Pemancing Disambar Api di Tukad Yeh Nu
Musibah terjadi di Tukad Yeh Nu, Banjar Penyalin, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Selasa (31/7) sore, ketika seorang warga yang tengah mancing sambil merokok, tiba-tiba tersambar api hingga luka bakar cukup serius.
Diguga Akibat Kebocoran Gas dari Truk Tangki Elpiji Jatuh
TABANAN, NusaBali
Penyebabnya, diduga akibat kebocoran gas dari mobil pengangkut Elpiji yang terjun ke jurang di bawah Jembatan Tukad Yeh Nu, Jumat (27/7) dinihari. Pemancing yang jadi korban luka bakar tersulut api di Tukad Yeh Nu kawasan Perumahan Graha Asri Persada, Banjar Penyalin, Desa Samsam, Selasa sore sekitar pukul 17.00 Wita, adalah Adi Romli, 26. Kala itu, pria asal Banyuwangi, Jawa Timur yang tinggal di Jalan Pulau Nias Tabanan---tepatnya Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan---ini hendak menyulut rokok ketika api tiba-tiba menyambarnya.
Informasi yang dihimpun NusaBali, korban Adi Romli awalnya datang ke lokasi bersama sang istri, Ni Kadek Sukerti, 29, Selasa sore sekitar pukul 15.00 Wita, hendak mancing di Tukad Yeh Nu yang berjarak sekitar 1,5 kilometer arah selatan dari lokasi Truk Tangki Nopol 9532 AZ pengangkut Elpiji sebelumnya jatuh. Berselang 2 jam kemudian, tepatnya pukul 17.00 Wita, pasutri Adi Romli dan Kadek Sukerti tiba-tiba mencium bau gas yang sangat menyengat. Mereka pun memutuskan berhenti mancing, kemudian menuju motornya yang parkir di atas (jalan raya).
Apes, saat akan mengambil motornya, korban Adi Romli ambil korek api, lalu menyulut sebatang rokok. Saat menyulut rokok itulah, tanpa disangka-sanga api langsung menyambar tubuh korban. Beruntung, istri korban, Kadek Sukerti, dan seorang adiknya selamat dari amuk api, karena sudah mendahului naik ke atas.
Kobaran api bukan hanya menyambar tubuh korban, tapi juga beberapa pohon yang ada di pinggir sungai. Api berkobar membakar pohon hingga ketinggian 5 meter. Musibah ini kontan bikin geger warga sekitar. Mereka kemudian berdatangan ke lokasi, beriupaya membantu evakuasi korban Adi Romli.
Salah seorang warga, I Kadek Edi, 27, mengatakan dirinya tidak mengetahui persis kejadian tersebut. Namun, kata dia, korban Adi Romli yang dalam keadaan terbakar pasca saat disambar api, berhasil nyebur ke sungai. Selanjutnya, korban masih bisa merangkak ke pinggir sungai dalam kondisi tubuh melepuh. "Istrinya ini yang teriak-teriak minta tolong, hingga warga berdatangan," cerita Kadek Edi.
Kemudian, warga mengevakuai korban Adi Romli ke RS Wisma Pras-hanti Tabanan untuk endapatkan perawatan medis. Menurut dokter yang menanganinya, dr Lidia, korban Adi Romli tiba di RS Wisma Prasanti, Selasa sore sekitar pukul 17.30 Wita. Korban disebutkan menmgalami luka bakar 85 persen. Yang terhindar dari luka bakar hanya kepala bagian belakang, bokong, dan alat kelamin. "Luka bakar dialami sampai 85 persen, masuk Grade B. Setelah ditangani, pasien langsung dirujuk ke RS Sanglah, Denpasar,” ujar dr Lidia saat dkonfirmasi NusaBali, tadi malam.
Korban Adi Romli tiba di IGD RS Sanglah, Selasa malam pukul 19.45 Wita, dalam kondisi tubuh terbalut perban. Korban didampingi istrinya, Ni Kadek Sukerti. Begitu tiba, korban langsung mendapatkan penangan-an oleh tim medis. Sekujur tubuhnya mengalami luka bakar 85 persen. Luka bakar paling parah terjadi di bagian wajah, kedua tangan, dan kedua kakinya.
Sementara itu, Kapolsek Kerambitan Kompol I Wayan Suana menyatakan pihaknya belum bisa menyimpulkan peristiwa naas yang dialami korban Adi Romli. Menurut Kompol Suana, Kapolres Tabanan dan anggotanya masih melakukan penyelidikan. "Belum bisa saya ngomong apa-apa," elak Kompol Suana.
Secara terpisah, Sales Executive Pertamina Regional Bali - Nusra, Reiner Gultom, mengatakan pihaknya masih akan menyelidiki kasus pemancing terbakar akibat tersambar api Tukad Yeh Nu. Renal Gultin membantah ada pembuangan gas Elpiji dari musibah Truk terjun ke sungai, karena sudah bekerja sesuai dengan prosedur. "Kami bekerja transfer dari mobil ke mobil. Itu posisi aman, tidak ada kebocoran. Kalau ada kebocoran gas, pasti anggota kami juga kenapa-kenapa," tandas Reiner Gultom.
Ketika disinggung fakta di areal sungai tercium bau gas menyengat, menurut Reiner Gultom, pihaknya masih menyelidiki masalah ini. Jika ada kebocoran gas dari Truk yang jatuh di Tukad Yeh Nu, seharusnya mereka yang melakukan evakuasi bangai Truk, Sabtu (28/7) lalu, juga mengalami sesuatu. "Maka itu, kami tidak mau menduga-duga. Kami akan selidiki kasus bersama pihak berwajib. Jadi, sekarang seluruh pekerjaan distop dan akan evaluasi bersama-sama," jelas Reiner Gultom.
Sementara, petugas kepolisian sudah memasang police line di lokasi terbakarnya korban Adi Romli di Tukad Yeh Ho, Selasa sore. Polisi telah melakukan olah TKP dengan menerjunkan Tim Inafis Polres Tabanan. Selain itu, dua unit mobil pemadam kebakaran juga dikerahkan ke lokasi untuk semprotkan air ke pohon yang sempat dilalap api.
Sebelumnya, Truk Tangki Pertamina Nopol DK 9532 AZ yang mengangkut Gas Elpiji terjun bebas ke jurang di bawah Jembatan Tukad Yeh Nu, Jumat (27/7) dinihari pukul 03.20 Wita. Akibat musibah ini, dua orang tewas mengenaskan, yakni Nyoman Sudiana, 50 (sopir Truk Tangki asal Banjar Dukuh Mertajati, Desa Sidakarya, Kecamatan Denpasar Selatan) dan I Komang Sudarta, 41 (kernet asal Lingkungan Pebukit, Kelurahan Karangsem). *d,ind
TABANAN, NusaBali
Penyebabnya, diduga akibat kebocoran gas dari mobil pengangkut Elpiji yang terjun ke jurang di bawah Jembatan Tukad Yeh Nu, Jumat (27/7) dinihari. Pemancing yang jadi korban luka bakar tersulut api di Tukad Yeh Nu kawasan Perumahan Graha Asri Persada, Banjar Penyalin, Desa Samsam, Selasa sore sekitar pukul 17.00 Wita, adalah Adi Romli, 26. Kala itu, pria asal Banyuwangi, Jawa Timur yang tinggal di Jalan Pulau Nias Tabanan---tepatnya Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan---ini hendak menyulut rokok ketika api tiba-tiba menyambarnya.
Informasi yang dihimpun NusaBali, korban Adi Romli awalnya datang ke lokasi bersama sang istri, Ni Kadek Sukerti, 29, Selasa sore sekitar pukul 15.00 Wita, hendak mancing di Tukad Yeh Nu yang berjarak sekitar 1,5 kilometer arah selatan dari lokasi Truk Tangki Nopol 9532 AZ pengangkut Elpiji sebelumnya jatuh. Berselang 2 jam kemudian, tepatnya pukul 17.00 Wita, pasutri Adi Romli dan Kadek Sukerti tiba-tiba mencium bau gas yang sangat menyengat. Mereka pun memutuskan berhenti mancing, kemudian menuju motornya yang parkir di atas (jalan raya).
Apes, saat akan mengambil motornya, korban Adi Romli ambil korek api, lalu menyulut sebatang rokok. Saat menyulut rokok itulah, tanpa disangka-sanga api langsung menyambar tubuh korban. Beruntung, istri korban, Kadek Sukerti, dan seorang adiknya selamat dari amuk api, karena sudah mendahului naik ke atas.
Kobaran api bukan hanya menyambar tubuh korban, tapi juga beberapa pohon yang ada di pinggir sungai. Api berkobar membakar pohon hingga ketinggian 5 meter. Musibah ini kontan bikin geger warga sekitar. Mereka kemudian berdatangan ke lokasi, beriupaya membantu evakuasi korban Adi Romli.
Salah seorang warga, I Kadek Edi, 27, mengatakan dirinya tidak mengetahui persis kejadian tersebut. Namun, kata dia, korban Adi Romli yang dalam keadaan terbakar pasca saat disambar api, berhasil nyebur ke sungai. Selanjutnya, korban masih bisa merangkak ke pinggir sungai dalam kondisi tubuh melepuh. "Istrinya ini yang teriak-teriak minta tolong, hingga warga berdatangan," cerita Kadek Edi.
Kemudian, warga mengevakuai korban Adi Romli ke RS Wisma Pras-hanti Tabanan untuk endapatkan perawatan medis. Menurut dokter yang menanganinya, dr Lidia, korban Adi Romli tiba di RS Wisma Prasanti, Selasa sore sekitar pukul 17.30 Wita. Korban disebutkan menmgalami luka bakar 85 persen. Yang terhindar dari luka bakar hanya kepala bagian belakang, bokong, dan alat kelamin. "Luka bakar dialami sampai 85 persen, masuk Grade B. Setelah ditangani, pasien langsung dirujuk ke RS Sanglah, Denpasar,” ujar dr Lidia saat dkonfirmasi NusaBali, tadi malam.
Korban Adi Romli tiba di IGD RS Sanglah, Selasa malam pukul 19.45 Wita, dalam kondisi tubuh terbalut perban. Korban didampingi istrinya, Ni Kadek Sukerti. Begitu tiba, korban langsung mendapatkan penangan-an oleh tim medis. Sekujur tubuhnya mengalami luka bakar 85 persen. Luka bakar paling parah terjadi di bagian wajah, kedua tangan, dan kedua kakinya.
Sementara itu, Kapolsek Kerambitan Kompol I Wayan Suana menyatakan pihaknya belum bisa menyimpulkan peristiwa naas yang dialami korban Adi Romli. Menurut Kompol Suana, Kapolres Tabanan dan anggotanya masih melakukan penyelidikan. "Belum bisa saya ngomong apa-apa," elak Kompol Suana.
Secara terpisah, Sales Executive Pertamina Regional Bali - Nusra, Reiner Gultom, mengatakan pihaknya masih akan menyelidiki kasus pemancing terbakar akibat tersambar api Tukad Yeh Nu. Renal Gultin membantah ada pembuangan gas Elpiji dari musibah Truk terjun ke sungai, karena sudah bekerja sesuai dengan prosedur. "Kami bekerja transfer dari mobil ke mobil. Itu posisi aman, tidak ada kebocoran. Kalau ada kebocoran gas, pasti anggota kami juga kenapa-kenapa," tandas Reiner Gultom.
Ketika disinggung fakta di areal sungai tercium bau gas menyengat, menurut Reiner Gultom, pihaknya masih menyelidiki masalah ini. Jika ada kebocoran gas dari Truk yang jatuh di Tukad Yeh Nu, seharusnya mereka yang melakukan evakuasi bangai Truk, Sabtu (28/7) lalu, juga mengalami sesuatu. "Maka itu, kami tidak mau menduga-duga. Kami akan selidiki kasus bersama pihak berwajib. Jadi, sekarang seluruh pekerjaan distop dan akan evaluasi bersama-sama," jelas Reiner Gultom.
Sementara, petugas kepolisian sudah memasang police line di lokasi terbakarnya korban Adi Romli di Tukad Yeh Ho, Selasa sore. Polisi telah melakukan olah TKP dengan menerjunkan Tim Inafis Polres Tabanan. Selain itu, dua unit mobil pemadam kebakaran juga dikerahkan ke lokasi untuk semprotkan air ke pohon yang sempat dilalap api.
Sebelumnya, Truk Tangki Pertamina Nopol DK 9532 AZ yang mengangkut Gas Elpiji terjun bebas ke jurang di bawah Jembatan Tukad Yeh Nu, Jumat (27/7) dinihari pukul 03.20 Wita. Akibat musibah ini, dua orang tewas mengenaskan, yakni Nyoman Sudiana, 50 (sopir Truk Tangki asal Banjar Dukuh Mertajati, Desa Sidakarya, Kecamatan Denpasar Selatan) dan I Komang Sudarta, 41 (kernet asal Lingkungan Pebukit, Kelurahan Karangsem). *d,ind
1
Komentar