Jika Hendak Pergi ke Kuburan Terunyan, Anda Harus Paham 8 Hal Ini
Dibalik keunikan dan keindahan yang tersimpan di Desa Terunyan, ternyata ada hal yang membuat wisatawan yang berkunjung merasa kurang nyaman, salah satunya adalah...
BANGLI, NusaBali
Setelah sebelumnya NusaBali telah mengungkap hal-hal unik dan sakral yang terdapat di Desa Terunyan, Kintamani, maka kali ini NusaBali akan merangkum informasi khusus bagi anda yang ingin mengunjungi Desa Terunyan, terutama Kuburan Desa Terunyan. Tentu anda tidak ingin menyia-nyiakan momen perjalanan kalian karena kurang persiapan dan terkendala oleh hambatan-hambatan di jalan, bukan?
Nah, inilah 8 hal yang harus anda pahami ketika hendak berkunjung ke Desa Terunyan terutama Kuburan Desa Terunyan versi NusaBali.
1. Siapkan Kamben/Kain/Sarung dan Senteng yang Bersih
Setiap tempat atau desa pasti memiliki adat istiadatnya masing-masing. Jika bertamu, hendaknya kita harus menghormati segala aturan yang terdapat di tempat tersebut. Sama halnya ketika kita ingin berkunjung ke Kuburan Desa Terunyan dan pura yang ada di sana, ada hal yang mesti anda taati demi menjaga kesopanan dan kesakralan situs tersebut.
Gunakanlah kamben (kain/sarung dalam bahasa Bali) dan senteng (kain tipis untuk mengikat pinggang) yang bersih ketika berkunjung ke Kuburan Terunyan dan pura. Baik anda yang berasal dari Bali atau pun yang berasal dari luar Bali, hal ini disarankan untuk dilaksanakan karena anda sedang berkunjung ke tempat suci, sudah tentu yang berstana di tempat suci tersebut ingin melihat yang bersih juga. Maka, jadilah pelancong yang bijak.
2. Jalur Desa Terunyan, Murah tapi Bahaya
Ada 2 rute yang bisa anda tempuh jika ingin berkunjung ke Desa Terunyan atau Kuburan Desa Terunyan, yaitu dengan jalur danau dan jalur danau setengah darat. Jika anda ingin lebih dalam mengenal Desa Terunyan, maka ambillah jalur darat ini. Melalui jalur ini, anda akan disuguhkan pemendangan masyarakat Desa Terunyan yang sedang melakukan aktivitas seperti bertani sayuran dan bawang, juga yang sedang mengurus keramba ikan dan memancing di pinggir Danau Batur. Melalui jalur ini anda juga bisa melihat atau berkunjung ke Kuburan Bantas, salah satu kuburan yang dimiliki oleh Desa Terunyan.
Sesampainya di desa, perjalanan pun dilanjutkan dengan tetap menyewa perahu motor untuk menyeberang ke Kuburan Wayah. Soal biaya bervariasi, wisatawan bisa mendapat harga yang lebih bersahabat mulai dari Rp300.000-an hingga Rp600.000-an, ini tergantung apakah wisatawan tersebut domestik atau mancanegara. Anda juga akan mendapat pemandu yang berasal dari Desa Terunyan langsung.
Namun ada hal yang perlu diwaspadai ketika mengambil jalur darat, yaitu kondisi jalan yang sempit, agak rusak, dan terjal. Bus atau mobil yang performanya kurang bagus, apalagi bagi yang belum terbiasa, sebaiknya tidak melalui jalur tersebut karena cukup berbahaya. Jalur ini hanya sebagai alternatif bagi yang memang ingin melaluinya dengan alasan masing-masing.
3. Jalur Penyebrangan Kedisan, Mahal tapi Praktis
Jangan berkecil hati, masih ada jalur lain untuk menuju desa dan Kuburan Desa Terunyan, yaitu dengan menyeberang melalui Desa Kedisan. Di sana anda bisa membeli tiket di loket-loket resmi untuk menyeberang menggunakan perahu motor ke Terunyan.
Biayanya juga bervariasi, namun yang pasti akan lebih mahal dibandingkan menyeberang dari desanya langsung. Wisatawan akan dibanderol kurang lebih Rp700.000-an untuk pulang-pergi Kedisan-Terunyan. Namun, harga tersebut juga sudah termasuk jasa pemandu. Jika memilih jalur ini, jangan khawatir soal rute yang berbahaya karena anda tidak harus melalui jalan kecil, berliku, dan terjal.
4. Hati-Hati Calo
Dibalik keunikan dan keindahan yang tersimpan di Desa Terunyan, ternyata ada hal yang membuat wisatawan yang berkunjung merasa kurang nyaman, salah satunya adalah kemunculan para calo atau pemandu tidak resmi yang tidak jarang memberi harga yang jauh di atas harga normal.
Dilansir dari situs TripAdvisor per tanggal 2 Maret 2018, ada sebanyak 126 ulasan tentang Desa Terunyan dengan rating 3,5 yang diantaranya membahas soal kehadiran calo ini. Hal ini tentu akan memantik pandangan buruk wisatawan yang ingin berkunjung ke Terunyan dan secara tidak langsung akan mematikan pariwisata Desa Terunyan.
Ada pun cara praktis untuk menghindarkan anda dari okum-oknum tersebut, yaitu dengan datang langsung ke loket-loket resmi yang tersedia atau secara langsung membuat janji dengan pemandu yang memang berasal dari Desa Terunyan dan sudah ada nego harga sebelumnya. Jika bertemu calo di jalan, maka sampaikan baik-baik bahwa anda memang sudah ada pemandu. Maka, niscaya anda akan terhindar dari hambatan tersebut dan dapat melakukan kunjungan dengan tenang.
Komentar