Pawai Budaya HUT Kota Terancam Lenyap
Anggaran Disbud Akan Dipotong Rp 7 M
GIANYAR, NusaBali
Pawai Budaya Gianyar serangkaian peringatan HUT Kota Gianyar tahun 2019 terancam tak bisa digelar alias lenyap. Kerena dalam surat Sekda Gianyar Made Wisnu Wijaya, tentang pemotongan pagu belanja langsung tahun 2019, Dinas Kebudayaan akan mendapatkan pemotongan Rp 7 miliar. Dinas yang mengurus tentang seni budaya dan adat ini hanya diberikan anggaran belanja langsung Rp 4.051. 826.322, dari sebelumnya tahun 2018, Rp 11.051.826.322.
‘’Kenken lakar penadine (bagaimana akan jadinya,Red) perayaan HUT Kota Gianyar tahun 2019. Karena anggaran di Disbud Gianyar akan dipotong Rp 7 miliar,’’ ujar warga di Gianyar, Selasa (31/7). Tak hanya Pawai Hut Kota Gianyar, beberapa warga juga khawatir pemangkasan pagu anggaran di Disbud itu juga akan berdampak pada kontingen dari Gianyar untuk PKB ke-41, tahun 2019. Karena untuk pawai Budaya Gianyar serangkaian HUT Kota Gianyar, tahun lalu, masing-masing kecamatan mendapatkan bantuan Rp 150 juta.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kebudayaan Gianyar IGN Wijana lebih memilih tak mengomentari rencana pemotongan pagu anggaran belanja Rp 7 miliar di Gianyar itu. ‘’Mohon, saya belum bisa memberikan komentar tentang hal itu,’’ ujarnya.
Sekda Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya mengaku, khusus untuk kegiatan terkait PKB dan HUT Kota Gianyar tahun 2019, dia berharap agar OPD (organisasi perangkat daerah) melihat sebagai prioritas. Apalagi dalam PKB ini menyangkut penjagaan citra Kabupaten Gianyar sebagai lumbung seni sehingga anggaran untuk PKB tak akan dipotong.
Terkait itu pula, dirinya sudah memberikan arahan kepada semua OPD agar menganggarkan sesuai prioritas kegiatan yang harus dikerjakan. Namun penganggaran ini harus melandasi SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerinta) lanjut target baru penganggaran. ‘’Penganggaran juga harus efektif dan efisien,’’ jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, kualitas kinerja pada puluhan unit kerja dalam lingkup Pemkab Gianyar tahun 2019, akan menghadapi tantangan berat. Karena Pemkab ini merancang pagu belanja langsung tahun 2019 dengan opsi pemotongan anggaran. Pemotongan terendah Rp 100 juta pada sub unit kecamatan, dan tertinggi Rp 34 miliar pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). Dari 100 sub unit kerja itu, yang kena pemotongan 36 unit, bernilai Rp 144.602.628.500. Hasil pemotongan itu akan dipakai untuk menambah pagu belanja langsung pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Rp 96 miliar. Dengan tambahan ini, dinas tersebut dirancang memiliki pagu anggaran tahun 2019 Rp 380.190.990.891. Penambahan pagu anggaran juga akan dipasang pada Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Bina Mental, Rp 6 miliar. Maka bagian ini akan dapat anggaran belanja langsung Rp 13.010.146.470.
Sub unit yang tak ada pemotongan yakni DPRD, kepala daerah/wakil kepala daerah, Sekretariat DPRD, dan Badan Pengelolaan dan Aset Daerah. *lsa
Pawai Budaya Gianyar serangkaian peringatan HUT Kota Gianyar tahun 2019 terancam tak bisa digelar alias lenyap. Kerena dalam surat Sekda Gianyar Made Wisnu Wijaya, tentang pemotongan pagu belanja langsung tahun 2019, Dinas Kebudayaan akan mendapatkan pemotongan Rp 7 miliar. Dinas yang mengurus tentang seni budaya dan adat ini hanya diberikan anggaran belanja langsung Rp 4.051. 826.322, dari sebelumnya tahun 2018, Rp 11.051.826.322.
‘’Kenken lakar penadine (bagaimana akan jadinya,Red) perayaan HUT Kota Gianyar tahun 2019. Karena anggaran di Disbud Gianyar akan dipotong Rp 7 miliar,’’ ujar warga di Gianyar, Selasa (31/7). Tak hanya Pawai Hut Kota Gianyar, beberapa warga juga khawatir pemangkasan pagu anggaran di Disbud itu juga akan berdampak pada kontingen dari Gianyar untuk PKB ke-41, tahun 2019. Karena untuk pawai Budaya Gianyar serangkaian HUT Kota Gianyar, tahun lalu, masing-masing kecamatan mendapatkan bantuan Rp 150 juta.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kebudayaan Gianyar IGN Wijana lebih memilih tak mengomentari rencana pemotongan pagu anggaran belanja Rp 7 miliar di Gianyar itu. ‘’Mohon, saya belum bisa memberikan komentar tentang hal itu,’’ ujarnya.
Sekda Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya mengaku, khusus untuk kegiatan terkait PKB dan HUT Kota Gianyar tahun 2019, dia berharap agar OPD (organisasi perangkat daerah) melihat sebagai prioritas. Apalagi dalam PKB ini menyangkut penjagaan citra Kabupaten Gianyar sebagai lumbung seni sehingga anggaran untuk PKB tak akan dipotong.
Terkait itu pula, dirinya sudah memberikan arahan kepada semua OPD agar menganggarkan sesuai prioritas kegiatan yang harus dikerjakan. Namun penganggaran ini harus melandasi SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerinta) lanjut target baru penganggaran. ‘’Penganggaran juga harus efektif dan efisien,’’ jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, kualitas kinerja pada puluhan unit kerja dalam lingkup Pemkab Gianyar tahun 2019, akan menghadapi tantangan berat. Karena Pemkab ini merancang pagu belanja langsung tahun 2019 dengan opsi pemotongan anggaran. Pemotongan terendah Rp 100 juta pada sub unit kecamatan, dan tertinggi Rp 34 miliar pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). Dari 100 sub unit kerja itu, yang kena pemotongan 36 unit, bernilai Rp 144.602.628.500. Hasil pemotongan itu akan dipakai untuk menambah pagu belanja langsung pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Rp 96 miliar. Dengan tambahan ini, dinas tersebut dirancang memiliki pagu anggaran tahun 2019 Rp 380.190.990.891. Penambahan pagu anggaran juga akan dipasang pada Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Bina Mental, Rp 6 miliar. Maka bagian ini akan dapat anggaran belanja langsung Rp 13.010.146.470.
Sub unit yang tak ada pemotongan yakni DPRD, kepala daerah/wakil kepala daerah, Sekretariat DPRD, dan Badan Pengelolaan dan Aset Daerah. *lsa
1
Komentar