisata ini bukan hanya penting untuk melayani wisatawan. Pamedek yang setiap hari ramai tangkil ke Pura Penataran Sad Kahyangan Lempunyang juga perlu angkutan. "Jadi, semuanya dilancarkan, baik pemedek maupun wisatawan," tandas Nyoman Jati.
Selama ini, jalur menuju jaba Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang juga sudah ada 66 ojek. Mereka melayani pamedek atau wisatawan dari Terminal Kemuda menuju jaba pura dengan tarig Rp 15.000 per orang. Jika pamedek diantar sampai ke jaba Pura Telaga Mas, tarifnya lebih besar lagi yakni mencapau Rp 25.000. Sedangkan untuk tukang suwun banten, upahnya relatif, tergantung kerelaan pamedek. *k16
AMLAPURA, NusaBali
Krama Desa Pakraman Purwayu, Kecamatan Abang, Karangasem telah membentuk ko-munitas angkutan wisata khusus menuju Objek Wisata Pintu Surga di Candi Bentar jaba Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang. Mobil angkutan wisata berjumlah 26 unit ini sudah mulai melayani wisatawan, sejak 1 Juni 2018 lalu.
Komunitas angkutan wisata khusus menuju Objek Wisata Pintu Surga di jaba Pura Pe-nataran Sad Kahyangan Lempuyang yang diberi nama ‘Angkutan Purwa Amerta Wahana Lempuyang’ ini dikoordinasikan I Ketut Yasa. Mobil yang digunakan sebagai armada angkutan wisata adalah Pick Up yang dimodifikasi sedemikian rupa, dilengkapi dengan atap. Tiap mobil bisa mengangkut maksimal 12 orang.
Menurut Ketut Yasa, komunitas angkutan wisata ini dibentuk karena belakangan cukup ramai wisatawan asing yang hendak menikmati Objek Wisata Pintu Surga di jaba Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang. Dengan dikerahkannya 26 armada angkutan wisata ini, para wisatawan terbantu untuk naik turun, sementara krama setempat pun dapat penghasilan.
Mobil angkutan wisata ini melayani wisatawan dari Terminal Kemuda di Banjar Kemuda, Desa Purwayu hingga jaba Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang. Ketut Yasa memaparkan, perkumpulan angkutan wisata dadakan ini tercetus berawal dari kenyataan bahwa setiap karya pujawali di Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang, pamedek (umat yang hendak tangkil sembahyang) dilayani dengan bus.
Namun, bus hanya mampu melayani pamadek saat puncak karya pujawali. Sedangkan pada hari berikutnya terutama saat Ida Batara masineb, tak ada lagi angkutan. “Maka, kami spontan membentuk komunitas angkutan wisata, sampai terkumpul 26 pemilik mobil Pick Up untuk melayani pamedek,” ungkap Ketut Yasa kepada NusaBali di jaba Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang, Senin (30/7).
Usai karya pujawali, kata Ketut Yasa, pengunjung tetap saja ramai, terutama wisatawan yang hendak naik untuk menikmati panorama Objek Wisata Pintu Surga di jaba Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang. Maka, aktivitas 26 unit angkutan wisata ini pun terus berlanjut melayani wisatawan. Hal itu terus berlangsung sampai saat ini.
Ketut Yasa mengatakan, wisatawan tertarik naik ke Objek Wisata Pintu Surga di Candi Bentar jaba Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang untuk foto selfie dan sekaligus menyaksikan kemegahan Gunung Agung dari ketinggian. Tiap hari ada saja wisatawan yang berkunjung.
Menurut Ketut Yasa, setiap wisatawan yang diangkut dengan mobil Pick Up modifikasi dari Terminal Kemuda menuju jaba Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang dibebani ongkos Rp 10.000. “Jadi, pulang pergi wisatawan dikenakan ongkos angkut Rp 20.000 per orang,” jelas Ketut Yasa.
Dari jumlah itu, sopir angkutan wisata berhak mengambil 90 persennya atau Rp 18.000. Sedangkan 10 persen lagi atau Rp 2.000 dipotong untuk organisasi ‘Angkutan Purwa Amerta Wahana Lempuyang’. "Jumlah tenaga yang melayani wisatawan tiap harinya sesuai dengan sejumlah kendaraan yang ada (26 unit)," papar Ketut Yasa.
Sekali antar wisatawan pulang pergi dari Terminal Kemuda ke Objek Wisata Pintu Surga di Candi Bentar jaba Pura Penataran Sad Kahyangan Lempunya pulang pergi, tiap sopir angkitan minimal dapat pemasukan Rp 240.000. Artinya, satu mobil rata-rata mengangkut 12 wisatawan. Hakl ini juga diakui salah seorang sopir ‘Angkutan Purwa Amerta Wahana Lempuyang’, I Nyoman Sukadana. “Minimal kami dapat Rp 240.000 sekali antar jemput wisatawan naik,” kata Sukadana.
Sementara itu, Bendesa Pakraman Purwayu, I Nyoman Jati, mengaku pihaknya sangat mendukung munculnya komunitas ‘Angkutan Purwa Amerta Wahana Lempuyang’ yang melayani wisatawan naik turun ini. Sebab, prinsipnya saling menguntungkan antara wisatawan dan krama setempat.
"Yang terpenting tertib saat antre menunggu wisatawan di Terminal Kemuda dan tertib pula saat antre menunggu wisatawan yang hendak kembali dari puncak (jaba Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang, Red)," jelas Bendesa Nyoman Jati saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Senin siang.
Menurut Nyoman Jati, keberadaan anggitan wisata ini bukan hanya penting untuk melayani wisatawan. Pamedek yang setiap hari ramai tangkil ke Pura Penataran Sad Kahyangan Lempunyang juga perlu angkutan. "Jadi, semuanya dilancarkan, baik pemedek maupun wisatawan," tandas Nyoman Jati.
Selama ini, jalur menuju jaba Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang juga sudah ada 66 ojek. Mereka melayani pamedek atau wisatawan dari Terminal Kemuda menuju jaba pura dengan tarig Rp 15.000 per orang. Jika pamedek diantar sampai ke jaba Pura Telaga Mas, tarifnya lebih besar lagi yakni mencapau Rp 25.000. Sedangkan untuk tukang suwun banten, upahnya relatif, tergantung kerelaan pamedek. *k16
Komentar