10 Pasar Desa Dikelola BUMDes
Dari 24 pasar desa di Bangli, sepuluh di antaranya sudah dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
BANGLI, NusaBali
Pasar desa dikelola BUMDes diyakini lebih cepat maju karena ada pendampingan dana desa. Sebab BUMDes menjadi tulang punggung perekonomian pemerintah desa. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Bangli, I Dewa Agung Riana Putra, mengatakan ada 9 pasar desa yang masih dikelola oleh desa adat. Dikatakan, selama ini ada kekhawatiran pihak desa adat jika pasar desa diserahkan pengelolaannya di bawah BUMDes. Alasannya, khawatir aset tanah akan diambil desa, padahal bisa disiasati dengan sitem pinjam pakai. “Masih ada desa adat yang kukuh tetap mengelola pasar di wilayhnya,” ungkap Dewa Agung Riana Putra, Selasa (31/7).
Dewa Agung Riana Putra menilai akan lebih bagus pasar desa dikelola BUMDes. Sebab untuk pengembangan pasar bisa memanfaatkan dana desa. Jika dikelola BUMDdes dapat memutus panjangnya rantai distribusi produk dan terhindar dari tengkulak. “BUMDes menjadi tulang punggung perekonomian pemerintahan desa guna mencapai peningkatan kesejahteraan warganya,” ungkap Dewa Agung Riana Putra.
Dikatakan, 10 pasar desa yang pengelolaannya di bawah BUMDes yakni pasar Bulan Palapa Desa Landih, Pasar PPK Desa Pengotan, Pasar Desa Kayubihi Kecamatan Bangli, Pasar Desa Jehem, Pasar Desa Undisan Kecamatan Tembuku, Pasar Desa Catur, Pasar Desa Manikliyu, Pasar Desa Abang Batu Dingding, Pasar Desa Batur Tengah Kecamatan Kintamani. Dikatakan, ada 1 pasar desa yang tidak aktif. “Selain sepi pedagang, pembelinya juga sepi,” ungkapnya. *e
Pasar desa dikelola BUMDes diyakini lebih cepat maju karena ada pendampingan dana desa. Sebab BUMDes menjadi tulang punggung perekonomian pemerintah desa. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Bangli, I Dewa Agung Riana Putra, mengatakan ada 9 pasar desa yang masih dikelola oleh desa adat. Dikatakan, selama ini ada kekhawatiran pihak desa adat jika pasar desa diserahkan pengelolaannya di bawah BUMDes. Alasannya, khawatir aset tanah akan diambil desa, padahal bisa disiasati dengan sitem pinjam pakai. “Masih ada desa adat yang kukuh tetap mengelola pasar di wilayhnya,” ungkap Dewa Agung Riana Putra, Selasa (31/7).
Dewa Agung Riana Putra menilai akan lebih bagus pasar desa dikelola BUMDes. Sebab untuk pengembangan pasar bisa memanfaatkan dana desa. Jika dikelola BUMDdes dapat memutus panjangnya rantai distribusi produk dan terhindar dari tengkulak. “BUMDes menjadi tulang punggung perekonomian pemerintahan desa guna mencapai peningkatan kesejahteraan warganya,” ungkap Dewa Agung Riana Putra.
Dikatakan, 10 pasar desa yang pengelolaannya di bawah BUMDes yakni pasar Bulan Palapa Desa Landih, Pasar PPK Desa Pengotan, Pasar Desa Kayubihi Kecamatan Bangli, Pasar Desa Jehem, Pasar Desa Undisan Kecamatan Tembuku, Pasar Desa Catur, Pasar Desa Manikliyu, Pasar Desa Abang Batu Dingding, Pasar Desa Batur Tengah Kecamatan Kintamani. Dikatakan, ada 1 pasar desa yang tidak aktif. “Selain sepi pedagang, pembelinya juga sepi,” ungkapnya. *e
Komentar