Parkir Sempit, SMAN 2 Tabanan Ingin Pinjam Pakai Lahan Provinsi
SMAN 2 Tabanan mengusulkan pinjam pakai tanah milik Pemprov Bali untuk dijadikan perluasan areal parkir, karena areal parkir yang ada tak mampu menampung kendaraan.
TABANAN, NusaBali
Menindaklanjuti hal itu, Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama meninjau ke lokasi, Rabu (1/8). Saat ini jumlah murid di SMAN 2 Tabanan keseluruhan sebanyak 1.150 siswa dengan jumlah kelas 32 ruangan. Idealnya ‘hanya’ 1.108 siswa dengan 30 kelas. Imbasnya, kekurangan areal parkir, juga kekurangan kelas hingga dua ruang laboratorium disulap jadi ruang belajar.
Adi Wiryatama mengungkapkan, kedatangannya ke SMAN 2 Tabanan di Jalan Mawar Banjar Gerokgak Gede, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan, berawal dari penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2018 yang hampir semua sekolah negeri mengalami kelebihan murid.
“Dengan diterima anak tersebut otomatis ada kekurangan fasilitas seperti tempat parkir. Hingga SMAN 2 Tabanan gunakan lapangan basket yang membuat pelajaran olahraga terganggu,” ujarnya. Atas permasalahan itu, ada pengajuan dari pihak sekolah untuk meminjam lahan milik provinsi yang ada di utara sekolah yang sekarang semak-semak seluas 5 are untuk dijadikan areal parkir.
“Karena saya mewakili rakyat Tabanan, kepentingan masyarakat saya dahulukan. Daripada tidak digunakan, secepatnya akan disampaikan ke gubernur. Tentu berproses, sepanjang digunakan untuk kepentingan masyarakat bisa dikerjasamakan, pinjam pakai atau dihibahkan,” beber Adi Wiryatama.
Dia berjanji usulan itu akan ditindaklanjuti. Langkah awal Senin depan, Komisi I DPRD Bali akan mengecek ke lapangan. “Sepintas saya lihat tidak ada masalah,” imbuhnya. Kepala SMAN 2 Tabanan I Gede Wayan Samba mengakui sekolahnya memang kelebihan murid. Hal ini karena banyak lulusan SMP yang ingin sekolah di SMAN 2 Tabanan, di samping ada kebijakan dari Gubernur Bali menyikapi kisruh PPDB 2018 lalu.
Atas permasalahan itu Samba mengusulkan tanah provinsi tersebut bisa dipergunakan lahan parkir. Tak hanya itu, ada bekas gedung PGRI —masih satu areal dengan SMAN 2 Tabanan namun letaknya di belakang— yang kondisinya lapuk juga mohon dibantu untuk diperbaiki. Sebab saat ini dua laboratorium SMAN 2 Tabanan digunakan untuk ruang belajar, sementara untuk kegiatan ekstra kurikuler PMR tidak ada.
“Kami usulkan gedung itu dibangun, tidak direnovasi yang rencana 10 kelas dengan anggaran yang sudah diusulkan ke pusat Rp 2,5 miliar. Kami harapkan dari provinsi tutut mengawal,” harap Samba. *d
Menindaklanjuti hal itu, Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama meninjau ke lokasi, Rabu (1/8). Saat ini jumlah murid di SMAN 2 Tabanan keseluruhan sebanyak 1.150 siswa dengan jumlah kelas 32 ruangan. Idealnya ‘hanya’ 1.108 siswa dengan 30 kelas. Imbasnya, kekurangan areal parkir, juga kekurangan kelas hingga dua ruang laboratorium disulap jadi ruang belajar.
Adi Wiryatama mengungkapkan, kedatangannya ke SMAN 2 Tabanan di Jalan Mawar Banjar Gerokgak Gede, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan, berawal dari penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2018 yang hampir semua sekolah negeri mengalami kelebihan murid.
“Dengan diterima anak tersebut otomatis ada kekurangan fasilitas seperti tempat parkir. Hingga SMAN 2 Tabanan gunakan lapangan basket yang membuat pelajaran olahraga terganggu,” ujarnya. Atas permasalahan itu, ada pengajuan dari pihak sekolah untuk meminjam lahan milik provinsi yang ada di utara sekolah yang sekarang semak-semak seluas 5 are untuk dijadikan areal parkir.
“Karena saya mewakili rakyat Tabanan, kepentingan masyarakat saya dahulukan. Daripada tidak digunakan, secepatnya akan disampaikan ke gubernur. Tentu berproses, sepanjang digunakan untuk kepentingan masyarakat bisa dikerjasamakan, pinjam pakai atau dihibahkan,” beber Adi Wiryatama.
Dia berjanji usulan itu akan ditindaklanjuti. Langkah awal Senin depan, Komisi I DPRD Bali akan mengecek ke lapangan. “Sepintas saya lihat tidak ada masalah,” imbuhnya. Kepala SMAN 2 Tabanan I Gede Wayan Samba mengakui sekolahnya memang kelebihan murid. Hal ini karena banyak lulusan SMP yang ingin sekolah di SMAN 2 Tabanan, di samping ada kebijakan dari Gubernur Bali menyikapi kisruh PPDB 2018 lalu.
Atas permasalahan itu Samba mengusulkan tanah provinsi tersebut bisa dipergunakan lahan parkir. Tak hanya itu, ada bekas gedung PGRI —masih satu areal dengan SMAN 2 Tabanan namun letaknya di belakang— yang kondisinya lapuk juga mohon dibantu untuk diperbaiki. Sebab saat ini dua laboratorium SMAN 2 Tabanan digunakan untuk ruang belajar, sementara untuk kegiatan ekstra kurikuler PMR tidak ada.
“Kami usulkan gedung itu dibangun, tidak direnovasi yang rencana 10 kelas dengan anggaran yang sudah diusulkan ke pusat Rp 2,5 miliar. Kami harapkan dari provinsi tutut mengawal,” harap Samba. *d
Komentar