Beralih ke Bali, Pemilihan Ketua Bawaslu Molor
Padatnya kegiatan Komisioner Bawaslu Provinsi Bali usai pelantikan di Jakarta membuat pemilihan Ketua Bawaslu Bali periode 2018-2023 molor.
DENPASAR, NusaBali
Rencana pemilihan yang sedianya digelar di Jakarta usai Komisioner mengikuti pendidikan kebangsaan, Senin (30/7) diundur, Sabtu (4/8) mendatang. Sesuai dengan kesepakatan pemilihan akan dilaksanakan di Denpasar.
Ketua Bawaslu Bali (incumbent), I Ketut Rudia dihubungi NusaBali, Selasa (31/7) siang mengatakan pemilihan Ketua Bawaslu Bali tidak bisa dilaksanakan karena para Komisioner Bawaslu Bali terpilih padat kegiatan. “Begitu dilantik kita padat kegiatan. Termasuk mengikuti pendidikan berwawasan kebangsaan di Detasemen Paspampres Bogor. Rencananya 30 Juli pemilihan. Tapi batal, karena kegiatan yang padat itu,” ujar Rudia.
Berdasarkan kesepakatan para Komisioner Bawaslu Bali terpilih, pemilihan akan dilakukan di Denpasar di Kantor Bawaslu Bali. “Pemilihan sudah disepakati di Denpasar pada 4 Agustus mendatang. Kita akan laksanakan pemilihan usai acara Bawaslu RI di Denpasar. Bawaslu RI hadir di Bali karena ada kegiatan nasional. Tidak ada kaitan dengan pemilihan Ketua Bawaslu Bali,” tegas mantan Ketua Panwaslu Buleleng ini.
Rudia menyebutkan pemilihan Ketua Bawaslu Bali diundur jadwalnya bukan karena memperpanjang lobi-lobi dari para Komisioner Bawaslu Bali. Kata dia tidak ada negoisasi dalam penentuan Ketua Bawaslu Bali. “Nggak ada kaitan molor dengan lobi-lobi. Orang kita sudah siap melakukan pemilihan, cuman masalah waktu saja. Saya sendiri siap dengan segala keputusan hasil pemilihan. Nggak ada masalah. Nggak ada lobi-lobi dan negoisasi,” ujar mantan wartawan NusaBali ini.
Sebelumnya para Komisioner Bawaslu Provinsi Bali periode 2018-2023, yang dilantik di Jakarta dan mengikuti bimbingan teknis di Bawaslu RI, I Ketut Rudia (Ketua Bawaslu Bali), I Wayan Widiyardana Putra (anggota Bawaslu Bali), Dewa Kade Wiarsa Raka Sandhi (Ketua KPU Bali), Ketut Ariyani (Ketua Panwaslu Buleleng), I Wayan Wirka (anggota Panwaslu Tabanan).
Sementara terkait dengan hasil penetapan Komisioner Bawaslu Bali 2018-2023, terlebih akan dilaksanakan pemilihan dipantau oleh DPRD Bali. Dewan Bali berharap Komisioner Bawaslu Bali yang akan bertugas bisa menyesuaikan diri secepatnya. Sebab jadwal kegiatan tahapan pemilu 2019 dan Pilpres 2019 sudah berjalan. Sehingga Bawaslu Bali perlu sejak dini melakukan antisipasi dibidang pengawasan.
Ketua Komisi I DPRD Bali, I Ketut Tama Tenaya secara terpisah mengatakan para Komisioner Bawaslu Bali yang terpilih tentu sudah melalui proses dan tahapan panjang. “Kita percaya para Komisioner ini adalah para calon yang lolos sebagai yang terbaik dari yang ada. Ya segera action lah,” ujar Tama Tenaya. *nat
Rencana pemilihan yang sedianya digelar di Jakarta usai Komisioner mengikuti pendidikan kebangsaan, Senin (30/7) diundur, Sabtu (4/8) mendatang. Sesuai dengan kesepakatan pemilihan akan dilaksanakan di Denpasar.
Ketua Bawaslu Bali (incumbent), I Ketut Rudia dihubungi NusaBali, Selasa (31/7) siang mengatakan pemilihan Ketua Bawaslu Bali tidak bisa dilaksanakan karena para Komisioner Bawaslu Bali terpilih padat kegiatan. “Begitu dilantik kita padat kegiatan. Termasuk mengikuti pendidikan berwawasan kebangsaan di Detasemen Paspampres Bogor. Rencananya 30 Juli pemilihan. Tapi batal, karena kegiatan yang padat itu,” ujar Rudia.
Berdasarkan kesepakatan para Komisioner Bawaslu Bali terpilih, pemilihan akan dilakukan di Denpasar di Kantor Bawaslu Bali. “Pemilihan sudah disepakati di Denpasar pada 4 Agustus mendatang. Kita akan laksanakan pemilihan usai acara Bawaslu RI di Denpasar. Bawaslu RI hadir di Bali karena ada kegiatan nasional. Tidak ada kaitan dengan pemilihan Ketua Bawaslu Bali,” tegas mantan Ketua Panwaslu Buleleng ini.
Rudia menyebutkan pemilihan Ketua Bawaslu Bali diundur jadwalnya bukan karena memperpanjang lobi-lobi dari para Komisioner Bawaslu Bali. Kata dia tidak ada negoisasi dalam penentuan Ketua Bawaslu Bali. “Nggak ada kaitan molor dengan lobi-lobi. Orang kita sudah siap melakukan pemilihan, cuman masalah waktu saja. Saya sendiri siap dengan segala keputusan hasil pemilihan. Nggak ada masalah. Nggak ada lobi-lobi dan negoisasi,” ujar mantan wartawan NusaBali ini.
Sebelumnya para Komisioner Bawaslu Provinsi Bali periode 2018-2023, yang dilantik di Jakarta dan mengikuti bimbingan teknis di Bawaslu RI, I Ketut Rudia (Ketua Bawaslu Bali), I Wayan Widiyardana Putra (anggota Bawaslu Bali), Dewa Kade Wiarsa Raka Sandhi (Ketua KPU Bali), Ketut Ariyani (Ketua Panwaslu Buleleng), I Wayan Wirka (anggota Panwaslu Tabanan).
Sementara terkait dengan hasil penetapan Komisioner Bawaslu Bali 2018-2023, terlebih akan dilaksanakan pemilihan dipantau oleh DPRD Bali. Dewan Bali berharap Komisioner Bawaslu Bali yang akan bertugas bisa menyesuaikan diri secepatnya. Sebab jadwal kegiatan tahapan pemilu 2019 dan Pilpres 2019 sudah berjalan. Sehingga Bawaslu Bali perlu sejak dini melakukan antisipasi dibidang pengawasan.
Ketua Komisi I DPRD Bali, I Ketut Tama Tenaya secara terpisah mengatakan para Komisioner Bawaslu Bali yang terpilih tentu sudah melalui proses dan tahapan panjang. “Kita percaya para Komisioner ini adalah para calon yang lolos sebagai yang terbaik dari yang ada. Ya segera action lah,” ujar Tama Tenaya. *nat
Komentar