Pengungsi di Lusuh Kangin Pulang Kampung
Pengungsi di Banjar Lusuh Kangin, Desa Peringsari, Kecamatan Selat, Karangasem pulang kampung ke Banjar Telung Buana, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Selasa (31/7).
AMLAPURA, NusaBali
Hanya saja fasilitas milik pengungsi masih dititipkan di Balai Banjar Lusuh Kangin untuk antisipasi jika Gunung Agung kembali erupsi. Perbekel Desa Peringsari, I Wayan Bawa, berikan arahan kepada para pengungsi agar kembali ke rumah masing-masing dengan selamat. “Jika Gunung Agung mengkhawatirkan, silakan datang lagi, kami siap menampung,” jelas Wayan Bawa di hadapan 25 KK pengungsi terdiri dari 108 jiwa. Mereka mengungsi sejak Senin (2/7) saat Gunung Agung erupsi disertai melontarkan lava pijar.
Setelah mengungsi hampir sebulan, atas inisiatif pengungsi memilih pulang setelah melihat aktivitas Gunung Agung mulai reda. Tokoh Banjar Telung Buana, I Wayan Prasa, yang mengoordinasikan pengungsi itu, sebelum meninggalkan lokasi berkoordinasi dengan Perbekel Peringsari. Barang-barang berupa tikar, kasur, terpal, alat masak masih dititipkan di Balai Banjar Lusuh Kangin. Sedangkan sembako dibagi-bagi agar tidak busuk. “Kami berterima kasih kepada Perbekel Peringsari yang selama ini telah memfasilitasi tempat mengungsi. Kami juga ucapkan terima kasih kepada relawan Pasebaya yang selama ini memberikan edukasi,” jelas Wayan Prasa.
Turut hadir menyaksikan keberangkatan pengungsi yakni Ketua Relawan Pasebaya I Gede Pawana, Sekretaris I Wayan Suara dan relawan lainnya. “Kami dari relawan, 24 jam memantau perkembangan Gunung Agung, jika aktivitasnya meningkat, kami beritahukan agar cepat bergeser ke tempat yang aman,” jelas Wayan Suara. *k16
Hanya saja fasilitas milik pengungsi masih dititipkan di Balai Banjar Lusuh Kangin untuk antisipasi jika Gunung Agung kembali erupsi. Perbekel Desa Peringsari, I Wayan Bawa, berikan arahan kepada para pengungsi agar kembali ke rumah masing-masing dengan selamat. “Jika Gunung Agung mengkhawatirkan, silakan datang lagi, kami siap menampung,” jelas Wayan Bawa di hadapan 25 KK pengungsi terdiri dari 108 jiwa. Mereka mengungsi sejak Senin (2/7) saat Gunung Agung erupsi disertai melontarkan lava pijar.
Setelah mengungsi hampir sebulan, atas inisiatif pengungsi memilih pulang setelah melihat aktivitas Gunung Agung mulai reda. Tokoh Banjar Telung Buana, I Wayan Prasa, yang mengoordinasikan pengungsi itu, sebelum meninggalkan lokasi berkoordinasi dengan Perbekel Peringsari. Barang-barang berupa tikar, kasur, terpal, alat masak masih dititipkan di Balai Banjar Lusuh Kangin. Sedangkan sembako dibagi-bagi agar tidak busuk. “Kami berterima kasih kepada Perbekel Peringsari yang selama ini telah memfasilitasi tempat mengungsi. Kami juga ucapkan terima kasih kepada relawan Pasebaya yang selama ini memberikan edukasi,” jelas Wayan Prasa.
Turut hadir menyaksikan keberangkatan pengungsi yakni Ketua Relawan Pasebaya I Gede Pawana, Sekretaris I Wayan Suara dan relawan lainnya. “Kami dari relawan, 24 jam memantau perkembangan Gunung Agung, jika aktivitasnya meningkat, kami beritahukan agar cepat bergeser ke tempat yang aman,” jelas Wayan Suara. *k16
1
Komentar