nusabali

Golkar Bali Apresiasi Cok Ibah

  • www.nusabali.com-golkar-bali-apresiasi-cok-ibah

DPD I Golkar Bali buka suara soal sikap Tjokorda Raka Kerthayasa Sukawati (Cok Ibah) soal pencalonan dirinya sebagai anggota DPRD Bali Dapil Gianyar yang dipastikan gagal.

DENPASAR, NusaBali
Cok Ibah yang menyatakan tidak akan pindah partai diapresiasi DPD I Golkar Bali. Golkar juga tegas menyebutkan Tjok Istri Niti Yadnya yang sebelumnya masuk sebagai Bacaleg sudah diganti oleh I Gusti Ngurah Alit.  

Sekretaris DPD I Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry dikonfirmasi, Selasa  kemarin mengatakan Cok Ibah memang sudah tidak bisa dimasukkan sebagai Bacaleg DPRD Bali Dapil Gianyar. Karena Bacaleg Dapil Gianyar yang didaftarkan DPD I Golkar Bali ke KPU Bali tidak ada yang mundur. “Jadi sudah tidak bisa Cok Ibah masuk sebagai Caleg DPRD Bali Dapil Gianyar. KPU Bali meminta sesuai aturan, harus ada yang mundur dulu. Baru bisa diganti, sampai hari ini (kemarin,red) tidak ada yang mundur sebagai Bacaleg  DPRD Bali, karena mereka semuanya sudah memenuhi persyaratan,” ujar Sugawa Korry.

Sugawa Korry menegaskan  apresiasi DPD I Golkar Bali kalau Cok Ibah tidak maju di partai lain ketika Partai Golkar tidak mengakomodir tokoh Puri Ubud Gianyar ini. Cok Ibah lebih baik membantu kader-kader Golkar Gianyar yang berlaga di Pileg 2019. Karena Cok Ibah juga sebelumnya dibantu kader-kader Golkar di Pilkada Gianyar.

“Ya sudah sekarang saatnya konsolidasi Cok Ibah bantu kader Golkar yang maju di Pileg 2019. Kan saat Cok Ibah maju di Pilkada Gianyar 2018 dibantu kader-kader,” ujar mantan Ketua DPD II Golkar Buleleng ini.

Sedangkan terkait Tjokorda Istri Niti Yadnya yang sebelumnya sempat masuk sebagai Daftar Caleg DPRD Bali 2019 Dapil Gianyar, Sugawa Korry membenarkan. Tetapi Tjok Niti tidak memenuhi berkas dan lama tidak menyerahkan syarat pencalegan. DPD I Golkar Bali akhirnya melakukan perubahan nama Bacaleg. Nama-nama yang diinventarisir sebelumnya ada 6 orang, yakni I Made Dauh Wijana, Tjokorda Istri Niti Yadnya, Pande Made Marini, Tjokorda Gede Govinda Partha, I Wayan Nuastha, Sri Noriska Cahya Ningrum. “Namun Tjok Niti tidak melengkapi persyaratan hingga akhirnya digantikan dengan I Gusti Ngurah Alit. “Pergantian itu jauh sebelum Rekomendasi DPP Golkar turun diterima DPD I Golkar Bali. Ngurah Alit itu masuk paling akhir,” kilah Sugawa Korry.

Terpisah saat dihubungi sore kemarin, Cok Niti Yadnya mengaku, sebelum Pilkada Gianyar, 27 Juni 2018, dirinya pernah disebut-sebut oleh jajaran  DPD II Golkar Gianyar, akan dicalonkan di DPRD Bali. Namun dirinya menolak pencalonan itu karena tak ada izin dari suami. Sebab dirinya masih harus fokus mengurus anak yang masih kecil-kecil.

“Dalam proses pencalonan di DPRD Bali berlangsung, tak ada pihak yang minta ke saya untuk menyiapkan administrasi pencalonan. Orang saya juga memang nggak nyalon. Tapi, tiba-tiba, nama saya kok disebut-sebut lagi dalam pencalonan di provinsi itu. Padahal saya tak ada nyetor apa-apa,” ujar mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Gianyar 2009-2014 ini. *nat, lsa

Komentar